Four

27 7 2
                                    

-- Tahun 2021 --

Seiring berjalannya waktu, perkembangan teknologi serta industri hiburan semakin meningkat setiap tahunnya. Media televisi juga bukan menjadi satu-satunya tempat bagi semua orang untuk menunjukkan karya atau bakat yang dimiliki. Dengan adanya internet dan berbagai platform digital lain membuat para pelaku dunia hiburan harus selalu meningkatkan kemampuan masing-masing supaya tidak tenggelam saat muncul talenta baru yang lebih menarik darinya. 

"Baiklah. Angkat tanganmu satu ke udara. Baik. Lemaskan kedua kakimu lagi. Jangan tatap kamera. Lihat ke arah gitar yang kau pegang. Bagus. Tetap seperti itu"

Suara arahan seorang fotografer beriringan dengan suara jepretan kamera yang dipegangnya. Studio khusus untuk pemotretan itu tidak hanya diramaikan dengan para karyawannya melainkan ada beberapa orang lagi yang sepertinya berasal dari sebuah universitas untuk mengikuti pelatihan di sana. 

"Lihat. Pengambilan yang seperti tadi akan menghasilkan gambar yang cukup berkelas. Pose dari sang model juga membantu kalian untuk bisa mengatur fokus kamera lebih baik lagi. Dan hasil fotonya akan terlihat sangat bagus seperti ini" Seorang pria paruh baya memberikan penjelasan kepada mereka dari depan layar televisi yang cukup besar. 

Banyak dari mahasiswa itu yang sibuk mencatat dan sangat memperhatikan penjelasan tadi. Tidak sedikit juga yang langsung mengajukan pertanyaan supaya bisa mendapat pengetahuan lebih di sana. 

"Baiklah. Kita akan berkeliling sebentar untuk melihat bagian studio ini"

Mereka mulai mengikuti langkah pria paruh baya tadi dan meninggalkan area pemotretan. 

"Oh Hayoung, mana kopi yang ku minta tadi?"

Wanita yang sudah berusia 26 tahun itu sempat termenung menatap para mahasiswa yang berjalan melewatinya. Lalu setelahnya dia harus bergerak menuju sumber suara. 

"Terima kasih. Apa kau sudah merapihkan pakaian di ruang ganti?" Ucap seorang wanita yang sudah mengambil salah satu cangkir dari nampan yang dibawa Hayoung. 

"Iya. Semua sudah rapih dan ruangannya juga sempat ku bersihkan juga tadi"

"Bagus. Pemotretan akan selesai sebentar lagi. Tolong ambil foto model itu saat pemotretan sedang berlangsung. Kau juga bisa langsung mengunggahnya ke media sosial studio ini"

"Baik, nona Jung" Hayoung memberikan cangkir satunya lagi ke wanita lain lalu segera berjalan ke meja yang terdapat beberapa kamera kecil di sana. Dia sepertinya sudah terbiasa melakukan tugas itu dan tidak mengganggu aktivitas pemotretan sama sekali. 

Pekerjaan seperti ini juga membuat Hayoung bisa dipercaya lagi mengenai kemampuan dalam menggunakan kamera. Kejadian beberapa tahun yang lalu bahkan hampir tidak di ingatnya lagi karena sudah sangat berusaha untuk dilupakannya dengan melakukan banyak kegiatan lain termasuk menyelesaikan pendidikannya di universitas, meskipun harus lulus lebih lambat dari yang lainnya. 

"Oh Hayoung, buatkan teh untukku. Teh hijau yang baru ku bawa ke sini tadi" Seorang pria paruh baya kembali ke sana untuk mengecek hasil pemotretan lagi. 

"Baik, paman" Hayoung harus segera menghentikan kegiatannya dengan kamera untuk menuju ke area dapur kecil yang ada di sana. 

Tidak berapa lama kemudian wanita itu kembali dengan membawa cangkir berisi teh hijau yang pria tadi maksud. 

"Tampilkan lagi barang-barang di sekitarnya dengan lebih jelas. Jangan alihkan fokus pada sang model. Tetap pertahankan posemu itu. Bagus.."

Hayoung harus menunggu pria ini selesai berbicara baru bisa memberikan cangkir di tangannya. 

The Love ExposureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang