Chapter 12

150 22 13
                                    

Hi....
Masih ada yg nunggu kah? 🥲
Tekan bintangnya yuk biar aku semangat lanjutin ceritanya 🧡



Happy reading!



Chapter 12

🌷

Pernikahan Willy dan Arina berlangsung lancar. Keduanya akhirnya berhasil melewati pingitan yang diminta oleh sang Mama. Seperti dugaan Arina, banyak kasak-kusuk yang beredar di ballroom sebuah hotel tempat mereka menyelenggarakan resepsi. Arina bisa melihat banyak mata tertuju padanya. Bukan karena Arina yang terlihat cantik dengan balutan gaun pengantin bertema broken white, namun lebih kepada tatapan seolah memastikan bahwa yang menikah dengan Willy adalah orang yang berbeda dengan mendiang istrinya. Wajah Arina dan Ayuna yang mirip mungkin menjadi alasan orang-orang tersebut berpikir demikian. Arina sudah mengebalkan telinga dan pandangannya, ia sebisa mungkin mengontrol dirinya agar tidak terpengaruh dengan hal tersebut. Arina ingin bahagia di hari pernikahannya tanpa gangguan orang lain.

Willy yang mengetahui istrinya, iya Arina yang sudah sah menjadi istrinya beberapa menit lalu, hanya bisa menggenggam erat tangan Arina dan sesekali mengusapnya lembut, mencoba menenangkan. Arina membalasnya dengan tersenyum seolah menjawab Willy, "I'm okay, Mas."

Untunglah Arina bisa bertahan hingga sesi foto selesai. Setidaknya ia bisa sedikit lebih bersantai setelah turun dari pelaminan. Teman dekat keduanya pun menyapa Arina dan Willy, tak lupa ber-selfie ria. Jangan lupakan tangan Willy yang melingkar erat di pinggang istrinya. Akhirnya Willy bisa bebas menyentuh Arina karena hari ini keduanya resmi menjadi suami-istri.

"Arina sayang, huhu, akhirnya lo nikah juga!" Itu suara Yura, ia tak kuasa menahan tangisnya dan langsung memeluk Arina. "Congratulations, dear. Semoga kalian bahagia selalu," ucapnya pada kedua mempelai.

"Halo, Mas Willy, kenalin saya Yura, bestie nya Arina yang hari ini super cantik bagai dewi. Tolong jaga sahabat saya ya, Mas. Kalo mau tau segala sesuatu tentang Arina, Mas bisa kontak saya," ucapan Yura terdengar biasa namun sang suami yang kini mengamit lengan Yura mendadak panas. Benny pun berdehem mengingatkan sang istri.

"Eh, lupa ada Pak Suami. Hehe, maap. Ya udah, kami berdoa semoga pernikahan kalian langgeng dan cepet nyusul gue ya, Rin, biar bayi gue nanti punya bestie," ucapnya yang ditujukan pada Arina. Yura dan Benny pun meninggalkan kedua sejoli yang sedang dimabuk cinta itu setelah ber-selfie.

Ailee yang belum paham apa yang sebenarnya terjadi hanya sibuk bermain bersama tantenya. Willy menitipkan Ailee pada Dessy yang kebetulan tidak membawa bayinya agar gadis kecil itu tidak membuntuti Willy dan Arina di pelaminan. Namun, melihat sang ayah dan bunda yang kini sudah berbaur dengan tamu, gadis kecil itu pun tidak mau pisah dari keduanya. Setelah acara selesai, tak lupa pasangan pengantin baru itu mengambil foto. Ailee pun tak mau ketinggalan.


▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎


Willy dan Arina baru bisa bernapas lega ketika keduanya memasuki kamar hotel yang termasuk paket newlyweds setelah membujuk Ailee agar mau pulang bersama eyangnya. Pandangan keduanya bertemu ketika pintu kamar itu tertutup dan suasana mendadak canggung. Sebenarnya Willy sudah tidak tahan untuk menyentuh Arina, tapi ia tahu ia tidak boleh tergesa-gesa. Arina pun memutus kontak mata mereka.

"Eh, gemes banget bunganya," ucapnya sambil menghampiri ranjang yang dihiasi bunga mawar khusus untuk pengantin baru. Arina pun tidak tahan untuk mengambil gambar. Willy yang menyadari Arina sedang salah tingkah memilih untuk membaringkan diri di sofa. Setelah puas mengambil foto, Arina bertanya pada Willy, "Mas, mau mandi dulu?" Tanyanya sambil menyembunyikan wajahnya yang memerah.

Sincerity ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang