my hero

14.3K 793 1
                                    

Prilly pov

Ku hempaskan badanku tepat di kasurku. tubuhku berkeringat hebat mengingat kejadian tadi di toko buku, aku benar benar takut 2 orang laki laki tadi hampir saja memperkosa aku dan mila untung saja ali datang tepat waktu. Aku sudah tak tau bagaimana nasih ku dan mila jika tadi ali tidak datang. Tapi sampai sekarang aku belum mengucapkan terimakasih pada ali. Emmhh tapi dia juga belum minta maaf padaku soal kejadian tadi pagi. Lebih baik aku mandi agar fikiranku kembali fress dan segera tidur.

Aku terbangun dari tidurku tepat jam 01.00 pm, ku langkahkan kakiku menuju dapur ku ambil gelas dan mengisinya dengan air. Yaps aku terbangun karena tenggorokanku serat sekali aku butuh minum. Aku berjalan kembali menuju kamarku namun aku merasakan ada yang aneh pada kaki ku seperti aja yang berjalan jalan di sana ku tundukkan kepalaku agar aku dapat melihat ada apa di kaki ku

"AAAAHH" aku berteriak dan melempar gelas yang berada di tanganku sampai pecah bagaimana aku tidak berteriak dan melempar gelas itu jika di kakiku tadi ada kecoa....

"Prilly..prill kamu kenapa? Ada yang luka? Mana sini, coba aku liat" ucap ali dan memutarkan badanku memastikan aku tidak ada yang terluka. Yaps ali segera datang saat mendengar aku teriak tadi

"Ihh ali itu ada kecoaa" ucapku yang langsung naik ke atas kursi lagian kecoanya masih jalan jalan. Dengan sigap ali menangkap kecoa tersebut dan membuangnya ke luar lewat jendela

"Udah gak ada kok pril" kata ali aku pun segera turun dari kursi dan berniat membersihkan pecahan gelas gelas tadi kalau ali dia kembali mengambilkanku minum setelah itu dia membantuku membersihkan pecahan gelas gelas ini

" aw sakit" kataku sambil memegang tanganku yang terluka akibat serpihan gelas tadi. Ali pun segera mengambil tanganku yang terluka di ciumnya tanganku matanya menatapku lembut sambil memberhentikan darah yang terus mengalir di jari ku.

Dengan cepat ali membuang beling beling tadi dan menarikku untuk duduk

"Tunggu sini bentar biar aku bawa obatnya dulu yah" ucap ali mengacak ngacak rambutku dan segera pergi untuk mengambil kota p3k. Aku sih cuma senyum senyum sendiri gitu ternyata ali masih perhatian dan khawatir sekali denganku.

Ali pun kembali sambil membawa kotak p3k, perlahan lahan dengan amat lembut ali mengobati tanganku aku terus memerhatikannya sedari tadi betapa perhatian sekali ali hmm jika ku fikir sudah lama juga aku tak di perhatikan oleh laki laki selain papah.

"Pril udah puas belum liatin akunya" ucap ali yang membuatku langsung memalingkan mukaku ke arah lain, aduh pake acara ketangkep basah lagi ahh aku yakin pipiku pasti sudah merah di buatnya

" apaan udah ahh gue ngantuk mau tidur" ucap ku lalu berlari ke kamarku dan kembali untuk tidur.

Ali pov

Pagi ini aku sudah memakai seragamku lengkap. Aku pun keluar kamar  ternyata aku keluar kamar bersamaan dengan prilly. Kalian tau gak hari ini prilly terlihat angun dia memakai dress pendek berwarna ungu dengan motif bunga bunga berwarna putih di lengkapi dengan sepatu high heels  putinya, rambutnya ia kepang ke pinggir tak lupa ia mengalungi tas kecil berbentuk bunga berwarna putih. Walaupun terlihat sederhana tapi jika prilly yang mengenakan prilly akan terlihat angun sekali. Prilly berjalan melewatiku tanpa menyapa atau sekedar mengucapkan selamat pagi tapi gak papa lah.

Aku berjalan mengikutinya dari belakang namun aku berbalik lagi menuju kamarku karna handpone ku tertinggal di kamar. Saat aku sedang berada di kamar aku mendengar teriakkan prilly seperti merintis kesakitan aku pun segera keluar dari kamar dan mencari keberadaan prilly.

Aku segera belari karena melihat prilly sudah duduk lemah di anak tangga. Aku berjongkok di dekatnya ki pindahkan kepalanya di pahaku ku elus kepalannya karna sedari tadi ia memegangi kepalanya terus.

" kamu kenapa prill? Apa yang sakit? Coba bilang sama aku?" Tanya ku penuh dengan kekawatiranku

"Tadi kaki gue tiba tiba lemes gitu, kepala gue sakit li sak...." Ucapnya terhenti tiba tiba saja dia  sudah tak sadarkan diri. Aku benar benar panik sekali tanpa fikir panjang aku langsung mengangkat tubuhnya ku dudukan prilly di sebelah ku (di dalam mobil) dengan cepat aku mengendarai mobilku menuju rumah sakit terdekat.

Tak lama mobil ku pun sudah berada di depan pintu masuk rumah sakit dengan cepat aku mengakat prilly masuk ke dalam rumah sakit ku panggil suster agar cepat membantuku.

Sudah 10 menit aku menunggu prilly di luar. Dan akhirnya dokter yang menangani prilly tadi keluar.

"Bagaimana ke adaaan prilly dok?" Tannya ku penuh dengan rasa kawatir

"Maaf anda siapanya pasien?" Tannya dokter

"Saya calon suaminya dok" jawabku

"Baik bisa ikut keruangan saya"

aku pun menganguuk dan mengikutinya masuk ke ruangan dokter, dokter itu mempersilahkan aku untuk duduk

"Jadi begini pak pasien sih tidak mengalami luka berat namun ia akan sering merasakan pusing beberapa hari ke depan karena kepalanya sedikit kena benturan, ini resep untuk menghilangkan pusing pada pasien jika pasien mengalami pusing saja dan perbanyaklah untuk istirahat" kata dokter yang menjelaskan keadaan prilly aku juga menanyakan banyak hal tentang prilly lalu saya pamit untuk melihat prilly

"Terimakasih dok kalau begitu saya permisi" pamitku dan keluar dari ruangan dokter

menuju ruangan prilly

"Hay" sapaku saat masuk ke dalam ruangannya prilly hanya tersenyum menatapku kedatanganku , ya prilly sudah sadar dan sedang berbaring lemas di tempat tidur, aku benar benar tak tega melihannya seperti itu jika aku bisa menggantikannya akan aku gantikan dia sekarang juga.

"Gi mana masih sakit kepalannya? " tannyaku sambil mengelus ngelus lembut puncak kepalanya

" sedikit pusing li" jawabnya dengan suara yang begitu lemas

"Sebaiknya kamu istirahat aja dulu ya" ujarku badannya

"Aku mau pulang ali aku mau istirahat aja di rumah boleh yah" pintanya dengan gaya anak kecil yang sendang meminta sesuatu pada papanya.

Aku pun membantunya untuk berdiri namun tiba tiba saja dia terjatuh untung aku berada di dekatnya jadi aku bisa cepat menangkap tubuhnya. Ternyata kakinya juga terkilir langsung saja aku menggendongnya dan mendudukkannya di kursi roda lalu aku dorong pelan pelan.  Saat kami berada di karidor rumah sakit banyak sekali sepasang mata yang memerhatikan kita lalu tiba tiba saja ada seorang ibu ibu yang  sedang hamil mendekati kita.

"Kalian serasi sekali  cantik dan gateng, baju kalian juga serasi" ucap ibu ibu tadi aku baru menyadari bahwa aku memakai kemeja warna ungun dengan di baluti jas hitam aku dan prilly hannya tersenyum

"Ibu boleh minta tolong ?" Tannya ibu itu ramah

"Boleh bu memangnya ibu kenapa?" Jawab prilly tak kalah ramahnya

"Ibu mau kalian berdua mengelus perut ibu semoga saja anak ibu bisa seperti kalian" pinta ibu itu pada kami berdua

Aku dan prilly pun segera mengelus perut ibu itu bersamaan lalu ibu itu pun persmisi untuk memeriksakan kandungannya aku pun segera mendong prilly ke parkiran dan membawanya pulang ke rumah

Sampai sini dulu ya maaf banget kalau yang ini ancur banget soalnya aku tadi nulisnya jam setengah sebelas jadi di maklum yah kalau banyak ke salahan. Aku juga masih belajar
Thanks buat yang udah vote

TRUE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang