ayah kerja

7.9K 1K 21
                                    

■■■

Tidak ada yang bisa Sunghoon lakukan ketika Jihoon menangis saat dia pamit berangkat kerja pria itu merasa berat meninggalkan jagoan kecilnya kalau begini, apalagi wajah Jihoon sudah penuh air mata topi baretnya terlepas padahal penampilan anaknya itu tampan sekali tadi.

Jake menepuk pelan pantat Jihoon, "Jihunie ayah kerja mau cari uang biar kita beli mainan iyakan yah?" Sunghoon mengangguk.

Bayi itu terus menangis tangannya terjulur isyarat minta gendong pada sang ayah, bayi itu sudah menyayangi Sunghoon, "Iya jagoan ayah janji pulang cepat ya?" Jihoon mendengus tanda tak suka.

Jake tersenyum saat mendapatkan ide untuk mengelabui sang anak sementara Sunghoon berangkat kerja, melajukan mobil keluar gerbang.

"Astaga jihunie ada apa itu? Ayam siapa itu? Liat!!" Jake membawa Jihoon ke samping teras dan menunjuk ayam yang sesat ke dalam kawasan rumahnya, bayi itu teralihkan lalu menatap lamat ayam itu, sedangkan Jake mengibaskan tangannya pada Sunghoon.

Sunghoon berlari ke mobilnya kemudian secepat kilat masuk mobil dan menjalankan mobilnya, tapi rupanya bayi itu kenal suara mobil sang ayah langsung menangis kejer.

Badannya berontak digendongan sang papa, Jihoon menunjuk mobil yang berjalan itu dengan tangan mungilnya, "Dadah ayah!! Jihunie sama papa dulu!"

Jihoon menangis sampai suaranya serak, ternyata bayi ini tidak bisa dibohongi karena baru sehari dia mengenal suara mobil sang ayah, Jake membawa masuk Jihoon kedalam rumah sambil menimangnya.

"Ayaaah ... ini jihunie yah ... jangan tinggalkan jihunie yaah .... " bayi itu terisak pilu, "Ayah ini jihunie yaah ... nangis ... "

Jake membawa Jihoon ke dapur dan memberikan botol dot pada si mungil tersebut.

"Nah jangan nangis anak baik, ayah sebentar aja, ayah kerja buat kita biar bisa beli susu, sama mainan," tangan mungil Jihoon menggenggam jari kelingking papanya.

Pandangan Jake terfokus pada bayi ini matanya basah penuh air mata, sesayang itu Jihoon pada Sunghoon padahal mereka baru dua hari saling kenal, "Jihunie sayang ayah ya? Sayang sekali? Itu ayah senyum senyum dalam mobil." Yang Jake katakan benar Sunghoon tersenyum lebar.

Makin tidak sabar dia pulang kerja pasti jagoannya itu menunggu didepan rumah astaga Sunghoon sampai kantor aja belum sudah berkhayal pulang ke rumah.

■■■

Jihoon merangkak dibawah kaki Jake dan menempelkan pipinya pada kaki jenjang sang papa lalu mengoceh pada papanya.

"Iya jihunie ... mam nanti kita mam," Jake sedang memasak bubur dari semua sayuran sehat untuk Jihoon.

"Mamam!!" Bayi itu lapar sepertinya, "Iyaaa ... sabar ya papa lagi buat mam nya jihunie," dapat Jake dengar kalau suara kekehan imut Jihoon

Setelah bubur Jihoon matang Jake mengangkat si mungil itu lalu berjalan menuju kulkas, "Mam biskuit dulu ya? Buburnya masih panas," biskuit khusus bayi Jake berikan pada Jihoon.

Bayi itu memegang biskuitnya dan memainkan saja bajunya penuh remahan biskuit Jake membiarkan Jihoon bertindak sepuasnya.

"Apa? Mau mam?" Hidung Jake dikulum oleh bayi itu.

"Kalo ada ayah habis kamu dipeluk terus sampe papa gak kebagian lagi... " Jake memeluk erat bayi itu dan menimangnya sesuka hati.

.

Hello Baby!! [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang