07. Unexpected

12.7K 1.3K 102
                                    

Warning! Jaemjen area!!
Jangan salah lapak, kawand.

Warning! Jaemjen area!!Jangan salah lapak, kawand

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Jeno memijat tengkuknya sambil menunduk, suasana kelas sedang ramai karena tidak ada guru mengajar.

Haechan, teman sebangkunya kini sedang asik ria bergosip dan berkumpul bersama Beta maupun omega di pojok ruangan.

"Huh." Hela nafas Jeno, ia merebahkan kepala di atas meja. Perasaannya sedari pagi tidak enak, merasa ada yang salah tapi tidak tau apa.

Mendadak kepalanya pusing, diikuti dengan sakit dan panas pada tubuhnya. Ia meneguk ludah kasar merasa mengenal jelas tanda dari gejala yang akan ia alami.

"Jeno, Lo pacaran sama Renjun, ya?" Haechan datang-datang memberinya pertanyaan. "Kata mereka kalian sering bersama," sambungnya dengan bibir melengkung ke bawah.

Jeno mencoba merespon perkataan Haechan, meskipun kakinya bergerak acak di bawah sana. Ia menggeleng dengan bibir mengatup rapat menatap Haechan dengan puppy eye.

Pemuda dengan kulit yang agak gelap dari Jeno menghela nafas, menumpu dagu dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kiri membentuk pola acak diatas meja. "Renjun salah satu gebetan gue tau, tapi masalahnya, gue kalau sama dia itu berantem mulu. Nyebelin banget. Jadi gue rela-rela aja kalau beneran kalian pacaran, kan masih ada Jaemin dan Mark," oceh Haechan tanpa melihat Jeno yang sedang gelisah ditempat.

"Lo dengerin gue, gak sih?" Tanya Haechan saat tak mendapat respon dari teman sebangkunya.

Jeno tersenyum paksa sambil mengangguk kepala. Kegelisahan itu tertangkap oleh netra Haechan. "Lo kenapa sih?"

Jeno menggigit bibir bawahnya sambil mengusap perut bawah.

"Pre-heat?" Bisik Haechan didekat wajah Jeno, agar omongannya tak ada yang dengar.

Jeno mengangguk, wajahnya berubah jadi sedih, ia merasa tak nyaman dan takut.

"Mending ijin pulang kayak biasanya aja deh," saran Haechan sambil mengobrak-abrik isi dalam tasnya, mengambil sesuatu lalu diberikan pada Jeno. "Ini suppressant, untuk jaga-jaga."

"Terimakasih, kayaknya gue mau ijin ke guru pengawas dulu deh," ucap Jeno yang diangguki Haechan, ia menyimpan semua perlengkapan sekolah dan barang-barangnya ke dalam tas sebelum keluar kelas.

...

Jeno berjalan di lorong yang sepi, jam pelajaran masih berlangsung dikelas lain. Ia berjalan sambil mengusap perutnya, dalam hati merapalkan 'semua akan baik-baik saja' meski perasaan tidak nyaman terus melingkupi.

[End] Unexpected - JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang