-- Siang hari --
Matahari yang terik di langit tidak menghentikan kegiatan syuting yang sedang berlangsung di sana. Meskipun melakukan beberapa adegan akting di luar ruangan yang terbuka, Sehun bisa tetap fokus dengan pekerjaannya meskipun harus beberapa kali di datangi make up artist nya untuk menghilangkan keringat yang selalu keluar dari wajahnya.
"Baiklah. Kita akan langsung ke adegan berikutnya"
Set lokasi kembali di rubah. Meskipun hanya ada beberapa barang seperti kursi dan meja di sana, tapi para staff bisa langsung menggantinya dengan barang lain. Bahkan ada mobil bekas yang sudah rusak di datangkan ke sana dengan segera.
"Berapa suhu udara di sini? Kenapa lebih panas dari kemarin?" Sehun berbicara pada wanita yang sedang merapihkan pakaiannya.
"Entahlah. Sepertinya sekitar 24°"
"Wah.... Benar-benar lebih tinggi dari sebelumnya"
"Aku akan mengambil minuman dingin untukmu" Ucap wanita lain yang merupakan staff di sana.
Pandangan Sehun mulai menyapu sekitar. Dia mengenali sosok sang manajer dan masih belum bisa menemukan Hayoung sejak tiba di sana. Dia berpikir kalau wanita itu masih beristirahat di hotel.
"Ini..." Namun sosok Hayoung muncul sambil memberikannya botol air dingin.
Sehun terdiam memperhatikannya karena sepertinya ada ingatan sekilas yang sempat dilupakan mengenai hal ini.
"Ada apa? Kenapa kau tidak mengambilnya? Apa kau tidak haus?"
Pria itu langsung meraih botol tadi dan langsung meminumnya sedikit. Hayoung segera pergi lagi untuk mengambil kameranya yang sempat kehabisan daya baterainya tadi.
"Aish. Waktu tidurku sangat sedikit karena tingkah pria itu tadi malam. Dan aku harus mengikuti proses syuting di sini sampai akhir" Wanita itu mengeluh saat berjalan ke arah sebuah mobil.
Dia menyapa sebentar beberapa wanita di sana yang pasti tidak mengerti bahasa yang digunakannya sekarang. Hayoung tidak terlalu memperdulikannya dan langsung mengecek kameranya.
"Untuk apa aku ikut ke sini kalau tidak boleh mengambil foto? Seharusnya aku bisa beristirahat lebih banyak di hotel" Dia berbicara sendiri lagi sambil menyandarkan punggungnya pada sisi samping mobil itu.
Hayoung sibuk melihat hasil fotonya selama beberapa hari ini tanpa tahu kalau ada yang datang mendekatinya. Sehun berdeham pelan dan membuat perhatian wanita itu teralihkan.
"Ada apa? Apa kau membutuhkan sesuatu lagi?"
"Aku hanya ingin bertanya mengenai kejadian tadi malam. Aku tidak menemuimu dalam keadaan mabuk, kan?"
"Kau bisa mengingatnya? Syukurlah. Ku pikir ingatanmu akan menghilang karena dipengaruhi oleh minuman beralkohol. Berapa banyak yang kau minum semalam?"
"Entahlah. Sepertinya tidak banyak. Dan aku langsung kembali ke kamar setelah keluar dari restoran hotel. Aku langsung terbangun dalam kondisi kepalaku yang sakit tadi"
Hayoung mulai menghela nafasnya pelan.
"Kau tidak bisa mengingat apapun rupanya""Apa aku benar-benar bertemu denganmu?"
"Kau datang ke kamarku dan membuat aroma busuk di sana tidak bisa menghilang sama sekali"
"A-apa?"
"Kau memuntahkan semua makanan di kamar mandi. Apa kau sama sekali tidak mengingat apapun mengenai hal itu?" Hayoung mulai menatap pria ini dengan berani.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Exposure
Fanfiction[SLOW UPDATE] Menjadi sasaeng di usia belasan membuat Hayoung harus banyak merefleksikan dirinya karena telah merugikan orang-orang di sekitarnya. Dia akhirnya bisa terlepas dari profesi mengerikan itu dan belajar dengan giat sampai diterima bekerj...