Dengan hanya mengingat pembicaraan semalam saja bisa membuat Hayoung tersenyum sekarang. Dia sudah berada di dalam bus umum kembali untuk melakukan aktivitas kerjanya. Pagi ini suasana hatinya terasa lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Dia bahkan bertekad untuk melakukan pekerjaannya dengan giat nanti.
Tanpa diduga, kedatangannya di kantor berbarengan dengan beberapa mobil yang terparkir di luar. Hayoung sedang menunggu pintu lift terbuka kemudian masuk dari pintu utama beberapa staff yang membawa beberapa peralatan untuk syuting.
"Selamat pagi..."
"Selamat pagi"
Mereka saling menyapa singkat ke arah Hayoung. Sampai lift terbuka dan wanita itu mempersilahkan mereka untuk masuk lebih dulu karena sepertinya sedang terburu-buru di sana.
"Terima kasih...."
Meskipun harus menunggu lagi, itu bukan hal besar bagi Hayoung. Dia justru merasa lebih senang karena sudah membantu orang-orang tadi.
"Apa kau sengaja menungguku?"
Wanita itu sontak menoleh ke belakangnya. Sehun langsung berdiri sejajar dengan Hayoung sambil membenarkan posisi kacamata hitamnya.
"Bu-bukankah kau mempunyai jadwal syuting di luar hari ini?"
"Iya. Tapi para staff tadi ingin mengambil video di dalam kantor terlebih dulu. Aku hanya bisa menurut saja"
"Apa kau sudah mengemas barang-barangmu?"
"Iya. Ada di dalam mobil dan kemungkinan aku akan berangkat ke lokasi camping setelah pengambilan video di sini selesai"
"Apa lokasinya jauh?"
"Lumayan.. Aku harus menyetir sendiri ke sana.. Melelahkan sekali. Apa kau ingin ikut?"
"A-apa? Ti-tidak...."
"Kalian terlihat akrab" Suara seorang wanita membuat perhatian keduanya beralih ke sana. Terdapat beberapa karyawan yang sudah berdiri di belakang mereka entah sejak kapan.
Saat itu juga pintu lift terbuka dan mereka masuk secara bergantian. Para karyawan menanyakan beberapa hal yang hampir mirip dengan Hayoung kepada Sehun di sana. Sampai bisa membicarakan lokasi camping bersama. Mereka semua pun keluar di lantai yang sama juga.
Sehun harus menahan Hayoung supaya bisa membiarkan para karyawan berjalan lebih dulu.
"Apa kau hanya akan bekerja seharian di kantor?" Tanya pria itu sambil menghentikan langkahnya.
"Iya.. Kenapa kau bertanya?"
"Tidak ada alasan khusus"
"Berapa lama kau akan pergi camping?" Sekarang giliran Hayoung yang bertanya
"Sepertinya hanya dua hari satu malam. Besok aku sudah kembali lagi ke rumah. Apa proses editing bukan bagian dari tugasmu?"
"Tidak. Proyek baru itu tidak melibatkan karyawan dari bagianku sama sekali. Yoona eonni juga sudah memberikan pekerjaan lain untukku. Mungkin besok aku akan mengikuti jadwal syuting iklan terbaru dari artis Son Naeun"
"Benarkah?"
"Iya.. Sepertinya hanya aku yang sering ditugaskan keluar akhir-akhir ini"
"Bukankah itu hal yang bagus?"
"Tidak juga. Terkadang aku merasa lelah karena harus membuat laporan keesokan harinya di kantor ini"
"Bagaimana kalau kau mendapat tugas untuk mengikutiku? Apa kau akan mudah merasa bosan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Exposure
Fanfic[SLOW UPDATE] Menjadi sasaeng di usia belasan membuat Hayoung harus banyak merefleksikan dirinya karena telah merugikan orang-orang di sekitarnya. Dia akhirnya bisa terlepas dari profesi mengerikan itu dan belajar dengan giat sampai diterima bekerj...