12. Enjoyment

30.4K 1.9K 27
                                    

...
2
8
2
...




Arlan tidak mengerti apa yang salah pada dirinya, ia tidak bisa melepaskan bayang-bayang Nayla dipikirannya.

Tangannya merayap mengambil ponsel yang tak jauh kemudian mencari nomer seseorang disana.

"Halo sayang,"

'Iya mas ada apa? Tumben..'

"Emm sayang, boleh ga kalo aku nginep dirumah nayla buat dua hari, mak dayu ga bisa nurutin ngidamnya yang aneh, jadi setidaknya aku mau mastiin bayi kita aman,"

...

"Sayang?"

'Ehm, iya mas gapapa kok aku ngerti, tapi jangan lama-lama ya.'

"Iya makasih ya sayang."

Arlan merasa sedikit lega setidaknya ia bisa menghabiskan banyak waktu bersama Na--bayinya.

Malam datang, masih ditemani rasa sepi Nayla hanya bisa melamun dari balkon kamarnya sampai suara mobil membuatnya tersadar.

"Mas arlan?" Gumannya kemudian segera berlari menuju pekarangan rumah menyambut Arlan

"Mas arlan!"

Nayla memeluk Arlan dengan erat, menbuatnya berdecak kesal.

"Suruh siapa lari-lari?"

Nayla melepaskan pelukannya menunjuk kearah perutnya dengan wajah polos.

"Ck, anak gue terus yang jadi alesan!"

Nayla terkekeh. "Kok mas arlan kesini? Nay kan ga telfon,"

"Serah gue lah, rumah-rumah gue." Dengus Arlan seraya mengeluarkan sesuatu dari dalam mobil

"Itu apaan?"

"Makanan, gue laper, ayo." Arlan menarik Nayla masuk kedalam rumah

"Mak angetin ini,"
"Iya den."

Arlan melirik Nayla yang tengah menatapnya juga. "Lain kali jangan bengong dibalkon, gue takut lo kepleset."

"Iyaa maaf." Arlan mengangguk hendak membuka jas nya dan dengan sigap Nayla membantunya.

"Sini biar nay yang bukain," Kata Nayla sambil membuka jas Arlan

Nayla hendak berjongkok bermaksud untuk membukakan sepatu suaminya itu.

"Eh? Ga usah berlebihan nay,"

"Ga berlebihan kok mas," Nayla tetap kekeuh

Arlan membantunya berdiri, membelai rambutnya pelan dan kembali membuat Nayla duduk dikursinya.

"Lo lagi hamil ga baik kalo jongkok ntar perutnya kram. Cukup temenin gue makan." Nayla mengangguk menurut

"Den, tolong bilangin neng nayla biar jangan bantu mak bersih-bersih rumah, soalnya kalo sama mak neng nayla ga mau dengerin," Adu mak dayu sambil menyajikan makanan

Arlan melirik Nayla. "Nay.."

"Nay cuman bosen aja, bukan kerjaan yang berat kok."

"Ga boleh."

"Bukan kerjaan berat mas."

Arlan mendelik sinis kemudian memilih untuk melahap makanannya.

"Mas arlan nginep?"

Arlan tetap diam, sejak makan tadi Arlan bersikap dingin padanya, tanpa bicara ataupun menjawab pertanyaan Nayla.

"Masss!"

282 day [PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang