part 14

4.3K 361 2
                                    


Happy reading 🐣

........

     Waktu sebulan telah berlalu,arsen juga sudah menunjukkan keterampilan yang sangat memuaskan dibanding para pengawal lain.dengan tubuh yang kecil,arsen dapat bergerak dengan lincah dalam menguasai setiap gerakan bela diri.arsen juga ahli dalam memakai senjata api.

"Arsen,lo lawan gue sekarang"

Angga melangkah masuk kedalam ruang latihan tempat arsen sedang berlatih taekwondo.

Disana angga sudah membuka pakaian nya dan langsung menyerang arsen.arsen yang tidak siap pun melayang karena tendangan angga yang tak main-main.tidak cukup sampai disana,angga juga memberikan pukulan telak yang membuat darah segar keluar dari mulut arsen.

"Ga,cukup ga gue gak kuat lagi"
  arsen merangkak untuk meraih kaki angga namun tangannya malah diinjak angga tanpa belas kasih.

Arsen cukup terkejut dengan tindakan angga padanya, kenapa angga berniat sekali untuk menjatuhkannya?.

   "Cihh..cuma segini yang lo bisa hah?mana yang katanya lo mampu buat sepuluh orang bodyguard gue tumbang?skill bertarung lo masih kayak bocah sen!!"
Angga mengeluarkan kata yang bahkan tidak pernah arsen kira akan dia dengar sendiri darinya.

Suasana hati adsen langsung kacau dengan tindakan serta ucapan angga padanya.belum lagi badannya yang remuk.

"Maaf tuan tolong ikuti kami"

Dua orang bodyguard angga menyeret badan lemahnya kearah halaman belakang mansion.arsen yang diseret begitu mencoba untuk melawan dengan kekuatannya yang tersisa,namun semua itu hanya sia-sia saja.

"Lakuin apapun yang kalian mau, gue udah capek.gue latihan mati-matian juga gak akan ada harganya".
Arsen berucap lirih dengan tubuh terseret-seret.

"Kalian ikat dia ditiang itu,lalu siram dengan air.jangan ada yang berani menghentikannya sampai gue sendiri yang nyuruh".
Angga berucap tegas tanpa melihat wajah arsen.

Arsen memandang angga tidak percaya dengan hukuman yang akan dia terima,tapi sekali lagi dia tekan kan bahwa dia harus kuat.arsen meludah kesamping kanannya dan membiarkan mereka mengikat tubuhnya erat.

Rasa perih menggerogoti kulit arsen saat air dingin itu mengaliri badannya.arsen ingin menganggap bahwa ini semua hanya mimpi,bahwa semua perlakuan buruk angga hanyalah mimpi buruk baginya.namun semakin dingin air yang dirasakan arsen,semakin membuat kebencian dihati arsen semakin membesar.

  Sudah 12 jam semenjak hukuman yang arsen terima dia jalankan, sekarang mata arsen mulai sayu dan nafasnya juga terdengar putus-putus.bibir yang biasanya bewarna semerah ceri itu kini telah berganti dengan warna biru pucat.tubuh arsen juga telah berubah panas dibawah guyuran air dingin.

"Tuan..tuann.... apakah tuan tidak akan menghentikan hukumannya sekarang tuan?"
Seorang pembantu yang merasa iba dengan keadaan arsen mencoba mengetok pintu kamar angga.angga yang berada didalam sana dengan badan berbalut selimut tersentak mendengar keributan didepan kamarnya.dia sayup-sayup mendengar kata hukuman.hukuman apa?oh astaga angga melupakan keadaan arsen.dengan langkah secepat yang dia bisa,angga menuju kehalaman belakang.

Raut kaget serta khawatir tercetak jelas diwajah angga saat disana,arsen sudah kehilangan kesadarannya.badannya menggigil parah dengan nafas yang sangat lemah.

"Lepaskan ikatannya sekarang!!"

Angga berteriak kalut melihat kondisi arsen.dengan cepat dibawanya tubuh arsen digendongnya dan berlari menuju kamar mereka.

"Cepat panggil dokter keluarga kesini"
Angga kembali berteriak pada seorang pengawal.sungguh angga tidak akan menyangka jika keadaan arsen akan memburuk seperti ini.

"Sen,,sayang..bangun sen gue mohon"
Angga memeluk tubuh arsen yang sudah berganti pakaian.kulit arsen terasa sangat dingin ditangan angga.air mata mengalir membasahi wajah angga,sungguh dia hanya ingin membentuk tubuh arsen agar tahan banting saja, namun sayangnya dia malah lupa dengan hukuman arsen sehingga arsen pingsan seperti ini.

........

     Kondisi tubuh arsen sudah membaik sejak diberi obat dari dokter keluarga angga.sejak sadar dari pingsannya,arsen diam seribu bahasa.bahkan dia tidak menghiraukan keberadaan angga yang menatap cemas kearahnya.matanya memandang kosong jauh didepan sana,hanya terdapat kebencian dan tatapan tajam pada setiap orang yang mencoba mengajaknya berbicara.

   Keluarga mereka memaklumi hal demikian karena mereka pikir tubuh arsen yang tidak siap dengan pelatihan keras yang diterima putranya.

Semua orang telah pergi meninggalkan arsen dikamarnya dengan ditemani angga yang duduk disofa sambil sesekali memandangnya.
Angga sebenarnya sangat luas dengan hasil latihan arsen,namun arsen tidak boleh besar kepala dan malas mengikuti latihannya.

Hukuman tadi adalah percobaan terakhir pada arsen.angga sudah dapat menyatakan bahwa arsen sudah sangat pantas untuk berada disisinya.

Selama arsen menjalani latihan,angga selalu menonton melalui tablet.

Angga selalu mendapat laporan yang memuaskan dari sean sebagai orang yang bertanggung jawab pada arsen.

"Gue mau sendiri"
Arsen berucap datar pada angga dan menutup tubuhnya dengan selimut untuk kembali beristirahat.

Tbc.....

He Is Mine(End) |Bl LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang