21

13 7 0
                                        

"WOYY BERHENTI KALIAN!!"

Sera menoleh sekilas kebelakang saat penjual baju itu berteriak.

"Ada apa sih?" tanya Sera di sela-sela larinya.

"Ntar gue ceritain" jawab Jeno.

"Ini kenapa kok ibu itu ngejar kita?"

"Lo habis ngapain hah?"

"Lo buat onar ya?"

Sera terus bertanya tanpa tau situasi pria itu sekarang.

"Udah ayok cepet, berisik lo" ucap Jeno sambil menarik tangan Sera agar menyamakan tempo larinya.

"Ini kenapa sih anjir?" tanya Sera.

"Jangan noleh kebelakang" jawab Jeno.

Sera tidak menuruti perintahnya,ia pun berlari sambil menoleh kebelakang,ia langsung terkejut ketika penjual baju itu berlari dengan mengangkat tongkatnya tinggi-tinggi.

"Ayok cepet larinya!"

Sera mendorong tubuh Jeno agar lebih cepat larinya,karena dilihat-lihat penjual baju itu sudah benar-benar menakutkan.

Sekarang Sera juga ikut ketakutan seperti Jeno,malahan ia yang heboh sendiri padahal bukan ia tersangkanya.

Mereka berdua berhenti sejenak, Sera melihat sebuah gang kecil di sebelahnya.

"Kesitu aja" ajak Sera.

Keduanya langsung berbelok masuk kedalam gang itu sampai pada akhirnya mereka bersembunyi dibalik tembok.

Penjual itu terus mencari keberadaan mereka,tapi karena ia sudah lelah dan kesal,maka ibu itu langsung kembali ke tokonya dengan nafas terengah-engah.

"Sial,awas aja kalo ketemu lagi" gumamnya.

Setelah ibu itu benar-benar pergi,Jeno dan Sera mengintip di balik tembok secara bersamaan dan langsung bernafas lega,karena wanita menakutkan itu sudah tidak mengejarnya.

"Kalian ngapain?"

"Hah?"

Sera terkejut dan reflek menoleh ke belakang, Jeno pun juga sama terkejutnya dengan Sera,tapi ia menutupi kekagetannya.

"Ngagetin aja lo!" bentak Sera sambil memukul lutut wanita itu.

Wanita yang membuat mereka terkejut,dibuat kebingungan dengan apa yang dilihatnya sekarang.

Sera berdiri dengan nafasnya yang terengah-engah.

"Lo kenapa ser? ngos-ngosan gitu?"

"Ra,minta minumnya" pinta Sera.

Bora langsung memberikan botol minum yang dibawanya kepada Sera.

Karena rasa haus yang melanda tenggorokan Sera, membuatnya menghabiskan setengah dari botol Bora.

Bora melihat ke arah pria yang masih berjongkok dan tidak berani menatapnya.

"Itu siapa?" tanya Bora.

"Lo punya pacar?!" tanyanya lagi dengan nada tinggi.

"Apaan sih,dia temen gue"

"Temen apa temen?" goda Bora.

"Temen astaga,otak lo sampe kemana-mana"

Entah kenapa otak Jeno langsung traveling saat Sera berkata seperti itu.

Jeno berdiri tapi matanya tetap tidak mau bertatapan dengan wanita didepannya.

"Cowok" panggil Bora.

Jeno kaget dengan panggilan yang diucapkan Bora,ia pun menoleh sedikit.

Live With Idol (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang