Problem

265 62 25
                                    

Insoo memberengut kesal dirumahnya. Ia duduk disofa dan memperhatikan sikap manja kedua kakaknya...ani Insoo belum mengakui mereka sebagai oppanya. Kyungsoo tersenyum melihat kedua putranya memeluknya dari kedua sisi. Semenjak kedatangan kedua putranya dirumah kecilnya, ia merasa sangat bahagia. Akhirnya ia bisa kembali bersama dengan kedua putranya.

Insoo menggebrak meja lalu pergi begitu saja. Insoo kembali ke kamarnya dan menutup pintu kamarnya hingga menimbulkan dentuman keras. Insoo mengunci pintu kamarnya dan mengambil headphonenya dan memutar musik sekeras-kerasnya hingga ia tak bisa mendengar suara lain dari luar selain musiknya.

Kyungsoo pergi kekamar Insoo. Ia sangat menyesal meninggalkan Insoo begitu saja. Anak gadisnya itu pasti sangat kecewa dan marah. Dan mungkin Insoo akan mendiaminya selama beberapa hari. Kyungsoo mengetuk kamar Insoo. Beberapa kali ketukan tapi tak juga dibuka Insoo. Jongsoo dan Jongkyung menghampiri eommanya. Mereka juga merasa bersalah karena langsung saja merebut perhatian Kyungsoo tanpa memikirkan adik mereka.

"Insoo-ya~~~Buka chagi. Maafkan eomma, ne?"

"Insoo-ya~~"

"Chagiya???"

Kyungsoo mencoba beberapa kali memanggil Insoo tapi tetap tak ada panggilan. Kyungsoo mendesah kecewa.

"Biarkan saja dulu, eomma. Mungkin Insoo butuh waktu sendirian" ucap Jongkyung.

"Besok kita akan berbicara kepada Insoo" imbuh Jongsoo. Kyungsoo mengangguk.

Keesokan harinya, Kyungsoo menunggu Insoo membuka pintu kamarnya dengan membuat sarapan untuk anaknya. Jongsoo dan Jongkyung sedari tadi sudah berada didapur untuk membantu eommanya tapi ditolak Kyungsoo dan menyuruh mereka hanya diam dan melihat saja.

Insoo keluar dari kamarnya dan berjalan santai menuju pintu keluar. Ia mengabaikan eomma dan kedua kakaknya. Kyungsoo yang melihat Insoo langsung menghampiri anaknya dengan senyuman bentuk hatinya.

"Eomma sudah membuatkanmu sarapan. Ayo kita sarapan bersama!" ajak Kyungsoo. Insoo melirik kearah meja makan dimana ada sikembar Kim lalu menatap eommanya.

"Aku tak lapar" ucap Insoo dingin dan datar. Insoo melenggang pergi sebelum Kyungsoo mengeluarkan kata-katanya lagi. Kyungsoo menatap Insoo sendu. Ini pertama kalinya Insoo bersikap seperti itu kepadanya.

Jongkyung mencekal tangan Insoo. Insoo langsung menatap sengit Jongkyung yang seenaknya menghentikannya. Insoo menghentakan tangannya agar terlepas dari tangan Jongkyung.

"Apa yang kau lakukan?!" tanya Jongkyung marah.

"Mwo?" tantang Insoo.

"Kau membuat eomma sedih!" marah Jongkyung. Jongsoo dan Kyungsoo terdiam melihat pertengkaran adik-kakak itu.

"Lalu urusannya apa denganmu?" tanya Insoo santai.

"Aku ini oppamu, Kim Insoo!!" bentak Jongkyung.

"Aku tak pernah punya saudara!! Aku hanya anak tunggal dari Do Kyungsoo!!!" balas Insoo membentak.

"Sadarlah!! Kau mempunyai dua kakak, suka atau tidak!!!"

"Terserah kau menganggapku adik kalian atau bukan, yang pasti aku tak pernah menganggap kalian saudaraku. Tak akan pernah!!"

"Kau mau eomma bersedih hanya karena sikapmu itu?" tanya Jongsoo ikut dalam pertengkaran itu.

"Sebelumnya kami sangat bahagia berdua! Tapi kedatangan kalian membuat semua kebahagian kami menghilang! Jadi yang membuat eomma bersedih adalah kalian! Bukan aku!!" tuduh Insoo.

"Kim Insoo!! Kau sudah kelewatan!!" teriak Jongsoo.

"Wae??!!!! Aku hanya ingin bahagia bersama eomma. Tak perlu orang lain. Cuma kami berdua. Kenapa kalian suka sekali menghancurkan kebahagiaan orang lain? Aku tak pernah sudi sedarah dengan orang yang membuatku maupun eomma terluka. Dulu appa kalian sekarang kalian membuat kami menderita!!" jerit Insoo histeris. Insoo berlari keluar tanpa mempedulikan Jongsoo yang berteriak memanggil namanya.

OUR (BROKEN) FAMILY (HIASTUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang