perlengkapan bayi

10.6K 1.3K 110
                                    

■■■

Ternyata bayi itu haus makanya menangis sayangnya mereka tidak punya susu bayi bagaimana caranya menghentikan tangisan bayi malang itu.

Bayi itu sudah memerah karena terlalu lama menangis Jake kelabakan sendirian daritadi dia mondar mandir membawa bayi itu dengan harapan agar bisa tenang.

Sunghoon masuk kedalam kamar dan keluar menggunakan jaket, "Kita ke minimarket Jake, kasian dia."

"Tapi kita gak tau umur dia berapa gimana kalo sampe salah beli terus berdampak buat kesehatan dia?" Benar apa yang Jake katakan.

"Gak papa kita liat dulu, anak ini belum satu satu umurnya, ayo bawa kita pakai mobilku." Akhirnya Jake bersama Sunghoon pergi dengan pakaian piyama dan rambut acak-acakan.



Jake menimang bayi itu selama dalam mobil, Sunghoon jadi tidak fokus menyetir karena tangisan keras bayi itu, mungkin ini tengah malam, tapi tetap saja berbahaya, Sunghoon menghentikan mobilnya.

"Gimana caranya nangisnya berhenti sementara? Kita bisa kecelakaan apalagi aku ngantuk gini," Jake membenarkan posisi bayi itu, mata Sunghoon terpaku melihat tiga kancing teratas piyama yang Jake kenakan.

Sunghoon sepertinya tahu, "Jake sementara pinjem susumu dulu," Jake menatap horor Sunghoon.

"Apa-apaan! Kamu aja!"

"Gini Jake punyamu kayak berisi, pinjemin dulu siapa nanti kalo dia masih nangis lepas aja," lama berpikir Jake pasrah.

Jake membuka piyamanya dan mengarahkan putingnya yang berisi seperti Sunghoon katakan kemulut mungil itu dan langsung disambar bayi malang tersebut.

Tangisan nyaring bayi itu berhenti, Sunghoon lega sedangkan Jake malu sekali, "Nah baby kita beli susu dulu." Sunghoon menjalankan mobilnya lagi.

Tangan Jake menepuk pantat bayi yang menyedot rakus putingnya padahal tidak akan keluar apapun Jake saja merasa geli.

Sunghoon melirik Jake yang sibuk pada bayi itu pemandangan yang seperti Jake adalah ibu bayi itu karena betapa perhatiannya pria cantik tersebut.

"Kamu kayak mamanya," Jake mendelik, "Aku cowok ya," Sunghoon tertawa.

Tidak berapa lama Sunghoon menemukan supermarket 24 jam, Jake senang dan melepaskan putingnya dari mulut si bayi, tak lama bayi itu menangis lagi.

"Jake jangan lepas dulu, liat dia nangis."

Jake kembali memberikan putingnya pada si bayi dan Sunghoon menutup bagian dada Jake menggunakan jaket, "Nah biar gak malu, tapi hati-hati dia gak bisa nafas."



Mereka seperti orang tua baru memiliki bayi keadaan sama-sama berantakan dari Jake memakai piyama sambil menyusui anaknya, dan Sunghoon terlihat papa muda yang baru saja selesai pulang kerja.

"Masih lumayan banyak orang ya?" Sunghoon mengangguk.


"Pasangan baru ya? Lihat anaknya masih kecil gak boleh keluar malam nanti masuk angin, dirak ujung ada perlengkapan bayi beli selimut buat anaknya, susu bayi juga ada disana," seorang wanita paruh baya terlihat khawatir pada bayi itu.

Jake dan Sunghoon saling tatap lalu menggeleng maklum, "Rak ujung Jake," Sunghoon membawa troli.

Jake menepuk pelan pantat si bayi sambil sedikit menggoyangkan badannya insting entah darimana, Jake merasa hangat pada hati kala bayi itu mendusel didadanya.

"Berarti gini rasanya punya anak," gumam Jake yang dapat didengar Sunghoon pria itu menatap lamat teman serumahnya, "Kamu punya anak?"

"Nanti kalo udah ketemu jodohnya," Sunghoon tersenyum pahit, selama ini Sunghoon menyukai Jake sayang sekali pria cantik itu tidak mengetahuinya, seluruh perhatian pada Jake hanya dianggap sebagai kebaikan sesama teman.

.

Nih ... cerita konfliknya gak berat sama sekali ....

Hello Baby!! [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang