Bab 15

3.3K 560 50
                                    

Mereka kembali ke kepolisian tepat pukul sembilan malam. Kiba membelikannya dan Tayuya roti lapis cokelat dengan toping keju yan meleleh di atasnya, yang diterimanya dengan satu cengiran menggoda. Sakura menawarkan untuk membelikan kopi. Tapi Kiba dan Tayuya mengatakan bahwa mereka sudah cukup lelah untuk terus membuka mata. Jadi ia membeli kopi untuk dirinya sendiri dan menikmatinya bersama roti lapis pemberian Kiba sembari duduk di salah satu kursi di depan meja kosong milik salah satu detektif.

Ruangan itu tak seperti biasanya, terlihat sepi. Walau sebenarnya petugas jaga memang kebanyakan berada di lantai bawah. Hanya ada tiga detektif di meja tersudut yang masih terlihat sibuk mengetik sesuatu di komputer mereka. Sakura melambaikan tangan pada para detektif tersebut, mendapat sebuah senyuman lelah sebagai balasannya. Ia lupa nama-nama mereka dan memutuskan bahwa ada baiknya untuk tak berbasa-basi dengan membuka pembicaraan agar tidak memalukan nantinya.

Ia melirik pada lorong jalan yang mengarah pada ruangan Sasuke, menghela napas karena dengan bodohnya berharap Sasuke akan muncul tiba-tiba dan mulai mengomelinya seperti biasa. Pria itu tentu saja tak akan muncul seperti itu, mengingat ia baru akan pulang esok malam. Itu pun jika jadwalnya tidak diperpanjang.

Sakura memasukan potongan rotinya yang terakhir ke dalam mulut, mengunyahnya cepat dan merutuki diri sendiri yang belum merasa kenyang bahkan setelah tegukan terakhir kopinya. Ia mengingat-ingat jadwal makannya hari ini. Dua lembar roti tawar berlapis telur untuk sarapan. Tiga potong kecil cronut pinggir jalan untuk makan siang dan roti lapis ukuran sedang untuk makan malam. Jadwal makannya teratur hari ini. Lebih teratur dari biasanya. Dan ia hanya meneguk empat cangkir kopi seingatnya.

Sakura mengeluhkan perutnya yang masih merasa lapar, melambai lagi pada para detektif tadi, dan mulai melangkah cepat menuju tangga. Ia butuh membeli sesuatu di luar sana. Lagipula hari masih belum terlalu malam untuk berjalan-jalan di luar sendirian.

Ia kembali ke ruang istirahat, memakai kembali jaketnya dan memeriksa dompetnya yang berada di salah satu saku dalam yang terkancing rapat. Ia terbiasa meletakkan barang-barang seperti itu di tempat tak terduga, termasuk satu semprotan lada yang masih utuh, yang selalu ia bawa kemana pun ia pergi. Ia memeriksa ranselnya dan mengeluarkan sebuah topi hitam polos yang akhirnya ia kenakan untuk menutupi rambutnya yang mencolok.

Udara di luar ruangan terasa sejuk dan menerpa wajahnya hingga membuatnya tanpa sadar tersenyum. Para pejalan kaki yang baru saja pulang dari bekerja tampak terburu-buru dan lelah. Suara klakson kendaraan sesekali terdengar dan sedikit mengganggu suasana. Sakura terus berjalan menuju salah satu Food Truck yang khusus buka saat malam, lima menit berjalan kaki dari gedung kepolisian.

Antrian tak terlalu panjang saat ia sampai disana. Hanya ada tiga pasangan yang membuatnya memutar mata karena muak. Bermesraan di tempat umum kelihatannya telah menjadi sesuatu hal yang tidak aneh lagi. Ia meringis saat ingatanya kembali pada apa yang telah ia lakukan dengan Sasuke, juga di tempat umum. Ia tak percaya menjadi salah satu dari orang-orang yang dianggap para orang tua hanya memiliki sedikit rasa malu. Bukan sesuatu yang bagus untuk menjalani hidup.

Ketika antriannya sampai, ia dengan cepat memesan menu utama berupa risoles pedas dengan irisan daging di dalamnya. Dua untuk dirinya sendiri, ditambah sekaleng cola. Sakura berjalan sambil menggenggam kantung kertas di tangan kirinya dan cola yang telah dibuka di tangan kanan. Ia masih menunggu lampu hijau untuk pejalan kaki ketika seseorang menyentuh bahunya dan hampir membuatnya tersungkur ke tengah jalan raya jika saja tidak ada satu tangan yang melingkari pinggangnya.

Suara klakson kali ini membuatnya tercekat. Kaleng minumannya menggelinding jatuh, sedangkan kantung kertas berisi makanannya telah tergeletak di sebelah kakinya. Ia terdiam dengan jantung yang berdegup keras.

Save Her (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang