3

57 28 19
                                    

Hari sudah mulai gelap,tetapi banyak orang masih berdatangan untuk makan malam,Sera dan beberapa karyawan terus melayani orang-orang itu dengan ramah.

Semuanya sibuk,bahkan untuk duduk sebentar saja tidak bisa,bahkan pemilik restoran juga kewalahan dengan kedatangan banyak orang di restorannya.

Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam,tidak ada orang berdatangan lagi dan pemilik restoran pun memutuskan untuk menutup restorannya.

"Sumpah capek bangett" ucap salah satu karyawan,ia langsung lunglai dan duduk si salah satu meja makan.

Sera tersenyum kearahnya sambil membersihkan lantai yang kotor karena tumpahan soju seorang pelanggan.

"Nih upah buat kalian hari ini" ucap pemilik restoran yang berjalan dari meja kasir lalu menyodorkan amplop kepada mereka berdua.

"Terima kasih" ucap mereka berdua bersamaan,Sera pun langsung melanjutkan mengepelnya lagi.

Akhirnya pekerjaan paruh waktunya Sera hari ini sudah berakhir,saatnya ia pulang ke rumah,tapi ponselnya tiba-tiba berdering dan mengambil ponsel itu dari kantong mantel yang ia kenakan dan membaca siapa yang menelepon.

Ibu.

Wajahnya langsung kesal setelah membaca nama ibunya di layar ponsel.

"Halo"

Akhirnya Sera pun mengangkat telepon dari ibunya, walaupun membuatnya badmood tapi bagaimanapun ia harus menjawabnya.

"Nak,boleh ibu kirimkan uang, uang ibu sudah habis"

Sera langsung mendengus kesal ketika ibunya mengatakan itu,padahal baru dua hari yang lalu ia mengirimi ibunya uang,dan sekarang sudah habis?

"2 hari yang lalu udah aku beri uang kan,bahkan lebih dari biasanya,kenapa sekarang sudah habis?" bentak Sera,ia benar-benar kesal,uang bulanannya selalu saja kurang hanya untuk memberi ibunya uang dan ia harus mencari pekerjaan paruh waktu tambahan untuk menutup semua kekurangannya.

"Nak..." ucap ibunya lirih berharap Sera luluh.

"Oke,ini yang terakhir kalinya, setelah itu aku ga akan ngirim ibu uang lagi, terserah ibu mau cari dimana"

Ia pun langsung menutup teleponnya,dan berjalan menuju bank terdekat untuk mentransfer uang untuk ibunya.

Saldo tabungannya sekarang tinggal 1.500.000 won,ia menyesal kenapa ia harus luluh ketika ibunya sudah bicara dengan nada memelas.

Sera pun keluar dari bank menuju sebuah taman, jalannya lunglai seperti tidak memiliki tenaga,ia berpikir jika uang tabungan ingin ia pakai untuk melanjutkan kuliahnya tapi sekarang ibunya sudah mengambil semuanya.

Bugh.

Seorang laki-laki tiba-tiba menabraknya,tetapi ia langsung bersembunyi di belakang tubuh Sera.


"Sembunyiin gue cepet" perintah lelaki itu sambil terus memegang bahu Sera dari belakang.

Sera yang kebingungan langsung menarik tangan lelaki itu dan mereka berdua bersembunyi di sebuah semak-semak.

2 orang yang mengejarnya berhenti dan mencari lelaki itu,tapi feeling mereka mengatakan bahwa ia terus berlari lurus dan mereka pun pergi tanpa menyadari semak-semak yang berada disebelahnya.

Lelaki itu menghela nafas lega,"huh aman"

"Tunggu" ucap Sera yang membuat lelaki disebelahnya langsung menegang.

"Gue kaya pernah liat lo"

Lelaki itu langsung terbelalak kaget,ia takut jika Sera menyadari dia adalah seorang Lee Jeno dan melaporkannya maka sia-sia pelariannya selama ini.

Live With Idol (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang