16. ini apa

4K 481 68
                                    

Istirahat kali ini Rose cuma berdua doang sama Lisa, temennya yang lain lagi pada nobar drakor. Tapi meskipun berdua doang, tetep aja ributnya ngalahin seisi kantin. Orang lagi anteng makan bakso sampe pipinya ngembung diketawain, katanya mirip monyet. Emang ga ada akhlak.

"ANJRIT DIKA- HAHAHAHA MUKA LO KONDISIKAN KALI!!" Teriak Lisa pada meja sebrangnya.

"SANTAI AJA KALI NGGA ADA YANG MAU MINTA." Sahut Rose.

Cowok yang dipanggil Dika langsung mendelik diketawain mak Lampir, ternyata bener kata orang-orang. Jangan bertingkah didepan mereka berdua, yang ada nanti dijadiin bahan ketawaan sampe lebaran monyet.

Jean datang sendirian sambil membawa satu mangkok pempek. "Mingkem anjir! dunia dan seisinya bisa kesedot sama mulut lo."

Jean menatap horor keduanya yang sedang tertawa sampe mangap-mangap. Ngga heran sih, mereka recehnya sudah stadium akhir.

Lisa yang sudah puas ketawa lantas menarik napas panjang. "Anjrit temen lo mukanya pada lawak banget."

"Kalian aja yang receh, orang mereka diem doang dibilang ngelawak."

"Dika makan bakso udah kaya ngga ada hari esok." Sahut Rose.

Jean hanya menggelengkan kepala, sudahlah mending dia fokus makan. Daripada ikutan ngga waras.

"Lo habis dari mana? Kok baru istirahat, yang lain mana?" Tanya Lisa pada Jean.

"Habis dari BK, yang lain belom boleh keluar." Jawab Jean malas.

Jean dan kawan-kawan habis silahturahmi ke ruang BK karena ketauan nyebat di belakang toilet siswa. Tapi Jean beruntung belum sempat ngerasain, jadi dibebasin duluan.

"Hayoo, ketauan nonton bokep ya?!" Tuduh Rose.

"Bangsat! Ga lah, kita masih tau tempat kali kalo mau nonton." Seru Jean tidak terima.

"Halah! Kemaren aja nobar di teras sama abang kos." Celetuk Lisa.

"Ya itu beda!"

"Ngga tau tempat lah!"

"Serah." Ucap Jean mengalah. "Kok es jeruk gue jadi rasa es teh anjing!"

Jean melotot saat melihat siapa pelakunya, ternyata mawar blonde yang diam-diam nuker es jeruknya sama es teh yang tinggal separo.

"APA?!" Seru Rose galak, dia yang nyolong dia yang galak.

Jean hanya mendengus pasrah, makanan atau minuman kalau sudah di tangan Rose itu susah lepasnya.

"Badan aja gede, minuman direbut ngga berani ngambil" Sindir Lisa yang melihat Jean hanya menerima dengan pasrah.

"Gue cuma ngga mau jadi tontonan." Ucap Jean beralasan.

"Nyenyenye." Cibir Rose.

"Gue ambil lagi nih es jeruknya?! Ancam Jean, Rose-nya lansung diam.

"Pangeran kodok lo dateng noh." Tunjuk Lisa pada belakang Rose.

"Siapa?" Tanya Rose.

"Tengok lah sendiri."

Rose menengok kebelakang. Oh Jevan ternyata, kenapa sih kok pada manggil Jevan pangeran kodoknya. Masa dia yang jadi putri kodok, kan Rose sukanya Rapunzel bukan putri kodok. Yaudah lah ya, yang penting pangeran kodoknya bukan kodok beneran.

Jevan ternyata menghampiri meja mereka, lalu mendudukkan diri ditempat yang tersisa disamping Rose.

"Kenapa sih?" Tanya Jevan keheranan. Baru dateng udah diliatin terus.

Rose And SemanggiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang