ini takdir

4.9K 631 10
                                    

■■■

Sunghoon mengobati luka dipelipis sang anak sambil terus merapalkan banyak kata maaf, anak itu menggenggam tangan sang ayah dengan erat.

"Jangan tindaltan huni yayah .... " siapa yang akan meninggalkan anak sepintar ini, tuhan sudah mengirimkan Jihoon untuk jadi anak satu-satunya anaknya dan Jake.

Mungkin takdir sudah begini itulah sebabnya tuhan mengirimkan Jihoon untuk mereka karena baik dia maupun Jake tidak akan bisa memiliki anak, tapi tak apa Sunghoon hanya perlu bersama keduanya sampai akhir hayat.

"Ayah tidak tinggalkan jagoan. Lihat ayah ada kan? Papa jagoan sakit." Jihoon tersenyum cerah.

Iya papa dan ayah tidak akan meninggalkannya.

"Papa ..... " Jihoon menatap pintu ruang operasi itu cemas.

Selama ini Sunghoon tidak pernah merasakan cinta apapun dari orang lain, sejak kecil hidup di jalanan mau makan saja susah mau sekolah harus mengumpulkan uang hasil menjual kaleng bekas, tidur beralaskan kardus, dan hidup penuh cercaan. Sekarang Sunghoon rasakan dicintai dan dilimpahi kasih sayang oleh dua orang pelengkap hidupnya ini.

Dulu minta usap kepala saja orang jijik melihatnya, sekarang dia bahkan mendapatkan banyak ciuman dari Jihoon dan Jake dengan penuh kasih sayang.

"Tidur jagoan." Jihoon menggelengkan kepalanya.

"Tunduin papa yayah ... huni lindu papa .... " lihat betapa pintar anaknya Sunghoon kurang apa didunia ini?

.

Setelah lebih 5 jam waktu operasi berjalan akhirnya selesai juga, Jake masih tertidur akibat bius yang masih bekerja, Sunghoon bersama Jihoon makan didalam ruangan dengan tenang.

Jihoon makan dengan pintar tanpa berantakan sama sekali, "Yayah, papa ..... "

"Papa tidur jagoan .... " Jihoon menatap sedih orang yang selalu menyayanginya itu masih betah menutup mata, orang yang mencium ketika mau tidur, orang cantik yang memberikan kebahagiaan untuknya, memang anak itu masih kecil, tapi kesedihan dapat dia rasakan begitu ketara.

Kaki mungilnya bergerak lambat menuju sang papa yang terbaring lemah diranjang, "Papa .... huni lindu ... " Sunghoon memalingkan wajahnya karena rasa sedih melihat panggilan anaknya dan gemas sebab Jihoon tidak sampai menggapai sang papa.

Kecil saja sudah sepintar itu Sunghoon yakin anaknya jadi orang paling pintar dari dia maupun Jake kelak jika sudah dewasa, jika dulu dia dihina banyak orang maka Jihoon tidak akan mendapatkan itu Sunghoon akan buat anaknya jadi pujaan semua orang.

"Yayah huni tidul cama papa ne?" Mau menolak manik hazel itu sudah penuh harap.

Sunghoon membaringkan Jihoon di samping Jake dengan jarak cukup jauh dan dihalangi guling agar si kecil itu tidak memegang luka bekas operasi papanya.

"Jangan pegang ini ya jagoan? Nanti papa nangis." Jihoon mengangguk lalu berbaring menghadap sang papa.

"Papa celamat tidul huni tidul," sangat manis kebiasaan yang Jake tanamkan sejak dulu.

"Celamat tidul yayah .... janan tindaltan huni ya huni tidul dulu."

Sunghoon terjaga semalaman penuh menjaga suami kecilnya supaya saat Jake bangun membuka mata orang yang pertama kali si cantik itu lihat adalah dirinya suami tampan kesayangan Jake.

Namun rupanya Sunghoon kalah start oleh Jihoon, anak itu berbagi bantal dengan sang papa dan kepalanya menempel diceruk leher papa yang membuat pria cantik itu terbangun langsung disuguhi Jihoon tertidur mulutnya terbuka.

"J-jihunie .... " Sunghoon langsung memanggil dokter mengetahui Jake-nya bangun.

Ketika dokter memeriksa keadaan Jake ada Jihoon merengek terbangun juga karena papanya mau diambil pak dokter kata ayah sih, "Ini papa huni ... janan ambil telus ... " dokter itu tertawa.

"Iya ini papa huni ya? Anak baik papa kamu jadi sehat gara-gara lihat pipi kamu gembul sekali."

Jihoon merengek pada sang ayah untuk menyuruh dokter menjauh karena ada jarum suntik menusuk pergelangan tangan papanya

"Supaya papa sembuh jagoan."

"Papa hikss .... " Jake menatap sayu anaknya ini, rasa sakitnya sedikit berkurang karena ada Jihoon bersamanya.

Sekarang dia tidak akan bisa memiliki anak, tapi tuhan baik sudah mendatangkan Jihoon untuknya, Jake mau bersedih lagi ingat ada dua orang yang akan khawatir padanya.

■■■

Hello Baby!! [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang