❀ Eleventh

172 33 1
                                    


Tak.

"Lagi Bam!"
Sekali lagi Bangchan sodorkan gelas kosongnya pada Bambam yang kebetulan shift malam ini.

"Weh santai bos, jangan galak-galak minumnya," Gurau Bambam yang malah dibalas lirikan sinis dari sang atasan.

Mau tak mau Bambam pun kembali menuangkan cairan bening berkandungan alkohol itu kedalam gelas Bangchan yang ke lima. Tanpa menunggu yang lebih punya kuasa segera menenggak tandas minumannya dalam sekali teguk.

"Bang udahlah, jangan banyak-banyak. Kalo lo hangover disini gimana? Balik gih, kasian Seungmin pasti tunggu lo di rumah," Nasihat Bambam.

Bangchan menggeram ditempat, tatap sinis Bambam yang juga menatapnya cemas.

"Shut up! Don't talk anything about that bitch!"

Bambam menggeleng tak habis pikir. Sedikit terkejut dengan respon yang diberikan atasannya. Tentunya dirinya dengan sangat jelas tahu bagaimana perangai Bangchan terhadap eksistensi Kim Seungmin dihidupnya.

"Yah udah kobam nih orang. Minho sama yang lain kemana sih?" Erangnya gundah.

Tak lama berselang yang diharapkanpun hadir bersama Han Jisung yang mengekor dibelakang. Wajah si Lee terlihat bingung. Tak pernah lagi dirinya melihat Bangchan dalam kondisi buruk seperti ini. Yang ia ingat terakhir kali adalah saat sahabatnya yang lain berkhianat padanya dan itu sudah lima tahun berlalu sejak kejadian.

"Ah Minho datang juga lo!" Bambam berseru senang.

"Kenapa Bam?"

"Nih bos gue, gak tau kenapa. Tadi datang-datang langsung minta minum, gue kasih tau malah galak. Pas gue ngomongin Seungmin dia marah. Kayaknya mereka lagi ada problem deh, soalnya dia tadi ngumpatin Seungmin. Gak wajar aja gitu dikuping gue,"

Minho beralih menatap sahabatnya bingung "Chan? Kenapa?"

Bangchan diam tak memberi respon, wajahnya ditelungkupkan pada lipatan tangannya yang berada diatas meja marmer milik bar. Masih dengan menggenggam gelas alkoholnya yang telah kosong.

"Chan, lo kalo ada masalah jangan lari gini."

"Diam lo! Gak usah ceramahin gue, ceramahin aja tuh temen lo si bangsat," Racau Bangchan.

Minho berdecak. Disampingnya Jisung menatapnya dan Bangchan bergantian dengan cemas.

"Lo kenapa? Ada masalah apa? Cerita coba ke gue,"

"Putus. Gue mau putus sama Seungmin!"

Jisung terbelalak bersama Minho bahkan Bambam. Merasa tak percaya dengan apa yang barusan di ungkapkan pemuda pemilik surai blonde itu ini. Sebenarnya ada apa? Apa yang terjadi sampai-sampai Bangchan berani mengakatan kata keramat itu?

"What the— seriously?!  Lo beneran mabuk ya? Iya gue rasa lo benar-benar mabok Christ, ada apa sih, aren't you two okay?"

"Gak ada yang baik-baik aja, gue capek sama dia. Percuma gue pertahanin dia kalo dia aja gak respect sama apapun yang udah gue kasih kedia. Lo pahamkan, suatu hubungan tanpa kepercayaan itu bohong?" Bangchan kini mengangkat wajahnya tatap Minho nyalang.

"Ini pasti salah paham anjing. Kayaknya ada yang harus dilurusin disini," Gumam Jisung cemas.

"Gak ada yang harus dilurusin Jisung. He never put his heart on me. Gue aja yang bego karena terlalu percaya sama dia,"

Jisung dibuat gigit jari oleh pernyataan Bangchan. Tak menyangka dengan perkataan pemuda itu atas temannya. Jisung jelas tau bagaimana perasaan Seungmin yang sebenarnya kepada pemuda penyandang marga Bang tersebut. Walau tak terlalu jelas, Jisung dan Minho jelas tau ada kesalah pahaman yang harus segera dibenahi disini.

ᵁⁿᵃʷᵃʳᵉ || CHANMIN FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang