The Endless Hollow ID

Chapter 2: Grimhour Institute

Institut Grimhour atau yang biasa disingkat GI, merupakan perguruan tinggi swasta bermartabat yang memiliki sejarah unik. Didirikan sebagai fasilitas belajar untuk mendidik para calon sarjana keguruan terbaik. Selama 20 tahun menduduki peringkat 5 besar perguruan paling bergengsi di negeri ini dan memiliki reputasi yang baik.

Banyak murid berbakat yang terlahir dari keluarga yang terhormat. Isinya tentu saja orang-orang yang dididik untuk menjadi pengajar yang handal, ya meski tidak semua. Paling tidak itulah penilaian masyarakat sekitar berdasarkan tempat ini. Untuk julukan keren bagi para mahasiswa yang menempuh pendidikan disini, namanya adalah Hourans.

Disini cukup luas karena memiliki bentang sampai puluhan hektar dalam satu lingkup pendidikan. Untuk jurusan sendiri, seperti yang disebutkan tadi yaitu untuk mendidik sarjana keguruan. Dalam hal ini fakultasnya tentu saja berbau pendidikan.

Menjadi perguruan tinggi yang top, tentunya tidak heran bila banyak kendaraan berkelas di area parkir. Sebuah mobil silver yang lumayan lebar baru saja mendarat di halaman depan dengan sangat elegan. Sebuah mobil yang cukup familiar dimana pemiliknya tak lain adalah si 'kembang kampus', sekaligus bersama dengan orang yang menjabat sebagai ketua BEM fakultas MIPA dan Teknologi tahun ini.

Tanpa basa-basi supir yang ada didepan segera turun untuk membukakan pintu bagi para penumpang. Beberapa orang yang masih ada di halaman depan pun mengalihkan pandangan, tak terkecuali orang lain yang masih bisa melihat kearah mobil tersebut dari kejauhan.

Langkah pertama seseorang keluar dari pintu mobil. Nampaklah sneaker putih bersih dihiasi striping hitam, disusul oleh kaki jenjang yang dibalut dengan stocking hampir menyentuh lutut. Kemudian keluarlah dia, seorang gadis berjaket biru muda yang membawa slingbag dengan memancarkan ekspresi segar yang cerah nan manis. Mata safir bersamaan dengan poni depan imut layaknya cewe Asia pada umumnya, sementara itu bagian belakang ia kucir ponytail dengan rambut yang masih lebat bergaya wavy sepunggung.

"Akhirnya sampai kampus yeah..."

Meski suaranya tidak terlalu keras, ucapan gadis tersebut membuat semua yang memandangnya langsung tersenyum. Tidak heran karena gadis ini juga menjadi idola di kampusnya.

"Jangan terlalu bersemangat, hari ini masih ada 4 laporan yang harus kita kerjakan secepatnya" potong seseorang yang ikut keluar dari mobil.

Selain membawa seorang perempuan, mobil ini juga ternyata membawa satu laki-laki didalamnya. Dilihat dari penampilannya, dia terlihat gagah dan berwibawa. Seorang pemuda yang cukup tinggi dengan pakaian rapi layaknya maskot mahasiswa teladan. Dia merapikan jas kuliahnya dan menyisir rambut pirangnya agar semakin rapi. Ekspresi wajahnya segera berubah menjadi lebih serius dan mencerminkan kebijaksanaan ketika ia melihat kampus sudah ada didepan matanya.

"Hmm! kamu tidak bisa luwes seperti biasanya ya"

"Tentu saja, sudah kewajiban kita sebagai petinggi organisasi untuk selalu disiplin"

Perhatian para mahasiswa tidak terelakan, bahkan sekedar menyambut kedatangan dua orang. Tentunya para civitas akademik juga mengenal mereka berdua. Para anggota organisasi, atau lebih dikenal dengan Pejabat Mahasiswa. Cara membedakan mereka dengan mahasiswa lain tentunya dengan melihat council sign yang ada di lengan mereka.

Untuk sekarang, yang menjadi sorotan adalah sang ketua organisasi yang sangat disegani bahkan namanya sampai terkenal seantero kampus. Pengaruhnya tidak kalah berpengaruh dibandingkan Presiden mahasiswa dan termasuk salah satu orang yang paling dipandang. Sang ketua BEM Fakultas, Dellon Harrison. Serta sekretaris pertamanya yang merupakan gadis yang digandrungi para kaum adam, Aidera Tassania.