Three

29 6 1
                                    

"Aku sudah melaporkan kejadian itu ke polisi dengan bantuan manajer hyung. Jadi tidak ada lagi yang mengganggu jadwalku di luar kantor agensi nanti" Ucap Kai dengan berani di hadapan beberapa staff yang berusia lebih tua darinya. 

"Kalau begitu kau harus menerima resikonya juga, Kim Kai. Namamu akan masuk dalam daftar pencarian di internet karena kasus seperti ini pasti akan mudah diketahui oleh media"

"Tidak apa. Aku memang berencana untuk membuka kasusnya ke publik"

"Apa kau pikir dengan cara itu akan menghentikan sang penguntit untuk mengikutimu? Kau mungkin akan mengundang lebih banyak orang lagi untuk berani mengikutimu kemanapun kau pergi"

"Aku justru ingin memberikan peringatan kepada mereka kalau tindakan seperti itu pasti membutuhkan resiko yang sangat tinggi. Hukum di sini justru dibuat untuk orang-orang seperti mereka. Aku juga membutuhkan perlindungan karena privasiku sudah terganggu dengan tersebarnya foto-foto ku di rumah dan liburan waktu itu tanpa izin"

"Tapi ku dengar kalau penguntit itu merupakan seorang perempuan muda. Apa kau tetap akan melanjutkan kasus ini ke publik? Kau masih menjadi duta anti kekerasan pada wanita di negara ini. Mungkin pandangan orang akan sedikit berubah saat kau menuntut pelaku perempuan itu nantinya"

Kai terdiam sejenak untuk memikirkan sesuatu. 

"Sebaiknya kau tidak mengambil tindakan gegabah ini sendirian. Kami akan berdiskusi lagi untuk menutupi semua ini dari publik" Seorang staff berbicara lagi. 

"Tidak. Kasus sudah masuk ke kepolisian dan dalam waktu dekat, mereka pasti akan memanggil sang pelaku untuk diperiksa lebih lanjut. Aku harus melindungi diriku sendiri dan bertindak lebih cepat. Kalau terlalu lama dibiarkan, privasiku yang lain akan ikut diketahui publik nanti"

Para staff di sana saling melihat ke arah satu sama lain. 

"Baiklah. Kita akan melihat bagaimana mereka menangani kasus ini terlebih dulu. Lalu selanjutnya, kami juga akan memberikan tindakan tegas kepada para penguntit yang mengganggu privasi artis di agensi ini. Mungkin saja pertanda baik akan datang setelah semua ini selesai nanti"

Kai tidak bisa menanggapi lebih jauh karena kesepakatan mereka sudah terjalin di sana. Setelah pertemuan itu, dia pun bisa merasa lebih tenang dan berjalan ke ruangan lain untuk melakukan panggilan dengan seseorang. 

"Halo?" Hanya sekali dengung saja panggilan itu langsung terjawab. 

"Sehun, kau ada dimana?"

"Aku? Sedang melakukan makan siang di luar. Ada apa, Kai?"

"Ayo kita bertemu malam ini di rumahku. Kita bisa minum bersama lagi seperti kemarin"

"Sepertinya ada yang ingin kau bicarakan lagi denganku hari ini"

"Benar. Aku sudah merasa tenang dengan melaporkan penguntit itu ke pihak agensi. Jadi aku ingin sedikit merayakannya denganmu"

"Apa yang perlu dirayakan dari hal seperti itu?"

"Yang penting, datanglah nanti ke rumahku. Aku akan menunggumu di sana"

"Baiklah.."

Panggilan berakhir. Sehun sudah menurunkan ponsel dan melanjutkan kegiatan makannya lagi. Dia sedang bersama beberapa kenalannya di sana. 

"Apa itu dari Kai oppa?" Tanya perempuan yang duduk di depannya. 

"Iya"

"Apa dia menanyakanku padamu?"

"Tidak"

"Syukurlah. Dia selalu mengirimku pesan singkat yang tidak jelas"

"Jangan membalas pesannya atau dia akan salah paham dengan hal itu"

The Love ExposureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang