11.

10.6K 939 33
                                    

Warning! Jaemjen area!!
Jangan salah lapak, kawand.

Warning! Jaemjen area!!Jangan salah lapak, kawand

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Interaksi Renjun dan Jeno memang terjadi seperti biasa, meski beberapa skinship seperti saling merangkul dan mengelus kepala tak dilakukan mengingat ada pasang mata memantau dan terus mengawasi.

Melihat Jeno bisa tertawa lepas bersama Renjun membuat Jaemin tak suka, matanya terus menyorot tajam dengan tangan mengepal.

Ia ingin sekali menjauhkan Jeno dari Renjun. Sayangnya, Jeno sendiri tidak mau melakukanya, selain alasan ia begitu berterimakasih, Renjun juga memperlakukannya dengan baik.

Jeno sendiri merasa tak enak pada Renjun jika ia menjauhinya hanya karena alasan Jaemin tak suka kedekatan mereka, sedangkan pemuda Huang sering membantunya. Ia mengupayakan batasan dan sejauh mana interaksi yang terjalin untuk mengatasi ketidaksukaan Jaemin.

"Kendalikan diri Lo, Jaemin." Mark ada di belakang Jaemin entah sejak kapan. Begitu Jaemin menoleh, Mark juga melakukan hal yang sama. "Mereka cuman berteman. Lo percaya sama Jeno, kan?"

Jaemin menghela nafas kasar, kembali memalingkan pandangan mengarah pada Jeno dan Renjun yang tengah mengobrol di bawah pohon rindang. "Gue gak percaya sama Renjun," ujarnya masih memasang tampang masam.

Mark tertawa kecil, ia bersedekap dada ikut memandang lurus ke arah pandangan Jaemin. "Kita sudah bersama kurang lebih 3 tahun, selama itu Lo gak cukup bodoh'kan untuk mengenali sifat teman Lo sendiri? Jangan cuman masalah ginian pertemanan kita jadi rusak," jelas Mark panjang lebar mengingatkan Jaemin. 3 tahun bukan waktu yang sebentar untuk hubungan pertemanan hingga bertahan sampai sekarang, jika memang salah satu dari mereka memiliki sifat yang dirasa kurang mengenakan pasti pertemanan telah lama berakhir dan tidak sedekat ini.

"Percaya sama gue, meski kelihatannya Renjun itu menyebalkan bagi Lo, dia juga punya alasan, sama seperti sikap Lo selama ini. Paham kan maksud gue?"

Meski Jaemin tak merespon perkataan Mark, dalam benak ia mendengarkan dengan baik. Bahkan mereka bertiga sudah tau rahasia kehidupan masing-masing dan tetap saling bersama.

Jeno menoleh ke arah Jaemin dan Mark lalu lambaikan tangan dengan senyuman bulan sabitnya, sedangkan Renjun hanya diam ikut melihat ke arah dua temannya yang berdiri tak jauh dari keberadaannya. Lambaian tangan Jeno hanya dibalas oleh Mark yang ikut tersenyum sedangkan Jaemin masih mempertahankan wajah datarnya.

....

Bel pulang sekolah telah berbunyi, semua murid bersorak ria membereskan peralatan sekolah. Setelah guru keluar dari kelas barulah para siswa maupun siswi berbondong keluar.

Jeno tersenyum begitu menemukan keberadaan Jaemin yang sudah berada diambang pintu kelas menanti dirinya.

"Waw ... manisnya pasutri baru ini," celetuk Haechan disamping Jeno dengan nada sindiran. Haechan melirik dengan tangan yang sibuk membereskan peralatan tulis. Masih ada ketidakterimaan melihat salah satu gebetannya memiliki pasangan terlebih lagi pasangannya ternyata teman sebangku.

[End] Unexpected - JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang