Five

37 7 1
                                    

-- Sebuah rumah --

Hayoung terpaku memandangi layar laptopnya saat menemukan sesuatu yang mengejutkan di sana. Rupanya hal itu lebih besar dari kejadian pencurian yang berhasil di rekamnya melalui kamera tadi siang. Dia bahkan belum bisa menutup mulutnya sama sekali saat membaca beberapa tulisan yang tertera di depannya. 

"A-apa ini benar nama kantor agensinya?" Hayoung kembali mengecek ponselnya dan membuka pesan yang masuk hari ini. 

"K entertainment... Benar. Itu perusahaan agensi yang disebut oleh teman Yuta tadi"

Dia melihat ke laptopnya lagi dan menatap foto artis yang bergabung dengan perusahaan tersebut. 

"Kim Kai? A-aku tidak mungkin melamar pekerjaan di sana. Tapi kapan dia pindah agensi? Apa kontraknya sudah berakhir di agensinya yang lama?"

Sudah beberapa tahun ini Hayoung berusaha keras untuk tidak mengecek profil artis idolanya lagi. Dia mencoba menebus kesalahannya dulu supaya tidak mengecewakan kedua orangtuanya lebih jauh. Dan fokus belajarnya menghasilkan banyak hal positif termasuk prestasinya di perguruan tinggi. 

"Jadi dia sudah pindah ke sini sejak dua tahun lalu? Apa dia mengikuti sahabatnya yang bernama Oh Sehun itu?"

Wanita ini mulai menghabiskan waktu untuk mencari kembali kabar terbaru dari Kai. Dia menemukan banyak hal menarik sampai hampir melewati jam makan malamnya hari ini. 

"Oh Hayoung, makan malam sudah siap"

"Baik, Ibu" Dia segera keluar kamar dengan membiarkan layar laptopnya menyala di sana. 

Meja di area ruang tamu kecilnya sudah dipenuhi oleh makanan. Ayah dan Ibunya juga sudah duduk di lantai untuk bersiap melakukan makan malam bersama. 

"Selamat makan..."

Mereka pun memulai kegiatan makan secara bergantian. Hayoung sempat sibuk sebentar dengan ponselnya untuk membalas pesan yang masuk. 

"Tidak biasanya kau membawa ponselmu saat sedang makan. Apa kau sudah mendapatkan teman pria baru lagi?" Tanya Ibunya yang mulai merasa penasaran. 

"Tidak. Model yang melakukan pemotretan di studio mengirimku pesan untuk menanyakan sesuatu"

"Mengenai apa?"

"Dia merekomendasikan tempat kerja baru untukku"

"Benarkah? Apa gajinya lebih tinggi dari tempat studio foto itu?"

"Tentu saja. Lowongan pekerjaan itu berada di perusahaan yang terkenal"

"Baguslah. Kau bisa segera pindah ke sana nanti"

"Tapi sepertinya aku akan langsung gagal saat proses wawancara"

"Kenapa? Apa persaingannya sangat ketat di sana?"

Hayoung merasa ragu untuk menjawab pertanyaan Ibunya lagi. 
"Perusahaan itu berkaitan dengan industri hiburan"

"Apa?"

"Perusahaan agensi"

Sang Ayah yang tadinya hanya fokus makan mulai mengangkat pandangannya ke arah anaknya ini. 

"A-aku belum memutuskan apapun mengenai tawaran pekerjaan itu. Aku juga tidak terlalu berminat karena posisi yang dibutuhkan terasa sangat baru bagiku. Pasti ada banyak orang yang lebih pantas mendapatkan pekerjaan itu. Lagipula aku mempunyai riwayat buruk di masa lalu, jadi pasti akan mudah ditolak saat pengecekan profil"

Kedua orangtuanya saling melihat ke arah satu sama lain setelah Hayoung selesai berbicara. Mereka sepertinya memikirkan hal yang sama dan Ibunya memilih untuk menanggapi sekarang. 

The Love ExposureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang