10.

13.1K 1.2K 30
                                    

Warning! Jaemjen area!!
Jangan salah lapak, kawand!

Warning! Jaemjen area!!Jangan salah lapak, kawand!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Jeno berdiri di pojok ruangan dengan tubuh bergetar takut, di depan matanya ia menyaksikan bagaimana sang ayah menghajar Jaemin yang sudah banyak terluka, terbujur di atas lantai yang terdapat darah dari Jaemin sendiri.

Ingin sekali ia memisahkan ayahnya yang terus menghajar Jaemin, tapi feromon kuat mengintimidasi seluruh ruangan membuat Jeno tak berkutik malah beringsut ketakutan di pojok ruangan. Melihat Jaemin terluka cukup parah membuat dadanya sesak dan sakit, ia hanya bisa merapalkan nama Jaemin dalam pelan dengan pelupuk mata yang berkaca-kaca.

Tiffany sedari tadi kewalahan menenangkan emosi suaminya yang mengubun-ubun. Disaat Donghae ingin menginjak perut Jaemin, Tiffany langsung menahan dan menjauhkan sang suami, Jaemin sudah terluka terlalu parah. Wajahnya memar sana sini dan mengeluarkan darah dari telinga, hidung, mulut bahkan memar di pelipis nya pun ikut robek.

"Tolong tenanglah!! Kau bisa membunuhnya! Ingat Jeno!" Peringat Tiffany menyadarkan Donghae.

"Justru karena aku mengingat Jeno aku melakukannya!" Bantah Donghae. Ia mengatur nafasnya yang memburu, dadanya masih bergemuruh ingin meluapkan emosi. "Kita menjaga dan merawatnya sedari kecil bukan untuk diberikan pada sembarang orang dan diperlakukan seenaknya!"

"Tapi mereka ditakdirkan bersama. Apa yang terjadi juga tidak mudah untuk dielakkan," Tiffany berkata penuh penekanan dan pelan, memberi pengertian.

"Lalu apa?! Kita harus diam saja melihat takdir anak kita yang hidup dengan pasangannya yang tak jelas." Donghae mendekat pada sang istri dengan jari telunjuk menunjuk Jaemin. "Latar belakang keluarganya buruk dan tidak harmonis. Ayahnya suka bermain wanita. Kau mau Jeno hidup dengan anak dari keluarga tak jelas begitu?!"

Keluarga Na memang begitu dikenal, selain memiliki properti perusahaan yang besar dan terkenal, desas desus kehidupan keluarganya juga terkuak dan menjadi isu serta rumor buruk.

Diantara perdebatan orang tua Jeno membicarakan tentang Jaemin dan keluarganya. Jeno yang masih berada di pojok ruangan menatap sedih alpha-nya yang terdiam dengan posisi tidur terlentang menatap langit-langit dengan pandangan kosong.

...

Regenerasi tubuh Jaemin begitu cepat mengobati luka dan memar yang didapat dari ayah Jeno, setidaknya seminggu keadaannya pulih seperti semula. Jeno bersyukur untuk itu.

Dalam beberapa hari terakhir ini, Jaemin terus menempelinya kemanapun ia pergi. Namun, bukan itu permasalahannya. Jaemin menjadi orang yang temperamental jika menyangkut dengan Jeno. Ia akan marah-marah dan memukuli siapapun yang mengganggu Jeno, bahkan jika itu hanya sebatas melayangkan tatapan sinis.

Jeno rasa Jaemin begitu berlebihan, ia juga tidak boleh berinteraksi jika tidak diperlukan dengan murid lain. Melarang ini itu tanpa persetujuan dari sang alpha. Dan yang paling Jeno tak habis pikir adalah, tingkat kemesuman Jaemin yang tak kenal tempat meminta hal yang cabul.

[End] Unexpected - JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang