Maafkan aku prilly

19.5K 707 17
                                    

"Kesalahpahaman yang ada di antara kita hanya membuat semuanya menjadi rumit entah dalam sebuah perasaan atau perubahan sikap kita masing masing. Seperti layaknya ali dan prilly"

Ali sudah menjalankan kembali mobilnya menuju suatu tempat yang sudah di rencanakannya bersama mila. Sedangkan mila menaiki sebuah taksi. Taksi yang ditumpangi mila berjalan ke arah rumah prilly.

Rumah prilly yang tidak jauh dari Lokasi di mana mila mendapatkan taksi Membuat mila lebih cepat sampai. Mila langsung pergi keluar dan menghampiri pintu utama rumah prilly, yang pasti tak lupa mila membayar ongkos untuk taksi tadi terlebih dahulu

TENG...TONG....

Mila memencet bel rumah prilly  berulangkali. Ia berdecak kesal dan melipatkan kedua tangan.menunggu seseorang untuk membukakan pintu.

Dari dalam terlihat wanita paruh baya berumur sekitar 40 tahun lebih berlari- lari dari dapur menuju ruang tamu. Di bukanya pintu kembar berwarna putih dengan sedikit ukiran-ukiran cantik pada bagian pinggir-pinggir pintu.

Senyum indah terukir pada bibir mila melihat pintu yang sudah mulai terbuka. Pintu rumah prilly sukses terbuka lebar. Bertemu lah mila dengan wanita paruh baya tadi. Mereka berdua saling beradu senyum.

"Eh ada non Mila, mari masuk." Sambut wanita paruh baya tadi yang ternyata adalah bi Inem seorang pembantu yang sudah sangat lama berkerja di sini bahkan mungkin sejak prilly masih kecil. Bi Inem lah yang menjaga prilly. Keluarga prilly saja sudah menganggap bi Inem sebagai salah satu anggota keluarga mereka.

Bi inem mempersilahkan Mila untuk duduk. Mila pun duduk manis di salah satu sofa berwarna merah dengan motif daun daun berwarna hitam.

"Bi, Prillynya ada? Mila pengen ketemu dong bi." Tanya Mila kepada bi Inem

"Non Prilly, ada di kamarnya. Tapi kayaknya lagi istirahat deh." Jawab bi Inem.

Senyum jahil mengembang pada bibir Mila. Mila malah langsung berlari ke kamar prilly meninggalkan bi Inem di ruang tamu.

Bi inem hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Melihat tingkah laku Mila. Bi Inem sudah yakin Mila pasti akan mengganggu Prilly yang sedang tertidur. Ehh jangan salah loh bi Inem ini juga sudah sangat lama kenal dengan mila. Jadi bi Inem juga sudah tau bagaimana sikap Mila apa lagi Mila adalah orang yang paling dekat dengan prilly.

Lagi lagi senyum jahil tercipta dari mulut Mila saat dia sudah berhasil membuka pintu kamar prilly yang kebetulan tidak di kunci oleh sang pemilik kamar itu sendiri. Apa lagi saat mila berhasil membukanya dia melihat Prilly yang sedang terbaring lemah pada kasur yang berukuran big size. Kalau menurut Mila kasur ini sangat tidak cocok untuk Prilly. Karena apa? Karena ukuran kasur ini tak sebanding dengan ukuran badan yang prilly miliki.haha..

Mila berjalan mendekat. Perlahan lahan Mila naik ke atas kasur Prilly dan 1 ... 2 ... 3 Mila melomat lompat setinggi tingginya di atas kasur Prilly yang kebetulan terdapat per-peran. Apalagi ukuran kasur Prilly yang besar membuat mila lebih leluasa untuk melompat kesana-kemari.

Prilly yang merasakan ada guncangan guncang yang membuat tubuhnya melayang lalu jatuh lagi pun terbangun. Prilly benar-benar sangat kesal saat dia sudah berhasil membuka matanya dan melihat sahabatnya yang sedang asik melompat-lompat di atas kasurnya dengan tawa yang terus keluar dari mulut Mila.

"MILA!. AWAS LO!!" Suara delapan oktaf Prilly berhasil keluar.

Mila yang mendengarnya langsung berlari menjauh dari Prilly. Sepertinya Mila sudah membangunkan macan yang sedang tertidur. Eh salah-salah mungkin lebih terpatnya singa yang sedang tertidur.

Bukan Prilly namannya jika dia tak mengejar Mila. Bahkan Prilly mengejar Mila sambil membawa satu buah guling dan satu buah bantal. Dan akhirnya terjadi perang bantal di antara mereka berdua. Oke sepertinya mereka terlihat seperti anak kecil padahal mereka sama- sama telah menikah. Ck!

TRUE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang