House

220 54 18
                                    

Jongsoo dan Jongkyung tertawa terbahak-bahak mendengar cerita adiknya. Kini mereka berada di kamar Insoo. Insoo yang duduk di kasurnya memberengut sebal melihat kedua kakaknya menertawakannya. Jongsoo dan Jongkyung yang duduk bersila di lantai tak bisa menahan ketawanya. Insoo menceritakan apa yang terjadi saat dirinya dan appanya di cafe. Sungguh, Insoo menyesal menceritakannya ke kakak kembarnya.

"Kenapa kalian menertawakanku?!" kesal Insoo.

"Aku keluar saja!"

"Wait...wait.."

Jongsoo dan Jongkyung menahan Insoo yang akan berdiri. Mereka menahan tawanya dan mencoba menenangkan Insoo.

"Lalu kami harus merespon seperti apa?" tanya Jongsoo.

"Setidaknya berempatilah pada adikmu ini. Maka dari itu aku malas jika pergi dengan kalian atau appa. Kalian terlalu mencolok!"

"Hei! Kenapa kau berkata seperti itu? Kau tak ingin pergi dengan kami?" protes Jongkyung.

"Nde!" jawab Insoo tegas.

"Tak bisa dibiarkan! Ayo hyung kita bawa Insoo!"

Jongkyung dan Jongsoo langsung membopong Insoo keluar kamar. Insoo berteriak kencang dan memaki kedua kakaknya. Jongin dan Kyungsoo yang berada di dapur hanya bisa menggelengkan kepalanya. Mereka bertiga jika bertemu pasti membuat kegaduhan. Setiap akhir pekan rumah Kyungsoo pasti akan selalu ramai. Kedatangan si kembar dan Jongin memberi warna tersendiri dirumah dua wanita itu. Semula rumah itu hanya ada sentuhan pernak pernik wanita, kini ada sentuhan lelaki yang membuat seimbang.

Jongsoo dan Jongkyung membawa Insoo ke salah satu toko pakaian. Disana Jongkyung memaksa Insoo untuk memilih baju sesukanya. Insoo awalnya terus menolak. Ia tak suka membeli sesuatu yang memang tak terlalu berguna untuknya. Ia masih memiliki banyak baju di rumah. Jongsoo kemudian memilihkan baju untuk Insoo coba. Insoo menurut dan mencoba baju-baju pilihan kakaknya. Lama-lama Kyungsok jengkel karena kedua kakaknya tak mengerti fashion wanita. Ia putuskan untuk mencari style nya sendiri dan mencobanya. Jongsoo dan Jongkyung mengkritiki setiap baju yang dipilih Insoo. Setiap baju yang ia pilih pasti mendapat kritik pedas dari kakaknya. Mulai dari yang rok terlalu pendek, kaki yang kelihatan, baju terlalu terbuka dan lain-lain.

"Bisakah kau mencari baju yang sewajarnya?" keluh Jongkyung.

"Ini sudah wajar! Style seperti ini sedang trend sekarang!" kesal Insoo.

"Tapi itu terlalu terbuka, Insoo-ya" ucap Jongsoo.

"Oppa-deul tak tau wanita yang mendekati oppa-deul rata-rata memakai pakaian seperti ini" eyel Insoo.

"Tapi kau bukan mereka. Aku ga mau adikku yang manis menjadi seperti mereka" tolak Jongkyung.

"Maaf menyela. Bolehkah kami menawarkan pakaian terbaru kami? Sebenarnya ini untuk pasangan, tapi juga cocok untuk kalian" sela salah satu pelayan disana.

"Mari kita lihat" ucap Jongkyung.

Si kembar dan Insoo diberikan satu stel pakaian baru yang belum ada di rak manapun. Seperti kata pelayan itu, ini merupakan koleksi terbaru mereka yang memang belum dipasarkan. Ketiganya mencoba pakaian itu dan mereka menyukainya. Pakaiannya tidak terlalu terbuka maupun tertutup. Untuk yang wanita, modelnya crop top sweater warna biru pastel dengan tanktop putih sebagai dalamannya. Untuk laki-laki, sweater berwarna senada. Bagian bawahannya menggunakan skinny jeans dengan aksen sobek dibagian lututnya.

Terkesan simpel tapi sangat stylish saat anak keluarga Kim memakainya. Pelayan toko terkagum-kagum dengan visual mereka. Mereka seperti model profesional. Apapun baju yang mereka kenakan terlihat sangat cocok dan keren. Jongsoo menarik lengan sweaternya hingga kesiku. Ia tak terlalu suka dengan lengan panjang.

OUR (BROKEN) FAMILY (HIASTUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang