Phinong

3.4K 489 8
                                    

Sore hari, Build dihubungi oleh Jeff sang sahabat. Jeff khawatir sekaligus heran kemana perginya si rajin Build.

"Aku sedikit mengalami masalah, nanti aku ceritakan kalau sudah selesai."

"Kenapa harus nanti? Sekarang saja aku ke rumahmu!"

"Tidak-tidak jangan ke rumah! Aku mengatakan pada mae kalau aku sedang pergi bersamamu. Akan aneh jika kau mencariku ke rumah."

"Alaiwah, tidak biasanya kau menyimpan rahasia dariku."

"Pokoknya nanti aku akan menceritakan setiap detailnya padamu. Tapi kuharap kau bersabar menungguku kembali oke?"

Build melirik pada pintu kamar yang dibuka dari luar, terlihat Bible berdiri dengan pakaian santainya. Pakaian itu membuat Bible seratus kali lipat lebih tampan.

"Aku akan menghubungimu lagi nanti, bye-bye!" Build langsung mematikan panggilan itu sepihak.

"Siapa itu?"

"Jeff. Dia bertanya kenapa aku tidak masuk hari ini."

Bible mengangguk.

"Lalu, apa kau mengatakan yang sebenarnya pada phi Jeff?"

"Tidak. Belum. Nanti saja kalau aku sudah sembuh aku akan mengatakannya langsung."

"Baiklah, terserah. Ayo mandi!" Bible memberikan tangannya untuk pegangan Build.

"Heuyy, aku baru sadar!"

"Apa?"

"Kau tadi memanggilnya phi Jeff, tapi kau selalu memanggilku dengan nama."

Bible tersenyum.

"Memangnya kenapa? Phi Jeff adalah seniorku."

"Tapi aku juga seniormu!" Bibir Build mengerucut.

"Bagiku, phi Jeff adalah senior dan aku adalah juniornya. Sedangkan kau, aku tidak ingin menjadi juniormu."

Build terdiam mendengat kata-kata Bible yang begitu tak terduga.

"Ahahaha, kau terdengar sangat profesional dalam menggoda, nong!" Build memilih untuk tidak menganggap serius kata-kata Bible.

"Tck. Terserah. Mau mandi tidak?" Bible mengalihkan topik, sedikit kesal karena Build menganggapnya bercanda.

"Iya, mau!" Build merentangkan kedua tangannya seperti anak balita yang ingin digendong.

Bible meletakan satu tangan Build di pundaknya, sedangkan tangannya melingkari pinggang Build.

"Tongkatnya, jangan lupa!"

Bible memapah Build sampai kamar mandi dan mendudukan Build di kloset. Lalu dia keluar tanpa sepatah kata pun.

"Ada apa dengannya?" Build heran dengan sikap Bible yang sedikit-sedikit berubah. Build membuka seluruh pakaiannya dengan susah payah. Badannya masih nyeri di sana-sini hingga sulit digerakan.

Tak berselang lama Bible kembali dengan satu gulung plastic wrap. Kemudian jongkok di depan Build.

"Apa yang akan kau lakukan?" Build gugup, ingatan tentang tadi pagi di rumah sakit kembali menyerang.

Bible mengangkat kaki Build yang memakai gips ke atas pahanya. Lalu membungkus kaki Build dengan palstik yang dia bawa.

"Selesai. Kau bisa mandi dengan bebas." Senyum Bible sedikit jahil, tau apa yang ada di pikiran Build.

"Kau bisa mandi sendiri bukan?"

"..."

"Atau mau kutemani?"

Another Level of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang