Sulking

125 38 13
                                    

"Aku kira eomma dan appa tak tau jalan pulang"

Insoo sudah berdiri bersidekap didepan pintu rumah guna menyambut kedatangan kedua orang tuanya. Dibelakangnya ada Jongsoo dan Jongkyung yang berdiri kikuk karena tau adiknya saat ini sangat marah kepada orang tuanya.

Harusnya kedatangan kedua orang tuanya itu sejak sore tadi tapi baru datang saat hampir pukul delapan malam. Ketiga anak keluarga Kim itu sudah menunggu sejak sore bahkan mereka menyiapkan kejutan kecil-kecilan itu sekarang merajuk. Apalagi ponsel kedua orang tuanya sengaja dimatikan agar tak diganggu.

Jongin dan Kyungsoo saling pandang. Mereka merasa bersalah karena pulang sangat telat. Awalnya mereka hanya ingin jalan-jalan saat sampai di Seoul. Apalagi Kyungsoo sudah lama tak berjalan-jalan ke Seoul sejak terakhir kali dia kesini. Jongin mengajak Kyungsoo ke tempat kencan mereka dulu. Mereka bernostalgia mengingat semua momen manis mereka hingga lupa waktu.

Kyungsoo mendekati Insoo dan memeluk putri satu-satunya itu. Kyungsoo tau jika saat ini Insoo sedang marah. Kemarahan Insoo tentu hanya bisa diredakan dengan sebuah pelukan hangat seorang ibu. Kyungsoo menepuk pelan bahu anaknya.

"Maafkan eomma ya. Eomma sudah lama tak jalan-jalan disini jadi ingin mengenang semua memori saat eomma muda" ucap Kyungsoo lembut.

Insoo membalas pelukan ibunya. Helaan nafas kecil lolos dari mulut Insoo. Insoo tau jika ibunya rindu masa-masa saat muda dulu tapi kan tidak harus sekarang juga. Mereka masih memiliki waktu untuk melakukannya. Karena saat ini ibunya akan tinggal disini seterusnya.

"Eomma kan bisa memberi kabar dulu" rajuk Insoo.

Insoo sudah dalam mode ngambeknya.

"Kan Insoo kangen eomma. Emangnya eomma tak kangen Insoo?"

Insoo melepaskan pelukannya dan melihat ibunya dengan seksama. Kyungsoo tersenyum.

"Tentu eomma kangen Insoo. Anak eomma yang paling cantik dan manis"

Kyungsoo mencubit pipi Insoo.

"Kalau begitu malam ini eomma tidur bersama Insoo ya? Insoo belum terbiasa tidur dirumah ini"

"Mana bisa begitu?!" protes Jongin yang sedari tadi mendengarkan saja.

Insoo menatap sebal kearah ayahnya.

"Appa kan sudah menguasai eomma selama dua bulan ini. Jadi kenapa sekarang jadi serakah?" sewot Insoo.

Jongin membuka mulutnya ingin memprotes tapi tak ada suara yang keluar dari mulutnya. Jongin terlalu terkejut untuk membalas ucapan anak gadisnya.

Insoo menarik Kyungsoo memasuki rumah meninggalkan ketiga pria Kim itu. Jongsoo dan Jongkyung terkikik melihat ayahnya yang langsung kicep saat berdebat dengan Insoo. Itulah yang dirasakan Jongsoo dan Jongkyung jika berdebat dengan Insoo selama ini. Mereka tak pernah menang melawan Insoo. Kedua putra Jongin itu meninggalkan ayahnya yang masih terdiam mematung diluar. Biarkan saja kepala keluarga Kim itu diluar. Biarkan dia merenungi nasibnya.

Insoo yang membawa ibunya ke kamar langsung memamerkan isi kamarnya.

"Bagus bukan?"

"Bagus bukan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OUR (BROKEN) FAMILY (HIASTUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang