Vote dan Komen
Chika dan Dua sahabatnya sedang makan di Kantin sekolah. Seperti biasa, makan dengan penuh canda tawa.
Tiba tiba Sindy duduk di kursi samping Chika. Chika yang melihat itu langsung merubah ekspresi wajah menjadi datar. Issa dan Kiko bingung melihat kelakuan Chika.
"Gue boleh gabung?" Tanya Sindy sopan.
Issa mengangguk sementara Chika? Gadis itu menunduk.
"Sa..Chika ke Toilet dulu ya" Chika berdiri lalu pergi meninggalkan kantin.
"Kok tiba tiba? Biasanya setelah makan." Ucap Kiko heran.
"Em.. mungkin karna gue.. gue susul dia dulu ya." Ucap Sindy lalu pergi.
Issa mengangkat bahu nya tak tahu lalu kembali makan. Begitu juga dengan Kiko.
Di Toilet, Chika membasuh wajahnya. Ia gelisah, apa yang akan di lakukan Sindy padanya?
Ceklek!
Suara pintu terbuka. Chika melihat ke arah sumber suara dan melihat Keberadaan Sindy. Gadis itu mendekat ke arah Chika.
Tangannya terulur menarik Rambut Chika sehingga gadis itu mendongakkan Kepalanya. Chika meringis kesakitan.
"Le-lepas!!"
"Gue Tau Kalau Lo dan Keluarga Angkat Lo yang Ngebakar Sekolah!! Lo udah buat sahabat dan Orang Tua Gue Meninggal!!!"
"Gak!!!"
"LO JANGAN NGELAK!!! GUE SAMA YAYA NGELIAT LO SAMA OM OM NGEBUAT RENCANA MEMBAKAR SEKOLAH!!!" Teriak Sindy.
Chika menggeleng kuat. Tangannya mencoba melepaskan Cengkaman Sindy Dari rambutnya. Tanpa Izin air mata keluar dari sudut mata Chika.
"LO BAKAL DAPAT BALASAN YANG SETIMPAL!!!"
Bug!
Kepala Chika di benturkan Sindy ke Wastafel membuat Kening Chika Mengeluarkan Cairan kental berwarna merah.
"S-sakit hiks..." Lirihnya kesakitan.
"INI GAK SEBERAPA!!! LAIN KALI LO BAKAL LEBIH SAKIT!!!" Teriaknya.
"Dan awas saja.. Jika Lo berani bilang siapa siapa, hidup Lo bakal gak lama lagi." Sindy. Tersenyum miring lalu pergi.
Chika terduduk di lantai yang dingin. Tangannya meraba kening yang terus mengeluarkan darah. Tak lama kemudian, Kesadarannya mulai hilang.
Ceklek!
"CHIKAAA!!!" teriak seseorang yang baru saja memasuki toilet.
Chika tak bisa melihat wajah orang itu karna pandangannya memburam. Saat ini juga, Kesadarannya Hilang.
° ° °
"Uggghh..." Terdengar lenguhan kecil dari Mulut Chika.
Gadis itu memijat pelan pelipisnya yang terasa sangat pening. Matanya terbuka perlahan lalu melihat sekeliling ruangan yang bernuansa putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adeptive Older Brother
Random"Kita Apakan Gadis Malang Ini?" "Aku Akan Mengadopsinya" "Tapi Anda Tidak Menyukai Anak Anak." "Bagaimana Bisa Aku tidak Menyukainya? Gadis Kecil Ini sangat Lucu. Setelah dia Terbiasa dia akan Aku umumkan kalau Dia Ratu di Geng Kita." "Baik!" ⚠...