Chapter 8: The Hunter Pt2

24 7 0
                                    

Merasa sudah selesai dengan urusan, beberapa dari mereka melakukan peregangan santai. Pria mabuk yang tadi sempat diringkus juga dibiarkan leluasa bergerak. Tentunya ia masih dalam pantauan tim. Masih sama seperti tadi, dia malah kebingungan sendiri mengamati kejadian yang terjadi. Terutama dengan kehadiran orang-orang berseragam ini.

"Kalian, pastinya bukan polisi kan?"

"Lah? Dari luar kami terlihat seperti polisi ya, pak?"

"Jangan bercanda!! Kalian sebenarnya siapa?! apa-apaan itu tadi?"

"Tidak ada, tenang saja. Anda juga tidak perlu mengingat hal yang terjadi barusan"

Baru juga dibiarkan leluasa, mendadak pria yang mabuk itu segera diringkus untuk kedua kalinya. Sialnya ia dikunci lebih kuat supaya tidak lari.

"Apa?! Lepaskan aku!!"

Gadis muda itu mengetikkan sesuatu pada sebuah kamera aneh.

"Hmm... kronologi pulang dari tempat minum. Dalam perjalanan pulang ternyata kelewat mabuk di jalan sampai tidak sadarkan diri. Ketika bangun tidak mengingat apapun dan kebingungan, dan itu adalah anda! hehehe"

Langsung saja ia hendak mengambil gambar, tidak mempedulikan kondisi korban yang masih kebingungan.

"Apa yang kalian bicarakan?! Aku mau diapakan??"

"Tenang pak, setelah ini anda tidak perlu cemas kok", timpal rekan pria kepolisian.

Mendengar suara gaduh, nampaknya wanita penembak jitu tadi jadi terganggu. Lekas ia membenahi senjatanya, melepas topi supaya tidak gerah, dan berjalan santai menghampiri korban. Bukannya mau ikut menenangkan, ia malah menampar orang tersebut agak keras.

PLAKK...

"Masih muda mabuk-mabukan, kelayapan malam-malam!. Ketemu setan malah bikin repot!. Lebih baik kamu fokus kembali bekerja besok daripada memikirkan kejadian barusan"

Pria ini tidak mengerti kenapa ia ditampa. Dia juga tidak paham mengapa ia diceramahi layaknya bapak-bapak yang selalu pulang malam.

"Oke pak, sekarang lihat ke kamera dan jangan lupa tersenyum ya"

Tanpa mengalihkan pandangan pada orang yang sudah menamparnya, ia baru sadar sesuatu bahwa di bahu mereka terdapat sebuah tanda. Tepatnya sebuah logo yang baru ia sadari karena tertutup gelapnya malam. Sebuah logo yang tidak asing di kalangan pemabuk. Kemungkinan itu adalah identitas dari pasukan aneh ini.

"Hah? A..."

Orang ini merasa familiar dengan tanda tersebut, namun belum sempat ia berkata lebih banyak, tepatnya setelah orang ini baru mengalihkan pandangan kearah kamera, ia melihat sebuah cahaya flash putih yang sangat menyilaukan. Seketika itu juga kesadarannya malah pudar dan lunglai tergeletak tak berdaya.

* *


Malam semakin larut di Jalan Rowosari. Pasukan misterius yang menangani makhluk astral masih berada disana. Lima orang lagi berpakaian scrub suits dan masker gas mendatangi tempat kejadian untuk merapikan korban. Mereka selayaknya petugas medis mencurigakan, Jika ada orang awam yang mengamati mereka, pastinya akan langsung curiga. Tim diluar militer itu mengamankan korban supaya tidak tergeletak di jalan.

"Misi selesai, kita kembali ke pangkalan", ucap pemimpin mereka kembali mengenakan topi.

Bersamaan dengan kondisi yang dirasa aman, mereka jadi sedikit lebih santai sekarang.

"Nimi, dirumah lagi sendiri kan? Aku malas pulang kerumah nih", potong salah satu dari mereka.

Pria ini, dia sejak tadi membawa sarung tangan aneh mencurigakan. Gadis muda anggota pasukan itu mendadak merona dan sebal karena asal dipanggil namanya. Terlebih lagi, rekannya berkata seolah-olah ia ingin tidur dirumahnya.

The Endless Hollow IDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang