Spam Vote dan Komen
"Ci?? Mau kemana?" Tanya Keizan pada Chika yang sedang memasukan semua bajunya ke koper.
Chika berbalik melihat Keizan. "Chika mau ikut bunda.." Keizan mengkerut dahinya.
"Kemana?"
"Ke Singapura. Kata Bunda, Chika ikut."
"Cici mau tinggalin kakak?" Chika menatap Keizan dalam.
"Enggak.. Chika cuman Mau ikut bunda.." Tiba-tiba Keizan memeluk Erat Chika.
"Chika gak boleh pergi!."
"Tapi Chika harus ikut bunda..." Keizan melepaskan pelukannya. Tangannya terkepal kuat.
"Kapan perginya?"
"Sebentar Lagi." Keizan mengubah ekspresi wajah menjadi datar dan dingin.
Ia pergi keluar kamar begitu saja. "Kak-"
BRAK!!
Keizan menutup pintu dengan kasar. Ia pergi keluar rumah dan mengabaikan Milla yang memanggilnya.
Ia pergi ke salah satu tempat yang terdapat pohon besar dengan pondok kecil di pohon itu. Ia menaiki pohon dan duduk bersandar di dinding pondok.
Tangannya mengotak Atik ponselnya. Melihat fotonya bersama Chika. "Dia pergi... Dia pergi!!!" Tanpa disadar, Sudut mata Keizan mengeluarkan cairan bening.
"Arrrhhhh!!!!!" Teriaknya.
Beberapa menit kemudian Ia menatap ke langit yang terdapat pesawat disana. Ia yakin itu pesawat yang dinaiki Chika.
Tangannya terangkat ke atas hendak menggapai pesawat itu. Sia sia..
Drrrrttt.... drrrrttt...
Ponselnya berbunyi. Ia melihat ke arah ponsel. 'milla.'
Keizan menekan tombol berwarna hijau dan menempelkan ponselnya ke telinganya.
"Kamu dimana?? Kenapa mom Panggil gak jawab?? Hari ini Chika dan Ibunya pergi!! Kenapa kau tak mengantar Chika ke bandara? Gadis itu sangat ingin kau mengantarnya."
Tak ada jawaban dari Keizan. Keizan mematikan sambungan telepon itu secara sepihak. Menggenggam kuat ponselnya.
"Bodoh!!! LO BODOH KEIZAN!!!!" teriaknya memaki dirinya sendiri.
° ° °
Keizan memasuki markas. Ia duduk di kursi yang biasa di dudukinya.
"Maaf tuan.. Ada apa? Apa kau mempunyai masalah??" Tanya Kenan.
Keizan menggeleng. "Ambilkan aku Soda." Kenan mengangguk dan pergi menuju dapur.
Waktu menunjukan pukul 00.45 Keizan sedari tadi hanya berdiam membuat semua orang bingung.
Kenan tau apa masalahnya setelah menelpon Ibunya Keizan. Ia menghampiri Keizan.
"Aku tau kau sedang sedih.... Tapi kami tak bisa membiarkan ini terjadi. Aku akan menelpon keempat sahabatmu." Masih tak ada jawaban dari Keizan.
Selang beberapa menit, Si kembar dan Julian dan Kevin datang. Mereka memasuki Markas dan melihat Kondisi Keizan yang sangat kacau.
"Kenapa dia?" Tanya VIRGO pada Kenan.
"Chika pergi mengikuti Ibunya Ke Singapura." Virgo mengangguk.
Ia menghampiri Keizan dan mengambil soda yang ada di tangannya. "Tenangkan dirimu!"
"Kenapa kalian disini??"
"Karna kau!!! Jangan membuat kami Khawatir!!"
"Biarkan aku sendiri." Keizan berdiri keluar markas dan Memasuki mobilnya.
Ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata membelah jalanan kosong di depannya.
Keizan terus berputar putar mengelilingi kota. Entah apa.. dia tak mempunyai tujuan. Keizan memberhentikan mobilnya di Jembatan dimana ia menemukan Chika.
"Chika... Kamu pergi tinggalin kakak... Kamu jahat!!! Jahat!!" Keizan kembali mengalirkan cairan bening dari matanya.
Tubuhnya terduduk di tanah. Menangis sejadi jadinya.
° ° °
Vote dan komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adeptive Older Brother
Random"Kita Apakan Gadis Malang Ini?" "Aku Akan Mengadopsinya" "Tapi Anda Tidak Menyukai Anak Anak." "Bagaimana Bisa Aku tidak Menyukainya? Gadis Kecil Ini sangat Lucu. Setelah dia Terbiasa dia akan Aku umumkan kalau Dia Ratu di Geng Kita." "Baik!" ⚠...