beranjak

4.5K 622 20
                                    

■■■

Beranjak usia 5 tahun Jihoon sempat menolak sekolah karena takut meninggalkan papa dirumah sendirian, Jihoon sangat takut papa sakit lagi seperti saat itu dan dia tidak bisa membantu. Bukan hanya itu Jihoon juga tidak mau sekolah takut ayah dan papa pergi tanpa dirinya.

Namun setelah bujuk rayu akhirnya Jihoon mau sekolah, tetapi anak itu akan menangis setiap berangkat sekolah dan memeluk papanya erat.

"Papa nda boleh sakit ya kalo nda ada jihunie, nanti jihunie nda bisa bantu, uuh ... nda mau sekolah ... " selalu begitu.

"Ayah sama papa nda boleh pergi kalo jihunie belum pulang ya? Nanti jihunie nangis nda mau berhenti, mengerti ayah papa? Ayo janji jangan tinggalin jihunie pas sekolah." Setiap pagi Jake dan Sunghoon berjanji untuk tidak pergi kemana pun saat Jihoon pergi.

"Kapan ayah tinggalin jagoan? Hmm," Jihoon timbul berkaca-kaca.

Jihoon mendongak menatap lamat sang ayah, "Ada jihunie tidur terus ayah pergi 3 hari nda pulang terus katanya kerja!" Masih ingat rupanya anak ini.

"Ya sudah papa gak kemana-mana ya sayang? Udah berangkat sama ayah, ayah kamu juga mau kerja." Jihoon memeluk papanya sekali lagi baru pergi sekolah.





Selama berada disekolah Jihoon menjadi anak yang pendiam, tapi sangat pintar bu guru mengakuinya bahkan semua jawaban yang harusnya untuk anak SD berhasil Jihoon jawab dengan benar.

Jihoon memang pendiam, namun ketika teman membutuhkan bantuan dia bergerak tanpa suara untuk membantu, bahkan Jihoon ditunjuk jadi ketua kelas karena hal itu.

"Jihoon bisa bantu ibu bawa buku teman-teman?" Jihoon mengangguk dan membawa kertas yang berisi gambaran teman-teman sekelasnya.

Itu salah satu contoh sikap terpuji Jihoon dan masih banyak lagi.

Ketika Jake menjemput anaknya wali kelas Jihoon meminta Jake menemui bu guru karena ada hal yang ingin dibicarakan tentang anaknya, Jake sempat overthinking apakah anaknya sangat nakal hingga dia dipanggil ke ruang guru? Jangan jangan kesalahan Jihoon fatal, tapi selama ini Jihoon tidak pernah berbuat nakal sama sekali.

Sunghoon mengajarkan banyak pendidikan moral untuk Jihoon dan seperti biasa Jihoon begitu patuh juga menyerap semuanya.

"Begini pak kami sudah memperbincangkan ini dengan kepala sekolah dan guru-guru lain mengenai Jihoon anak anda," kan Jake jadi ketar ketir.

"Anak saya nakal sekali ya bu?" Bu guru menggeleng.

"Jihoon tidak pernah nakal pak, Jihoon saja jadi ketua kelas, anaknya pintar sekali, saya pernah memberikan Jihoon soal berbeda dari anak-anak yang lain pelajaran anak SD kelas 4, dan semua dijawab dengan benar sama Jihoon. Saya test yang kelima kali dan semua sama benar semua, jadi kami sepakat untuk memberikan aklerasi pada Jihoon pak, kami bekerja sama dengan SD terdekat untuk memasukan Jihoon kesana. Jihoon terlalu pintar disini pak anaknya sangat baik dan sopan." Jake jadi berkaca-kaca mendengar itu.


Kenapa Jihoon sangat suka membuatnya bangga? Astaga anak yang hebat Jake tidak kuasa membendung air matanya. Ini kalau Sunghoon mendengarnya pasti sudah jungkir balik.







.






Hello Baby!! [sungjake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang