08

13.1K 1.2K 99
                                    

Warning! Jaemjen area!!
Jangan salah lapak, kawand!

Only for 18+

Only for 18+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Perlu usaha besar untuk membawa omega yang tengah heat keluar dari lingkungan sekolah, untung saja suasana telah sepi.

Na Jaemin bahkan melakukan seks terburu-buru dan singkat, karena Jeno terus merengek ingin ditiduri, sampai-sampai Jaemin harus berusaha kuat menekan hormon agar tidak kebablasan.

Tak ada pilihan lain selain membawa Jeno kesalah-satu hotel terdekat, yang mungkin itu memang pilihan yang tepat.

"Ahh!"

Tubuh Jeno terhempas pada hamparan kasur empuk, Jaemin membuka kancing bajunya sambil terus memandangi Jeno yang menggeliat menggoda.

"A-alpha nghh."

Jeno yang ingin bangkit kembali tertidur akibat ciuman Jaemin yang menekannya ke kasur, menahan tubuhnya agar tak bangun.

Jeno kewalahan menyeimbangi ciuman Jaemin yang menggebu, pemuda Na menggerakkan kepalanya kekanan dan kekiri melumat bibirnya brutal.

Sesuatu dibalik celananya mengeras, belum terpuaskan dengan baik karena permainan singkat mereka sebelumnya.

"Jeno, kau tak akan lepas malam ini dariku," bisik Jaemin mengelus bibir bengkak memerah penuh dengan linangan air liur. Tanpa sadar telah mengubah kata Lo-gue menjadi kau-aku.

Jaemin mendekat ingin mencium, namun Jeno menghadap ke samping hingga bibir Jaemin mendarat di pipinya.

"J-jaemin~" rengek Jeno begitu penisnya dikeluarkan dari celana dan diremas oleh sang alpha, pipinya pun dijilat dan dihisap membuatnya gusar.

Jeno meraup nafas dalam, bibirnya yang senantiasa terbuka terus mendesah memanggil nama Jaemin yang menggerayangi tubuhnya, entah menggunakan tangan ataupun mulut hingga meninggalkan jejak merah dan basah dari liur.

Gelombang heat selanjutnya belum datang, tapi perlakuan Jaemin membuatnya ingin merasakan lebih dari yang didapatkan di gudang tadi.

Tangan Jeno yang sebelumnya meremas sprei kasur yang ditiduri, kini beralih menyentuh wajah Jaemin yang berada di lehernya, tengah menjilati dan menghisap kulitnya kuat sampai Jeno meringis sakit.

"Kau harum sekali," ucap Jaemin di sela cumbuannya di leher, lebih tepatnya di collarbone.

Jeno menggigit bibir tak kuasa, kakinya merapat meski terganjal tubuh Jaemin ditengah-tengah. Ini semua terasa asing namun memberikan afeksi luar biasa.

[End] Unexpected - JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang