Kisah Buruk

905 94 15
                                    

Spam Vote dan Komen


Keizan dan Chika sedang berada di ruang tamu. Mereka sedang menunggu keberadaan Kenan. Keizan dan Kenan meminta Chika untuk memberi tahu kisahnya di sekolah.

Kenan memasuki Rumah dan duduk di kursi bersama Chika dan Keizan. Chika sedari tadi menunduk dan hanya menatap kosong Lantai.

"Saya mau tau bagaimana kisah mu saat di sekolah."ucap Keizan.

Ada alasan tertentu kenapa Keizan ingin mendengar cerita Dari Chika. Karna Kenan menemukan Rekaman CCTV yang ada di SMA ××× bahwa Chika di bully habis habisan di sekolahnya. Guru yang melihat itu pun enggan menolong karna kekejaman Para siswa disana.

"Pagi pagi sekali saat hendak masuk ke dalam gerbang, lenganku diapit menggunakan gerbang sehingga menimbulkan bekas Merah. Saat memasuki pintu kelas, Mereka menyiapkan Tempat sampah yang bau dan menjatuhkannya ke tubuhku." Chika bercerita panjang lebar dan juga menceritakan Gurunya Yang Ikut membully dirinya.

Tak disangka, Setelah bercerita Air mata Chika Turun membasahi pipinya.

Kenan mengeluarkan Laptopnya dan mencari sesuatu di sana. Benar saja Kenan Chika dibully Habis Habisan Oleh Siswa dan Murid.

Kenan melihat ke arah Keizan dan mengangguk. Keizan mengerti lalu membuka ponselnya.

__________________________________

Creepy Black

Keizan:
Berkumpul Sekarang di jalan ×××.

____________________________________

Kenan dan Keizan berdiri membuat Chika mendongak ke arah mereka. Chika mengusap air matanya.

"Ayo. Ikut kami!" Chika mengangguk dan mengikuti arah Kenan Dan Keizan.

Mereka memasuki Mobil dan melenggang pergi. Chika mengkerut dahinya bingung. Kenapa Banyak sekali Mobil yang terparkir di belakang sekolah nya?

Kenan keluar dari mobil sementara Keizan melihat ke arah Chika. Keizan Mengelus rambut pendek Chika.

"Lihatlah.. Kebahagiaan akan datang." Ucapnya lalu kembali melihat ke arah ponsel.

Keizan menempelkan ponselnya ke telinga.

"Apa Sudah selesai? Jangan Lengah! CCTV sudah Kau matikan semuanya?"

"Sudah selesai tuan. CCTV juga sudah. Kita harus segera pergi dari sini. Lima menit lagi secara keseluruhan Sekolah ini akan hancur. Tidak akan ada orang yang selamat."

"Baik! Bubar sekarang!"

"Baik!"

Tuttuttuuttuuuttuuut.....

Kenan memasuki Mobil dan segera pergi menjauh dari wilayah. Begitu juga dengan Mobil yang lainnya. Mobil Keizan di hentikannya di tepi jalan yang tidak terlalu jauh dari sekolah.

"Lihatlah Ke arah Sana." Ucap Keizan sembari menunjuk Ke arah Sekolah.

"Tiga.. dua... Satu..."

BOOOMMMM!!!!

Sekolah itu tiba-tiba di kelilingi Api yang langsung membesar. Chika mengeluarkan Kepalanya dari jendela mobil saat melihat pemandangan yang cukup mengerikan itu.

Tidak ada satupun orang yang keluar dari gerbang sekolah. Apa mereka semua telah mati karna terbakar?

Chika memasukan kembali kepalanya dan melihat tak percaya ke arah Keizan.

"Bagaimana? Indah bukan. Semua orang yang menginjak mu sudah punah." 

"T-tapi Ayahku akan Mara-"

"Tidak akan ada yang marah kepadamu. Jika ada yang berani memarahimu, Mereka akan Binasa seperti itu."

Chika mengangguk kecil dan menunduk.

"Tenanglah.. kau masih layak sekolah. Kenan sudah mendaftar mu ke SMA yang lebih baik." 

Chika menatap sendu Keizan. Matanya berkaca-kaca.

"Hey!! Kenapa?"

"Chika Mau peluk boleh?" Tanya Chika pelan.

Keizan tersenyum tipis setipis tipisnya dan menarik tangan Chika masuk ke dalam dekapannya.

"Makasih hiks..." Ucap Chika menangis.

"Sudahlah Heyy!! Kapan kita pergi?" Ucap Kenan. Yang benar saja?? Ia seperti sopir disini.

° ° °

Keizan memasuki Kamar Chika saat pukul sembilan malam. Chika baru saja bersiap memejamkan matanya. Tapi Keizan Memasuki kamar membuatnya bangun.

"Tidurlah.. Besok Hari pertama mu kesekolah."  Chika mengangguk.

Keizan mengelus puncak kepala Chika dan menarik selimut Chika menutupi Tubuh gadis itu hingga dada lalu pergi dari kamar.

Chika tersenyum tipis lalu Pergi ke alam mimpi.

Pagi tiba. Chika bangun lebih awal dan bersiap mandi. Setelah mandi ia memakai seragam sekolahnya.

Keizan membuka pintu kamar Chika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keizan membuka pintu kamar Chika. Ia melihat Chika yang sedang berkaca.

"Chika.. apa sudah siap?" Tanya Keizan.

Chika berbalik badan dan mengangguk. Ia mengambil tasnya dan menghampiri Keizan.

"Ayo sarapan." Ajak Keizan.

Keizan dan Chika pergi ke dapur. Terlihat di dapur ada seorang wanita paruh baya yang sedang membuat segelas susu.

Wanita itu memberikan susu itu pada Chika. Chika tersenyum dan mengambil Susu itu.

"Dia Bi Mina. Dia akan bekerja disini. Jika saya tidak ada dirumah, Dia akan menemanimu." Chika mengangguk.

Keizan dan Chika memakan makanan mereka lalu segera berangkat sekolah. Keizan memberhentikan Mobilnya di depan Gerbang SMA yang cukup besar.

"Chika.. Jika ada Murid yang mengganggumu, Beri Tahu saya Oke?" Chika mengangguk lalu pergi keluar mobil.

"Tunggu."  Keizan mengeluarkan dompetnya dan memberi Chika lima lembar kertas berwana merah.

"Ambil."

"Tapi kak.. ini kebanyakan satu aja."

"Ambil!" Chika tak membantah. Ia mengambil Uang itu lalu pergi.

° ° °

Spam Vote dan Komen

Typo dimana mana harap maklumi

JIKA KALIAN TANYA KENAPA SAYA UP CEPAT, JAWABANNYA KARNA... INGIN MEMPERBANYAK BAB DI CERITA INI..

FOLLOW dellaarista10

Adeptive Older Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang