[End] Unexpected - Jaemjen

14.

Warning! Jaemjen area!!
Jangan salah lapak, kawand.

Warning! Part Jaemin lapar!!

Hati-hati

...

"Lo mau kemana?"

Mark menahan tangan Renjun yang ingin pergi keluar pagar.

"Jeno mungkin aja dalam bahaya!" Renjun melepas cekalan Mark, ia merasa risau akan keselamatan dan keamanan Jeno.

"Mau dikejar kemana? Lo emang tau mereka kemana? Jeno mungkin aja tau kemana Jaemin pergi, lagian mereka adalah sepasang mate, Jaemin gak mungkin nyakitin Jeno."

Renjun berdecak, mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Jeno, sialnya Jeno tidak dapat dihubungi. Ia sendiri juga tidak tau kemana harus mencari mereka. Disaat mengalami Rut, Jaemin biasanya tidak mungkin pulang kerumah melainkan pergi mencari penginapan yang tempatnya tidak menetap atau mencari tempat isolasi diri dari orang lain.

Jaemin sering mengamuk karena tak dapat menyalurkan birahinya.

Renjun berdecak, ia berkacak pinggang menatap lurus jalanan luar, sedangkan Mark menepuk pundaknya beberapa kali. "Mending Lo obatin gue, rahang gue nyeri banget dipukul Jaemin," ujarnya sambil merangkul Renjun masuk ke dalam sekolah.

Sebelum benar-benar masuk, Mark menoleh kebelakang. Iapun sejujurnya cukup khawatir mengingat jika Jaemin memang sulit dikendalikan ketika memasuki masa rut.

Biasanya Jaemin akan mengurung diri, dan Mark-lah orang satu-satunya yang tahu dan membantu Jaemin menjauhkannya dari orang lain terlebih lagi dari omega.

...

"Yah, habis baterai." Jeno duduk lemas dikursi penumpang, menatap lesu jalanan luar.

Diantara kebingungannya, Jeno langsung teringat akan salah satu hotel yang belakangan ini sering Jaemin jadikan tempat persinggahan mereka.

Jika tidak salah ingat, Jaemin pernah mengatakan akan membelinya agar tidak dianggap seperti pemuda nakal yang sering cek in out hotel, bila ada perlunya aja.