Chapter 8

152 21 15
                                    

Happy reading ~~~
Jangan lupa pencet ⭐
Thank you

🍃


Setelah membahas rencana pernikahan mereka bersama orang tua Arina dan telah disepakati bahwa pernikahan mereka lebih baik disegerakan, Willy dan Arina setuju untuk melangsungkan pernikahan dalam dua bulan ke depan. Alhasil, kedua sejoli itu disibukkan dengan mengurus persiapan pernikahan mereka.

Willy dan Arina kini berada di mobil menuju rumah sakit untuk melaksanakan pemeriksaan pranikah. Willy yang sudah berpengalaman membuat semua prosesnya terasa lebih mudah.

"Sepi ya, Mas. Biasanya selalu ada Ailee," Arina membuka konversasi.

"Iya ya? Pertama kalinya kita jalan berdua. Mumpung gak ada bocil, mau jalan-jalan kemana, Rin?"

"Lihat nanti deh, Mas, selesainya cepet atau engga. Kalau lama nanti kasian Ailee ditinggal kelamaan."

"Kan udah aman sama eyangnya. Sekali-kali kita pergi berdua aja. Kita belum pernah kencan, kan?" Willy berujar santai.

"Mhmm.. Ya udah terserah Mas nanti mau ajak aku kemana. Kayaknya Mas Willy udah punya rencana ngajak aku nge-date?" Arina mencoba menebak.

"Hehe. Cuma mau ngajak makan siang di luar aja kok, gapapa kan, Rin?"

"Iya, terserah Mas aja," jawab Arina santai.

Serangkaian pemeriksaan pranikah sudah mereka jalani. Untunglah antrian tidak begitu panjang, jadi Arina dan Willy bisa melanjutkan rencana mereka hari ini. Kini Arina dan Willy berlalu menuju restoran yang sudah Willy reservasi.

Mereka menyantap makan siang dengan tenang sambil sesekali membahas detil persiapan pernikahan mereka. Seusai menikmati hidangan penutup, Willy pamit untuk ke toilet. Arina pun mengambil ponselnya untuk menanyakan kabar Ailee kepada ibunya. Arina yang asyik membalas chat ibunya tidak sadar jika Willy sudah duduk di hadapannya. Arina kaget melihat sebuket bunga yang disodorkan Willy kepadanya.

"Happy birthday, Sayang!" seru Willy.

"Mas Willy...." Arina tentu saja shocked. Ia tentu ingat ini adalah hari ulang tahunnya. Tapi ia tak pernah menyangka akan mendapatkan surprise dari Willy. Dan tentu saja panggilan itu membuat Arina jadi salah tingkah. Arina pun menerima buket bunga tersebut.

Keterkejutan Arina belum berakhir lantaran kini Willy menyodorkan kue ulang tahun untuknya. Bukan karena bentuknya yang membuat Arina terkejut. Melainkan tulisan yang menghiasi kue tersebut. Kue ulang tahun itu menjadi tak biasa karena tulisan yang menghiasinya. Di sana tertulis "Dear Arina, Happy Birthday" serta kalimat "Will you marry me?" yang membuat Arina sedikit kaget.

Sebelum mengucapkan kalimat yang tertera pada kue tersebut, Willy menyampaikan isi hatinya terlebih dahulu.

"Arina, mungkin lamaran aku yang kemarin-kemarin adalah lamaran yang tidak sesuai ekspektasi kamu. So, I wanna make it more romantic," Willy pun merogoh sakunya, mengeluarkan sebuah kotak beludru kecil yang Arina sudah bisa tebak isinya.

"My dearest Arina, happy birthday! And once again, will you marry me?"

Arina sangat terharu. "Yes, I will," ia pun menjawabnya dengan mantap.

Willy pun meraih tangan Arina, memasangkan cincin di jari manisnya.

"Thank you, Mas. It's so beautiful. Simple but elegant," ucap Arina sambil memandang cincin yang kini tersemat di jari manisnya.

"Anything for you, Sayang," jawab Willy antusias.

▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎

Di tengah kesibukan mempersiapkan pernikahan yang akan berlangsung dalam sebulan ke depan, Willy kini disibukkan dengan renovasi kamar untuk putrinya. Semejak menempati rumah orang tuanya, Willy memang belum menyiapkan kamar untuk sang putri. Arina pernah bilang jika ia sudah melatih Ailee untuk tidur sendiri dan gadis kecil itu pun sudah berani tidur sendiri selama beberapa bulan ini sebelum Willy kembali ke Jakarta.

Sincerity ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang