-- Sebuah rumah --
Bel di pintu utama mulai ditekan oleh seseorang. Suara yang menggema di bagian dalam membuat orang yang mendengarnya harus segera membuka pintu untuk tamu yang datang. Pintu pun terbuka dan mengejutkan keduanya yang baru bisa bertemu lagi hari ini.
"Oh? Ibu Sehun.... Annyeonghaseyo..." Kai dengan sopan langsung membungkukkan badannya.
"Oh, Kai. Lama tidak bertemu denganmu. Masuklah..."
Pria itu melangkah melewati wanita paruh baya ini dan kembali saling menyapa singkat.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Ibu Sehun sambil menuntunnya ke arah tempat duduk.
"Aku baik, Bibi. Bagaimana denganmu?"
"Aku juga sehat seperti biasa. Apa kau datang untuk bertemu Sehun?"
"Iya. Sejak kapan kau datang ke sini?"
"Aku tiba pagi ini dan Sehun langsung pergi ke gym terdekat bersama temannya"
"Benarkah? Kapan dia akan kembali?"
"Sepertinya sebentar lagi"
"Apa lukanya sudah membaik?"
"Iya. Dia hanya mengalami benturan kecil di kepalanya dan sudah semakin membaik sekarang"
"Syukurlah. Aku membawa ini untuk ku berikan padanya nanti"
"Biar ku taruh di dapur"
"Tidak. Biar aku saja, Bibi" Kai mulai mengikuti langkah wanita itu ke arah lain.
Sementara dari luar rumah, masuklah Sehun yang baru saja kembali melakukan aktivitas olahraganya. Dia sempat menepuk sebelah pundaknya sebentar sebelum mendapati adanya suara seseorang dari area dapur. Dia pun segera ke sana dan sedikit terkejut melihat siapa yang sedang berbicara dengan Ibunya sekarang.
"Oh, kau sudah kembali?"
Kai langsung menoleh saat wanita di dekatnya menyapa seseorang. Dia sempat tersenyum kecil ke arah Sehun namun sang pemilik rumah sepertinya tidak ingin membalas ekspresinya itu dan segera beranjak dari sana.
"Maaf, Bibi. Ada yang harus ku bicarakan dengannya sekarang" Kai terburu-buru meninggalkan dapur dan berhasil menyusul Sehun yang hendak menuju ke arah kamar.
"Kau sudah membaik? Bagaimana keadaanmu?"
Sehun menghela nafas bersamaan dengan langkahnya yang terhenti.
"Seperti yang kau lihat sendiri kalau aku masih hidup dan bisa berjalan tanpa cacat sedikitpun"
"Maaf karena baru bisa menjengukmu sekarang. Apa masalah kecelakaan itu sudah teratasi dengan baik? Bagaimana pemeriksaan polisi padamu? Aku dengar kalau...."
Sehun mengangkat sebelah tangannya sebagai isyarat untuk Kai berhenti berbicara.
"Katakan apa tujuanmu datang ke sini. Aku tidak bisa menjawab semua pertanyaan basa-basi mu itu"
"Aku mengkhawatirkanmu"
"Apa?"
"Kau tidak menjawab panggilan telepon atau membalas pesanku sampai hari ini"
"Ponselku rusak akibat kecelakaan itu"
"Lalu? Bagaimana bisa nomormu masih tersambung?"
"Entahlah. Mungkin seseorang menemukannya di jalan dan menggunakan ponselku sampai sekarang"
"Ada apa denganmu? Kenapa sikapmu berubah padaku seperti ini?"
"Tidak ada alasan khusus. Kalau kau sudah selesai mengkhawatirkanku, sebaiknya kau segera keluar dari sini secepatnya" Sehun hendak membuka pintu kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Exposure
Fanfiction[SLOW UPDATE] Menjadi sasaeng di usia belasan membuat Hayoung harus banyak merefleksikan dirinya karena telah merugikan orang-orang di sekitarnya. Dia akhirnya bisa terlepas dari profesi mengerikan itu dan belajar dengan giat sampai diterima bekerj...