2. Indomie spesial

4.5K 487 38
                                    

Rose, Lisa, dan Jean adalah sahabat dari sebelum terciptanya mereka bertiga. Rose dan Lisa yang sepupuan sekaligus tetanggaan, mereka memiliki tetangga yang seumuran yaitu Jeandra yang membuat mereka sangat dekat. Bukan lagi tetangga, mereka menganggap satu sama lain sebagai keluarga.

Karena mendapat izin dari kedua orang tuanya dengan alasan untuk belajar mandiri, Rose akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di salah satu SMA di ibukota dan mengharuskannya untuk tinggal di sekitar sekolahnya, berakhir dia memilih kosan Semanggi yang saat ini bukan hanya tempat untuk singgah tetapi juga tempat untuk pulang.

Sedangkan dua anak lainnya yang selalu bersama dengannya dari kecil merasa tidak rela harus berpisah dengan teman sehidup sematinya, mereka memutuskan untuk mengikuti hal gila ini.

Lisa diperbolehkan untuk mengikuti Rose karena beralasan dia tidak ingin sepupunya kenapa-kenapa sementara tidak ada orang yang dikenalinya disana. Oke, memang alasan itu tidak sepenuhnya bohong, alasan sebenarnya adalah dia tidak ingin pisah dari sepupu tersayang tapi juga terbangsatnya barang sedetikpun.

Sedangkan Jean, dia memiliki alasan paling absurd dari keduanya. Yaitu, dia ingin melihat monas setiap hari dan keliling ancol setiap minggu. Lelaki itu keki untuk mengutarakan kebenarannya, sedangkan kedua orangtuanya sangat tahu alasan sebenarnya Jean ingin melanjutkan pendidikan di ibukota.

Alasan klasik untuk menamai kosan ini dengan nama kosan Semanggi tidak lain dan tidak bukan, karena kosan ini berada di kompleks Semanggi. Kosan Semanggi sendiri adalah kosan campuran, putra-putri, anak kuliah dan anak SMA. Kosan milik pak Sutopo dan bu Sandara ini memiliki 15 kamar, dengan fasilitas yang sangat memadai membuat harga sewanya pun tidak seperti kosan biasanya. Bisa dibilang kosan Semanggi adalah kosan Sultan.

Memang penghuni kosan ini tidak mencerminkan kelakuan anak sultan seperti biasanya, mereka seperti orang normal- normal dalam konteks gaya hidup yang tidak membuat kelas menengah menangis meraung-raung, yah meskipun terkadang pakaian mereka dari atas hingga bawah bisa untuk membeli sebidang tanah.

Tapi meskipun begitu, mereka masih suka kok makan pecel lele dipinggir jalan, beli pentol lewat depan kosan, makan di angkringan tengah malam, memakai pakaian yang dibeli dari pasar loak, dan masih banyak lagi kehidupan normal mereka. Seperti saat ini, salah satu biang kerok kosan yang sering menjadi tersangka hilangnya makanan di kulkas sedang meminta sumbangan perut dari teman kosnya yang sedang menikmati makanan yang tidak ada nikmatnya.

"Bang satu suap lagi elah, pelit amat nanti kuburannya sempit lho!" Ujar gadis berwajah manis tapi tidak dengan kelakuannya.

"Tinggal minta suruh lebarin sebelum nguburin gue, kalo perlu satu TPU gue booking!" Seru Vio, korban pertama dari kegembelan salah satu penghuni termuda kosan- Rose.

"Segitunya lo bang pelit sama gue, gue do'ain semoga TPU-nya udah dibooking semua" Ujar Rose memelas dan berlagak seperti orang paling tersakiti.

"Gue baru makan 2 suap?! Lo udah makan setengahnya dibilang pelit!!" Vio menggeleng tak percaya dengan kelakuan adik kosannya ini.

"Timbang ketoprak doang ribut-ribut lo pada, noh indomie banyak tinggal ngerebus sepuas lo sampe usus melilit." Tian datang menginterupsi perdebatan dua orang yang tidak akan ada habisnya jika tidak dilerai, yang satu bikin emosi, yang satu memiliki seribu pemikiran absurd untuk balik membuat lawan emosi.

"Mager bangggg, kalo ketoprak kan tinggal makan" Rengek Rose seperti orang tidak pernah makan satu minggu.

"Tinggal makan, pala lo! Gue aja harus ngeluarin effort buat bisa makan ketoprak, jalan kedepan cari yang jual ketoprak, ngeluarin duit buat bayar. Lo seenaknya tinggal makan." Tersulut juga emosi vio lama-lama, emang cuma trio keong racun yang bisa membuat Vio emosi.

Rose And SemanggiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang