part 15

4.7K 362 1
                                    

Happy reading 🐣

.......

    "Sean semua alat yang akan kita pakai nanti udah siap kan?"
  angga bertanya pada sean sembari menyesap kopinya.mereka saat ini sedang berada diruang kerja milik angga.

Kondisi arsen juga sudah membaik dari beberapa hari yang lalu.tapi sekarang arsen mulai jarang berbicara dengannya.angga tau bahwa arsen sangat kecewa padanya namun angga tidak bisa menjelaskan apa tujuannya pada arsen.

"Semua udah clear ga,tinggal jalanin rencananya aja"

sean menyandar pada sofa yang didudukinya.sean terkekeh melihat wajah frustasi angga,dia sudah menebak jika arsen lah yang jadi penyebabnya.

"Lo cuma perlu jelasin semuanya sama dia,gue yakin dia bakalan ngerti, sama kayak kisah gue dan dimas"
Sean mencoba memberi saran karena tidak tahan lagi melihat angga yang kacau begini.

"Hmm..nanti gue coba saran lo sean"
angga mengangguk sekali lalu berjalan kearah kamar untuk memberitahu misi pertama arsen.

.......

"Sen, nanti malam lo akan jalani misi pertama lo,gue harap lo gak akan gagal".
Angga berdiri didepan arsen yang enggan menatapnya.sebenarnya arsen mendengar semua yang angga bicarakan dengan sean,dia sedikit kaget mengetahui bahwa ini hanya rencana angga untuk membuat dia fokus dengan latihannya.

Namun arsen masih enggan bicara  dengan angga.

   "Iya gue tau"
arsen meninggalkan angga disana dan beralih ke lemari pakaian untuk berganti baju.angga menyerahkan masker hitam dan topi yang sewarna pada angga untuk segera dipakai.misi mereka akan dilaksanakan tepat tengah malam nanti.

Sementara angga dan arsen bersiap-siap,dimas dan sean sedang memeriksa kelayakan mobil yang akan mereka kenakan.mobil yang dipakai harus memiliki kecepatan tinggi dan mesin yang baik.

   Semua orang yang akan ikut dalam aksi mereka kali ini sudah berkumpul dihalaman depan.mereka sudah siap dengan tim masing-masing.
Perlengkapan yang dibutuhkan juga sudah dibawa.

"Tugas lo cuma mengalihkan perhatian supir aja sen"

angga memberi perintah pada arsen yang dibalas anggukan kepala.dalam bertugas mereka semua harus profesional dan melupakan urusan pribadi.

Mobil pertama diisi oleh angga dan arsen dan beberapa pengawal.lalu diikuti mobil kedua dengan sean dan dimas didalam sana.lalu mobil terakhir berisi para pengawal mereka.

Mereka telah memulai aksi dengan tembakan pistol yang diarahkan kemobil yang membawa barang yang mereka incar.

Avgas, adalah barang yang mereka inginkan malam ini.bahan bakar ini sangat lah mahal dan orang yang memesan bahan bakar ini akan menggunakannya untuk keuntungan pribadi golongannya saja.maka dari itu angga meminta sean mencari informasi kapan transaksi akan diadakan.lebih baik mereka yang mengambil barang itu dari pada jatuh ditangan para penguasa rendahan itu.

Arsen melirik berganti antara pengemudi truk dan pistol glock 17 yang dapat memuat 17 butir peluru 9 mm yang dia pegang.dia masih sedikit ragu untuk menembakkannya, namun anggukan kepala dia dapatkan saat menoleh kepada angga yang mengemudikan mobil.

Dorr...doorr...suara tembakan yang berasal dari senjata api ditangan arsen terdengar memekakkan telinga.kini badan arsen sudah keluar separuh dengan tangan kirinya yang digenggam angga agar tidak terjatuh.
   
      Disisi lain,dimas telah memanjat kebadan truk untuk melepaskan rantai ikatan pada tong yang berjejer.sementara sean menatap khawatir dengan tangan memegang tablet untuk melihat jalan yang akan mereka lalui.

"Sial!!..ga lo suruh aja arsen langsung tembak mati supir truknya,didepan ada belokan tajam ga"

Sean kembali melihat dimas yang kesusahan dengan kunci rantai terakhir.

    "Kitten!!lo loncat kesini sekarang!didepan ada belokan,lo akan mati kalo gak balik kesini!"

  Sean berteriak keras pada dimas namun tidak dihiraukan oleh dimas yang masih tetap memukul rantai dengan pistolnya.saat rantai itu lutus maka dengan segera para bodyguard memanjat truk untuk memindahkan tong bahan bakar kemobil yang mereka bawa.
Sean mengulurkan tangannya pada dimas lalu menariknya kembali memasuki mobil.wajah sean sudah memerah karena dimas yang tak mengindahkan ucapannya tadi.bagaimana jika tadi dimas celaka?sungguh sean pasti akan menyesal seumur hidupnya.

Didepan sana arsen juga sedang berjuang untuk menembak kearah supir truk.arsen sedikit mengalami kesusahan karena keadaan mobil yang tidak seimbang ditambah supir truk itu yang berbalik menyerang padanya.

Dorr... akhirnya tembakan arsen mengenai supir truk yang menyebabkannya tewas seketika.

"Headshoot"
angga berucap puas saat tembakan arsen tepat mengenai kepala supir itu.

     Nafas lega terdengar dari belah bibir arsen.dia meletakkan pistolnya di dashboard mobil dan menghempaskan tubuhnya ke belakang.angga mengusap kepalanya senang dengan suksesnya arsen dalam misi pertamanya.

"Lo akan gue kasih hadiah sen"
  angga berbisik ditelinga arsen lalu menjauhkan tubuhnya kembali.sedangkan arsen sudah melupakan kemarahannya pada angga karena euophoria yang melanda.

"Gue mau istirahat bentar,nanti lo gak perlu bangunin gue, tinggal gendong aja"

Arsen menutup matanya dan berbalik menghadap pintu agar tidak dapat melihat angga lagi.seberapa pun arsen ingin membenci angga, maka dia tidak akan pernah bisa.sial cinta membutakan dirinya pikir arsen.

Tbc...
  

He Is Mine(End) |Bl LokalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang