takut

6.4K 881 118
                                    

■■■

Jihoon tidak mau melepaskan pelukannya pada sang papa takut pria cantik itu meninggalkannya lagi, Jake bertanya-tanya dalam hati apakah Jihoon sering kehilangan hingga setakut ini? Masih jadi misteri bagaimana nasib Jihoon waktu yang lalu.

Tangan mungil itu menggenggam jari telunjuk Jake sangat erat, "Papa? Nda ..... " kan Jake jadi ingin menangis mendengarnya.

"Iya sayang papa gak pergi lagi deh, kalo gak sama jihunie .... " mata Jihoon kembali berkaca-kaca.

"Pappaa .... nononono .... nda .... " Sunghoon menghela nafas datang dari arah dapur dan membawa botol dot milik Jihoon, "Jagoan bagaimana ayah dan papa mau meninggalkan jagoan yang pintar ini?" Jihoon mengulum dagu sang papa.

"Yayah huni! Pappa huni!" Jake terkejut bayinya bisa bicara.

"Iya ini ayah sama papanya jihunie .... jangan sedih lagi ... "

Sunghoon membawa kedua orang itu dalam pelukan besarnya, Jake menyandarkan kepalanya dibahu pria-nya dan Jihoon menangis lagi merasa papa dan ayah tidak meninggalkannya.

"Aku, aku sangat menyayangi kalian."

Suara tangisan pilu Jihoon membuat Sunghoon dan Jake bersedih mendalam, bayi ini sangat takut kehilangan kalau sekecil ini sudah merasakan kesedihan, seberapa berat kehidupan Jihoon sebelum bersama mereka.

Pantat Jihoon ditepuk lembut oleh Jake sembari melantunkan kata penenang diikuti Sunghoon menghapus jejak airmata bayi itu, tidak lama Jihoon mendongak menatap kedua orang tuanya lamat dan terkekeh imut.

"Yayah huni! Pappa huni! Hihii .... papaa .... " Sunghoon langsung cemburu karena sang anak malah lebih menempel dengan calon istrinya.

Tubuh mungil itu diambil secara paksa dan Sunghoon cium bertubi-tubi, "Ahahaaahaa .... yayah!!" Pipi Jihoon memerah.

Jake menarik kembali bayinya sayang Sunghoon berdiri lalu berlari membawa Jihoon menjauh dari pria cantik itu.

"Sini anak aku!" Tawa bahagia saling bersahutan.

.

Karena Sunghoon memeluk Jihoon terlalu erat bayi itu menangis kejer digendongan sang papa sambil menunjuk sang ayah matanya melotot lucu, Sunghoon berpura-pura takut supaya bayi itu puas, namun tidak Jihoon memekik marah.

"Yayah mamam!" Jake bingung kok mamam?

"Ayah gak mamam apa apa jagoan," Sunghoon mendekati sang anak.

Jihoon menggerutu dengan bahasa bayinya, lalu Jake menurunkan si mungil itu dan yang terjadi Jihoon merangkak kesebelah tempat duduk sang ayah lalu mengambil biskuit miliknya disana.

"Mamam!" Sunghoon tertawa melihatnya, lihat betapa pintar anaknya ini.

Sedangkan Jake menggeleng maklum, "Udah mamam masih lapar ya?" Jihoon tersenyum menatap papanya dan menawarkan biskuit yang sudah penuh liur pada Jake.

"Ayah aja yang makan," sepertinya Jihoon masih dendam pada Sunghoon semua biskuit itu langsung dimasukan ke dalam mulut mungilnya, hingga pipi gembul Jihoon semakin menggembung.

Tatapan mata Jihoon sangat tajam menatap sang ayah, namun Sunghoon justru tersenyum tampan.

"Dasar anak Jake. Eh? Jagoan anak ayah bukan anak papa ayo jagoan mandi sama ayah kita main bebek, musuhan sama papa," Jake mendengus.

"Orang tua baper sama kata kata sendiri, aneh! Jihunie ikut papa ya kita mam yang enak."


.

Ada gak yang mau join gc sungjake? Komen aja

Hello Baby!! [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang