06. Unexpected

11.4K 1.3K 78
                                    

Warning! Jaemjen area!!
Jangan salah lapak, kawand.

Warning! Jaemjen area!!Jangan salah lapak, kawand

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Tok tok

Bunyi pintu diketuk terdengar pelan, pemilik kamar telah tidur pulas di kasurnya tanpa menyadari seseorang yang perlahan masuk menghampiri.

Donghae---ayah Jeno, meletakkan botol kecil pil obat yang selalu Jeno konsumsi di meja samping tempat tidur.

Temaram lampu tidur berwarna oranye menyinari separuh wajah Jeno dengan samar, Donghae menghela nafas melihat wajah damai sang anak yang tertidur pulas.

"Maafkan ayah, Jeno." Donghae mendekati Jeno berniat ingin mengelus kepala dan mencium kening, namun itu semua urung dilakukan ia mundur beberapa langkah.

Aroma Honeysuckle Jeno tercium membuatnya mengingat mendiang sang kakak yang telah tiada.

Donghae sama sekali tidak bisa menghilangkan ingatan suram yang membuatnya trauma, dengan mata kepalanya sendiri ia melihat sang kakak yang berstatus omega laki-laki diperkosa bergilir oleh 10 Alpha dewasa liar, ia yang masih kecil hanya bisa menangis dan meringis mendapat beberapa pukulan karena memberontak ingin menolong.

Donghae sangat takut, kepergian sang kakak membuatnya terpukul, bersedih. Ia berusaha menghilangkan ingatan yang bahkan selalu menjadi mimpi buruk di setiap malam. Ia selalu menghindar dari omega karena terus terbayang oleh sang kakak.

Maka dari itu, Donghae memutuskan untuk menikah dengan Tiffany yang seorang Beta, demi menghindari lahirnya keturunan omega. Tapi kenapa, kenapa anaknya malah berstatus omega?! Bagaimana bisa!

Meskipun menurut penjelasan dokter itu mungkin saja terjadi, apalagi Donghae maupun Tiffany lahir dari rahim seorang omega pria.

Donghae tidak tahu harus apa, yang bisa dilakukannya hanya membuat Jeno terus menerus dirumah, ia sendiri bahkan terus menghindari Jeno dan hanya memperhatikan pertumbuhan sang anak dari jauh.

Jujur saat Jeno menginginkan sekolah normal seperti biasanya, Donghae tak rela. Namun ia tak bisa menolak ketika Jeno kecil bersujud memegang kakinya sambil memohon ingin punya banyak teman dengan linangan air mata.

Donghae meremas rambutnya sendiri. "Ini tidak mudah bagi ayah." Ia mundur beberapa langkah, kenangan bersama kakak tercinta melebur. "Jangan membenci ayah, Jeno."

Tiffany yang sedari tadi berada diambang pintu menyaksikan semua itu, ia mendatangi sang suami dan menenangkan ketika feromon Donghae menguar pekat dan kecut mengganggu ketenangan tidur Jeno.

"Kendalikan dirimu." Tiffany membawa suaminya pergi dari kamar Jeno, menenangkan trauma yang kembali dialami Donghae dengan feromonnya.

Pada dasarnya, Donghae hanya seorang ayah yang takut terjadi hal buruk pada sang anak dibalik sikap kerasnya.

[End] Unexpected - JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang