Part 28 : Wife

2.7K 374 348
                                    

kondisi merumit, Lylian menghindari segala kontak dengan Sagara. Bagaimana lima hari berlalu, di antara mereka tersisa kedengkian mengalir pada peredaran darah.

Seperti detik kini ketika Lian menyaksikan Gara berpakaian formal terduduk di sofa ruang tengah, satu waktu saling menyadari, ia memalingkan dari sisi bengis untuk melintas pergi.

Gara masih mengamati kelak wanita itu mengilang di balik lorong, spontan pikirannya berantakan, meradang, dan mendidih mengingat percakapan terakhir. Sialan, kekecauan ini akibat Lian.

Setengah jam menunggu, Audy akan memperlambat waktu lantaran acara perusahaan malam ini tengah terlaksana, manalagi dihadiri para petinggi. Kekesalan tidak sebatas itu, melainkan sebuah majalah yang ia curi dari salah satu karyawan. Majalah mode pakaian dalam bertaut di tubuh sang istri. Tersirat cambuk bersedia ia lempar.

Tepat melihat mangsa memasuki rumah, Gara mengintai setiap pergerakan, segala buncah tertahan di hati.

"Maaf aku terlam—"

"Jelaskan!" seru Gara seraya melempar majalah ke meja, mata listrik itu menyala.

Audy menegang, wajah kikuk terpampang pias. Eira berkata Gara tidak akan mengetahui hal ini, kenyataan lain dari dugaan. Jika demikian, menguraikan alasan pun sulit. "Itu..."

"I found this on my employee's desk. Tertempel di mana-mana, memandangi kamu seperti orang gila. Berhenti menampilkan tubuhmu seperti ini, aku memaksa."

"Agensi yang ngatur, Mas."

"Kamu bisa menolak," sanggah Gara menikai.

"Nggak bisa, atasan yang langsung minta aku."

"Sebutkan namanya."

Permintaan itu menumbuhkan kecurigaan besar, Audy tak menyangka Gara akan serius mempermasalahkan ini. "Mau apa, Mas?"

"Pecat," tandas sang suami.

Audy menatap tak percaya, mengeluh pahit di antara wajahnya yang muncul keletihan akan sikap Gara. "Kamu selalu begitu."

"Apa?"

"Bersikap terlalu protektif," protes Audy, ia membawa bahunya turun seakan lelah. "Aku memang seperti ini dari dulu sebelum sama kamu. Seharusnya kamu paham, aku gak mungkin buat aturan sendiri, yang ada nama aku jatuh pelan-pelan. Kamu tahu ini hal biasa."

Ia penat menyambangi peraturan Gara. Seorang model lumrah melakukan ini, ia tak bisa menolak. Bukan memperoleh pengertian, malar-malar Gara menggiringnya pada lubang itu sendiri.

Sang suami mendesis ria. "So you let me pay a whore for one night like I used to do before I got you?"

Kegentingan terasa berbeda mendengar Gara berani melontar soal, ia tahu banyak wanita yang pernah dibeli lelaki itu sebelum mereka mengenal. Terlepas kebiasaan atau bukan, jelas tak sama dengan perkaranya. "Mas... Itu beda"

Gara bangkit, tak lama sampai di hadapan Audy. "What's different? I did that long before I met you. Itu hal biasa, just like you. Kita impas," sergahnya. Melewati Audy untuk mengabah mobil.

Gara tidak salah menikahi Audy, hanya saja ia salah menikahi seorang model.

.

.

Seusai berganti gaun yang telah disiapkan, Audy buru-buru menghampiri Gara di dalam mobil dan meminta maaf akan kesalahan. Lelaki itu mengeluarkan deham sungkan dan ia sadar pantas mendapatkan itu.

Sirna harapan Audy bila sampai di acara mereka akan bersikap seperti biasa. Gara memang memperkenalkannya pada para petinggi, tetapi selepas itu dia menghilang entah ke mana. Seiring pesta berlangsung, Audy turut serta bergabung dengan kelompok para istri, tak lama ia undur diri untuk mencari udara segar sebab kesesakkan timbul tak terkira. Rooftop gedung adalah tujuannya.

NARESH (Hidden Black Soul)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang