12.

9.9K 879 40
                                    

Warning! Jaemjen area!!
Jangan salah lapak, kawand.

Warning! Jaemjen area!!Jangan salah lapak, kawand

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Mereka bercinta dengan berbagai posisi dicoba, sejak pulang sekolah jam 4 sampai jam 7 mereka masih belum berhenti. Ruangan itu sudah dipenuhi oleh aroma feromon pekat yang bercampur, dan sepertinya kedua anak Adam itu mabuk feromon masing-masing.

"J-jaeminhh capek hngg~ ah!" Jeno meremat bantal yang tengah ia tiduri dengan posisi menungging.

Jaemin melirik jam Beker diatas meja samping kasur, terhitung 3 jam mereka bercinta tanpa jeda, tapi rasanya Jaemin tidak mau bila harus berhenti.

"Sebentar lagihh... "

Jaemin terus menggerakkan pinggul membuat Jeno semakin membenamkan wajahnya di bantal. Telinganya yang memerah terus menerus mendengar bunyi erangan Jaemin dengan bunyi erotis penyatuan.

Suara ponsel berdering menginterupsi kegiatan mereka, kebetulan ponsel yang berdering tak jauh tergeletak di dekat Jeno karena itu memang ponsel pemuda Lee.

Namun, karena lemas. Ia malas mengambil, tetapi ponselnya terus berdering. Mau tak mau tangannya terulur meraba keberadaan ponsel sebab Jaemin yang masih tak menghentikan hentakkan pada lubangnya.

"Hahh Jaemhh be-berhenti duluhh." Jeno kesulitan dengan keadaannya sekarang, itu malah membuat lengkungan lebar pada bibir Jaemin. Tampaknya sang dominan memang sengaja.

Setelah beberapa saat mati, dering ponsel ketiga kalinya berbunyi lagi. Jaemin berdecak, kali ini ia yang mengambil ponsel Jeno memeriksa, sebelumnya si omega belum sempat menyentuh ponselnya karena berhenti berdering duluan jadi ia tak tau siapa yang menghubungi.

Jeno meraup nafas lega begitu genjotan Jaemin berhenti, meski penyatuan mereka belum terpisah. Ia mulai melemaskan tubuhnya yang pegal, tanpa tahu perubahan raut Jaemin yang mengerut tak suka melihat nama 'Renjun' yang berulang kali menelpon.

Senyuman licik Jaemin timbul, ia menggeser ikon hijau hingga sambungan panggilan terhubung lalu meletakkannya di samping bantal dekat Jeno.

"AKH! J-jaeminhh ahh! Ahh! Ouhh!" Jeno menjerit begitu Jaemin kembali menyetubuhinya tanpa peringatan, hentakan kuat Jaemin membuat kepalanya terbentur Headboard untung saja benda itu dilapisi busa tipis jadi tidak begitu sakit.

Jeno semakin mendesah tak terkendali bersamaan dengan kasur yang berdecit dan bunyi erotis yang begitu nyaring menandakan seberapa kuat tenaga yang Jaemin keluarkan.

"Hahh~" Jaemin mendongak saat dirasa puncaknya semakin dekat, ia bernafas berat, sebelah tangan terulur memegangi pinggir atas Headboard sebelahnya lagi memegangi pinggul Jeno menahannya.

Desahan keduanya memenuhi ruangan, Jaemin melirik ponsel Jeno yang masih menyala, begitu erangan panjang keduanya saling berbarengan setelah sampai klimaks, ponsel Jeno baru mati pertanda sambungan panggilan telah terputus.

[End] Unexpected - JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang