cinta

8.1K 1.1K 45
                                    

■■■

Makan malam Sunghoon memangku Jihoon dan enggan memberikannya pada Jake, pria cantik itu berdecak sebal kemudian memilih menyibukkan diri dengan makanannya.

Sunghoon terkekeh kecil melihat wajah sebal Jake sambil memakan makanannya, "Lihat jagoan, papa marah pada ayah."

Jake menatap sok tajam kedua orang beda usia itu Jihoon malah bertepuk tangan, Jake tak kuasa menahan senyumnya, lalu berpaling untuk menyembunyikan senyuman lebarnya dari ayah-anak tersebut.

"Papa marah jagoan, tapi esok ayah tidak bisa main sama jagoan lagi, jadi hari ini Jihoon sama ayah dulu, sana ledek papanya," Jihoon tersenyum memperlihatkan gusinya"

"Papa marah beneran ya!" Tapi Jake tersenyum cantik.

"Iya papa marah ya, jagoan?" Sunghoon terlihat protektif pada bayi kecil itu.

Malam yang indah lagi-lagi Jake bersyukur atas kuasa tuhan padanya bayangan masa kelam sudah sirna karena masa depannya sekarang jauh dari kata menderita, Sunghoon, Jihoon adalah harta paling berharga dalam hidup Jake sekarang.

Sunghoon tidak jauh berbeda pria berusia 27 tahun itu tak berhenti melengkungkan bibirnya, sekarang dia bukan sebatang kara lagi, sekarang dia adalah ayah.

"Esok kamu gak perlu masuk lagi, surat pengunduran diri biar aku yang urus," Jake mengangguk, fokusnya pada Jihoon saja dia menatap bayi itu penuh cinta.

"Jagoan." Jake menghela nafas ketika kata itu keluar berkali-kali dari mulut Sunghoon, sebangga itukah menjadi seorang ayah? Jake yakin pria ini akan jadi ayah paling hebat untuk Jihoon.

■■■

Bayi dalam gendongan Jake sudah tertidur pulas karena tepukan ringan pada pantatnya, tapi kali ini Jake dan Sunghoon mempermasalahkan Jihoon tidur ikut siapa.

Mereka kan tidur di kamar yang berbeda Sunghoon menyarankan Jihoon tidur bersamanya yang langsung ditolak Jake, mereka berebut bayi kecil itu lagi.

"Kamu udah seharian sama jihunie," Jake menggendong Jihoon dan menyembunyikan bayi kecil itu dalam cardigannya sama yang pernah Sunghoon lakukan.

Sunghoon tak rela jadi, "Kita tidur dikamarmu bertiga, soalnya ranjang kamarmu lebih luas," pria itu menarik yang lebih kecil masuk kamar.

Jake malas berdebat apalagi sudah mengantuk begini lalu setelah membaringkan Jihoon ditengah tengah mereka dia berbaring dan memejamkan matanya, tangan Jake tidak lepas mengelus punggung sempit Jihoon. Sunghoon pun ikut berbaring juga, namun karena bayi kecil itu menghadap ke arah Jake pria itu memeluk keduanya saja.

"Selamat tidur sayang, dan jagoan ayah." Bayi berpakaian serba merah itu mendusel manja didada papanya, Sunghoon melihat itu iri.

"Tau saja kamu sama yang cantik, jagoan, itu milik ayah." Jake memukul bahu Sunghoon, "Kapan tidurnya kalo begini!" Sunghoon nyengir.

Sebelum benar-benar tertidur Jake menggumamkan kata-kata indah untuk keduanya, "Aku mencintai kalian," jantung Sunghoon serasa jatuh dari tempatnya.

"Aku juga mencintaimu, sayang."

Hello Baby!! [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang