Chapter 16: Student's Drama

26 4 0
                                    

Dengan begitu, berakhirlah sudah kegiatan perkuliahan pada siang hari yang panas dan pengap. Tanpa berlama-lama mahasiswa rombel segera berkemas. Perlahan tensi mulai menurun diisi perasaan lega semua orang. Beberapa ada yang masih tinggal dan ada juga yang mengobrol didepan kelas.

"Dasar bodoh, pertanyaanmu tadi terlalu menjebak tahu!", kata Damian selaku ketua kelas.

"Jika lain kali aku presentasi, sepertinya pertanyaan dari Kriss akan aku block hahaha"

"Lah? Menjebak bagaimana?", tanya Kriss bingung.

Di koridor ada beberapa mahasiswa yang saling mengobrol, membahas perkara diskusi QnA yang telah dilaksanakan tadi.

"Lain kali jika mau bertanya, pikirkan dulu apa yang mau ditanyakan!"

"Ya itu tadi yang ingin aku tanyakan!"

"Hadeh... aku jadi kasihan sama si Andre hahahaha", gumam Damian.

Perbincangan ringan sebagai pelepas stress membuat mereka bertiga tertawa bersama-sama.

"Ngomong-ngomong bagaimana seleksi organisasi kalian berdua?", tanya salah satu dari mereka.

"Sepertinya akan lancar, kami tinggal menunggu keputusan dari ketua Himpunan Mahasiswa saja"

"Ahh iya... ketua Himpunan Mahasiswa yang wajahnya seram itu kan?", timpal Kriss santai.

"Shh! Jangan bicara aneh-aneh tentang itu!"

"Lah? Kenapa?"

Damian melirik kekanan dan kekiri untuk mengecek apakah ada yang mendengarkan pembicaraan mereka. Nasib baik koridor cukup sepi meski masih ada beberapa orang lalu lalang.

"Aku mendengar rumor dari para kakak kelas, ketua Himpunan Mahasiswa di prodi kita bukan orang sembarangan. Ada baiknya kita tidak membicarakannya apalagi berbicara aneh-aneh", bisik Damian.

"Apa memang orangnya sebesar itu?, kudengar mahasiswa bernama Dellon Harrison dengan sekretarisnya itu juga bukan orang biasa yang masuk ke institut ini"

"Mungkin saja, tapi rumor yang aku dengar mengenai ketua Himpunan Mahasiswa kita, sepertinya bukan hal-hal baik. Ada yang bilang juga bila kita membicarakannya, dia akan datang menghampiri orang yang berani macam-macam dengannya"

Pembicaraan dengan bisik-bisik ini malah seakan mengganggu telinga si pemuda pirang. Lagipula membicarakan rumor memang bukan hobinya.

"Kalian ini bicara apa. Sudah jelas banyak orang tidak biasa, kita ini ada di Institut Grimhour!. Kalian juga tahu jika banyak anak orang penting maupun orang dengan latar belakang luar biasa disini", timpal Kriss santai.

"Aku tahu tapi seperti yang orang-orang bilang, kalau itu perkara mahasiswa yang superior karena latar belakang orang tua mereka aku tidak masalah. Hanya saja ketua Himpunan Mahasiswa kita bukan dari golongan orang kelas atas", tambah Damian.

"Jadi... dia bukan dari golongan orang kelas atas?"

Usai mendengar penjelasan itu mereka semua terdiam. Entah benar atau tidak pernyataan barusan nampaknya Kriss tetap tidak terlalu peduli. Lagipula dari semua mahasiswa yang baru ia temui, malah ada satu yang lebih misterius daripada ketua organisasi yaitu teman satu rombelnya yang punya kelainan mata itu.

"HOI!! KRISS!"

Perbincangan mereka dipecahkan oleh sebuah suara keras dari dalam kelas yang seolah-olah membentak. Muncul mahasiswa yang sejak tadi kita lihat menjadi presenter di depan kelas yang melangkah dengan tidak sabaran. Dia begitu kesal sampai ia hampir menendang pintu kelas ketika akan keluar.

The Endless Hollow IDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang