New Home

230 48 27
                                    

Insoo bangun dari tidurnya saat alarmnya berbunyi. Kali ini tak ada teriakan eommanya yang membangunkannya. Dia bangun mengandalkan alarm yang berbunyi nyaring. Insoo mendudukkan dirinya dan meregangkan tubuhnya. Ini masih libur tapi dia ingin bangun lebih pagi. Insoo menyibakkan selimutnya dan beranjak ke kamar mandinya. Hari ini Insoo ingin berendam lama menggunakan bathbom aromaterapi yang dibelikan oppanya. Insoo memilih jenis aromaterapi yang digunakannya dan melemparkannya ke dalam bathtube yang sudah dia isi dengan air hangat. Insoo melepaskan pakaiannya dan masuk kedalam bathtube.

Insoo menyukai saat tubuhnya menjadi rileks saat air aromaterapi menutupi seluruh tubuhnya kecuali leher keatas. Insoo bermain-main dengan sisa bathbom yang tinggal sedikit dan meremasnya pelan hingga larut. Insoo menikmati aroma wangi yang tercipta di kamar mandinya. Dirinya lebih tenang sekarang. Sudah lama Insoo ingin melakukan ini. Ia sangat ingin melakukannya setelah melihat iklan-iklan di TV. Ternyata seenak ini.

Setelah berendam selama 30 menit, Insoo menyudahi aktivitasnya dan membilas tubuhnya. Insoo menggunakan bathrobe dan keluar dari kamar mandi. Insoo berjalan ke lemari pakaiannya dan memilih pakaian yang akan digunakannya. Akhirnya Insoo memutuskan untuk memakai pakaian yang dia bawa dari rumah. Pakaian simpel memang lebih cocok untuknya. Dia masih belum terbiasa dengan segala macam pakaian yang ada di lemarinya. Insoo menuju meja riasnya dan mulai menggunakan skincarenya. Ketukan di pintu kamar Insoo mengalihkan perhatian Insoo.

Insoo beranjak dan membukakan pintu. Ternyata Jongkyung berdiri didepan pintunya dengan pakaian rapinya. Sepertinya kakak keduanya ini sudah mandi dan bersiap.

"Ada apa?" tanya Insoo.

"Ayo kita sarapan" ajak Jongkyung.

"Sebentar"

Insoo kembali ke meja riasnya dan melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda. Setelah selesai dia mengambil ponselnya dan keluar kamar. Jongkyung menggandeng adiknya itu selama menuju ruang makan. Jongsoo sudah duduk di ruang makan dengan mata mengantuknya. Rambutnya masih acak-acakan dan Insoo bisa memastikan jika kakak tertuanya itu dipaksa untuk turun. Insoo menyapa Jongsoo yang dibalas dengan deheman rendah.

"Kenapa Jongsoo oppa masih berpenampilan seperti orang bangun tidur?" tanya Insoo.

"Jongsoo hyung bukan morning person. Jadi dia akan seperti ini setiap paginya. Paling tidak hyung membutuhkan waktu setengah jam untuk benar-benar terbangun" jelas Jongkyung.

Insoo mengangguk. Sarapan sudah tersedia dan ketiga kakak beradik itu menikmati sarapan mereka. Jongkyung sudah memberitahu para pelayan untuk menyiapkan sarapan keluarga korea pada umumnya agar Insoo tak mengalami culture shock dirumah mereka. Selama bolak-balik ke Busan, Jongkyung menyadari jika Insoo akan sarapan nasi dan berbagai macam lauk dan sayur. Berbeda dengannya yang kadang hanya makan roti atau telur mata sapi dan sosis. Sarapan ala barat.

Jongsoo yang masih setengah mengantuk hanya memasukkan asal makanan kedalam mulutnya. Sudah lama meja makan ini tak diisi oleh tuannya sejak lama. Para pelayan yang sudah mengabdi puluhan tahun di rumah itu tersenyum melihat interaksi ketiga anak majikannya. Bagi pelayan yang mengabdi semenjak Kyungsoo masih disana, pasti terkejut melihat bayi mungil yang dulu sering mereka gendong sekarang sudah beranjak dewasa dan sangat mirip dengan nyonya besarnya.

Para pelayan itu senang akhirnya nyonya besar mereka kembali. Keluarga ini yang dingin seperti es kini mulai menghangat saat kehadiran anak bungsu dari keluarga Kim. Mereka suka saat Insoo membawa keceriaan yang sudah lama hilang dalam rumah ini. Mereka seperti kembali lagi di massa dimana Kyungsoo masih tinggal disana dan menghidupkan rumah ini.

Jongsoo adalah orang pertama yang menyelesaikan sarapannya. Ia menegak habis air di gelasnya dan langsung bangkit dari sana. Jongsoo berjalan dengan mata setengah terpejam kembali ke kamarnya. Insoo terkekeh saat kakak tertuanya itu beberapa kali menabrak sesuatu. Baru kali ini dia melihat kakaknya linglung dan tak berwibawa.

OUR (BROKEN) FAMILY (HIASTUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang