Seventeen

21 4 0
                                    

-- Sebuah tempat --

Setelah menjalani pertemuan dengan beberapa staff yang terlibat dalam proyek pemotretan sebuah majalah, Kai harus segera berganti pakaian untuk mulai melakukan wawancara dengan pihak mereka. Majalah ini biasanya menyiapkan banyak hal untuk bisa mempromosikan sang model. Namun karena Kai sudah cukup terkenal dengan berbagai bidang di industri hiburan, pihak majalah harus mengadakan wawancara khusus terkait perjalanan kariernya selama ini. 

"Apa aku bisa tidur sebentar?" Ucap Kai saat wajahnya sedang dirias. 

"Iya.. Ini akan selesai sebentar lagi"

Pria itu benar-benar mengantuk hanya dengan memperhatikan pantulannya saja di cermin. Dia sepertinya kurang istirahat kemarin sampai hanya bisa duduk terdiam saja sekarang. 

Beberapa staff yang berjalan mondar-mandir dan terlihat di cermin pun semakin membuatnya ingin memejamkan kedua matanya dengan rapat. 

"Kemarilah. Kau bisa mengerjakannya di sini. Duduklah dengan santai"

Namun pandangan Kai mulai tertuju ke arah sosok wanita dari kantor agensinya yang sedang berbicara dengan manajernya. 

"Oh Hayoung?" Dia bahkan sampai membalikkan badannya ke sana. 

Wanita itu sedikit terkejut saat mengetahui siapa yang sedang memanggilnya. Dia tidak menyadari keberadaan Kai di ruangan itu juga. 

"A-annyeonghaseyo..."  Hayoung harus berdiri dari duduknya untuk menyapa sang artis. 

"Kenapa kau bisa ada di sini?"

"A-aku ditugaskan untuk membantu manajer Park hari ini" Hayoung menoleh sebentar ke arah pria di sebelahnya. 

"Iya. Dia akan menjadi asistenku selama satu hari ini" Ucap manajer Kai. 

"Benarkah? Kenapa kau membutuhkan asisten? Biasanya kau selalu bekerja sendiri bersamaku" Kai memperbaiki cara duduknya lagi dan memperhatikan manajernya dari pantulan cermin di depannya. 

"Aku membutuhkan bantuannya untuk mengerjakan sesuatu. Dan tidak akan selesai kalau aku mengerjakannya sendiri. Kau bisa memulainya, Oh Hayoung"

"I-iya.." Wanita itu terlihat duduk kembali di kursi sana. 

Kai mulai penasaran dengan yang dikerjakan oleh Hayoung sekarang. Tapi dia harus menyelesaikan riasannya terlebih dulu sebelum menghampiri wanita itu nanti. 

"Kenapa tulisannya kecil sekali?" Hayoung sempat mengeluh pelan saat mengetik di depan laptopnya. Dia melanjutkan kegiatannya dalam diam karena mulai fokus dan tidak sempat memperhatikan sekitarnya. 

"Apa yang sedang kau lakukan?" Kai akhirnya mendekat dan duduk di hadapannya. 

"A-aku sedang menyalin informasi mengenai pemotretan hari ini"

"Informasi?"

"Iya.." Hayoung memberikan beberapa kertas yang ada di tangannya saat pria itu memintanya. 

"Kenapa kau harus mengetiknya lagi? Apa pihak majalah hanya memberikan coretan ini padamu?"

"A-aku tidak tahu. Manajermu yang menyuruhku untuk melakukan hal ini tadi"

"Dia mungkin tidak serius dan pasti sudah ada dalam bentuk file di komputer"

"Tapi manajer Park yang memintaku secara khusus untuk datang ke sini"

"Benarkah? Kenapa? Kalau hanya untuk mengetik, kau bisa melakukannya di kantor agensi"

Hayoung tidak bisa memberikan alasannya kepada pria ini dan mendapatkan kertas itu kembali. 

The Love ExposureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang