7. Garis dua

40.1K 2.3K 22
                                    

'Berjalan sesuai niatan awal.'

...
2
8
2
...




Arlan menggeliat kecil dalam tidurnya, meraba kasur kemudian membuka mata setelah tidak merasakan ada siapapun disebelahnya.

"Va--"

Arlan menghentikan ucapannya, membuka lebih lebar matanya kemudian bangkit dari baringnya.

"Nay?" Panggilnya dengan suara khas bangun tidur.

"Nayla?" Panggilnya lagi namun masih tidak ada jawaban

Arlan bangkit mengambil celana pendeknya, memakainya kemudian menyeruput segelas air dimeja.

Dan tunggu, ia melewatkan sesuatu.

Arlan mengambil lima benda yang tidak asing diatas meja, matanya membulat sempurna nyaris hampir keluar.

"Nay?"

"Nayla?"

"Nay--" Arlan berlari menelusuri setiap ruangan di Vila ini hingga kakinya berhenti ketika melihat Nayla ditepian kolam berenang

"Nay,"

Nayla menoleh

"Ini seriusan?" Arlan menunjukkan lima testpack ditangannya seraya mendekat kearah Nayla

"Iya mas, tadi begitu bangun tidur nay langsung tes, itu hasilnya." Ucap nayla dengan senyuman manisnya

"YESSS! HAHAHA!" Sorak Arlan kemudian menarik Nayla kedalam pelukannya.

"Bentar lagi gue jadi ayah nay, gue bakalan punya bayi, gue.."

Nayla menepuk punggung Arlan memcoba menenangkannya dari rasa bahagia.

"Selamat calon ayah," Arlan melepaskan pelukannya, menatap Nayla dengan penuh kasih sayang kemudian mencium setiap inci wajah Nayla

"Thank you nay," Nayla mengangguk

Arlan berjongkok, berhadapan langsung dengan perut rata Nayla.

Perlahan tangannya terangkat, mengelusnya kemudian menciumnya beberapa kali.

"Baik-baik disana ya sayang, ayah jaga kamu dari luar sini, i love you more.."

Air mata Arlan menetes begitu saja, terharu atas penantiannya selama bertahun-tahun

Dan tanpa Arlan sadari Nayla juga meneteskan air matanya, testpack yang telah ia sembunyikan beberapa hari telah berada ditangan yang seharusnya

Diterima dengan baik kehadirannya, kini Nayla benar-benar merasakan rasanya menjadi istri.

"Vanya harus tau soal ini!"

Arlan bangkit, berlari masuk kedalam Vila mengambil ponsel.

"Halo sayang? Ada kabar baik buat kamu!"

'Kabar baik? Aku harap ini..'

"Iyaaa!" Arlan tertawa sambil menunjukan testpack itu

Arlan sibuk dengan video call nya dan Nayla kembali sibuk bergelayut dengan pikirannya sendiri

Ia sudah mengira ini semua, seharusnya memang sedari awal ia mengikuti apa kata Vanya, jangan pernah melibatkan hati.

'Aku mau bicara sama nayla, boleh ga sayang?'

"Boleh dong,"

'Halo nay,'

282 day [PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang