29

15 1 0
                                        

Hari dimana mereka bisa bermain di pantai akhirnya tiba,para wanita yang sudah tidak sabar segera berlari dengan senangnya diikuti oleh ketiga pria yang berakal di belakangnya dan tidak terlalu heboh seperti mereka.

"YEAYYY YUHUU!!"

"SINI LO RIN" teriak Karin pada adiknya.

Mereka sudah mulai berenang dan bermain air disana,kecuali Sera yang berjalan pelan menghampiri teman-temannya.

"Ayo cepet lama lo" Bora menarik tangan Sera yang berjalan lambat, otomatis Sera harus menurut karena tarikan yang begitu kencang.

Ketiga pria yang memakainya celana pendek dan kaos oblong ditambah dengan outer kemeja hanya duduk diam di kursi kayu tepat dibawah pohon yang rindang.

Mereka bertiga terlihat seperti anak kembali tidak identik yang sedang menikmati angin pantai yang sejuk.

Jeno menatap Sera yang sedang membuat istana pasir dengan tatapan yang sulit diartikan,entah kenapa tatapannya tidak beralih dari wanita itu.

"Oh ya Jae" Ji Yeong memanggil Jeno sembari menepuk pundaknya.

Pemilik nama palsu seketika terkejut dan menoleh ke arah orang yang memanggil dengan tatapan sinis.

"Ga jadi deh lo nakutin soalnya"

Jeno tidak berkutik dan kembali memandangi wanita yang masih sibuk membangun istana pasir.


*****


"Sera ayo sinii!" teriak Bora menyuruh sahabatnya bermain air bersama mereka.

"Gamauu,gue disini aja!!" teriak Bora dari kejauhan.

Perempuan itu berdiri melihat para teman-temannya bermain air sampai pakaiannya sudah basah semua.

Alasan dia tidak ikut dengan mereka karena moodnya yang sedang tidak ingin bermain air,jadi ia memilih duduk diatas pasir sambil memandangi teman-temannya sekaligus melihat ombak yang bergulung.

Sebuah batu besar menyita atensi Sera, didekatinya batu itu walaupun air menenggelamkan seperempat kakinya.

Matanya tidak beralih sedikitpun, entahlah karena bosan jadi ia memilih untuk memandangi batu besar yang tidak ada sedikitpun hal yang menarik.

Entah darimana, tiba-tiba ombak datang dengan sangat kencang yang dapat membuat siapapun akan dibuatnya jatuh atau bahkan tenggelam.

Termasuk Sera yang tidak menyadari hal tersebut, apalagi tidak ada benda yang bisa dijadikan pegangan olehnya.

Sera yang masih melamun dikejutkan oleh ombak yang menghantam batu besar sampai airnya menyembur keatas dan disusul ombak dengan kecepatan penuh.

Ombak tersebut mulai mendekat dan menghantam kakinya yang membuat wanita itu seketika hilang keseimbangan.

Ia berteriak,dan tibalah seorang pria datang mencengkram bahu Sera dengan kuat agar tidak terbawa ombak.

Setelah ombak itu pergi, Sera membuka matanya perlahan dan dihadapkan oleh Jeno yang berdiri di hadapannya.

Wajahnya terlihat ketakutan,deru nafasnya masih terdengar di telinga Jeno,tubuhnya bergetar karena terkejut tadi.

Andai saja Jeno tidak segera menahannya, mungkin ia sekarang sudah berada ditengah laut dan tenggelam disana.

Jeno langsung memeluk Sera, terdengar dia terisak, segera ia belai rambutnya agar wanita itu tenang.

Live With Idol (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang