Lembar Kesembilan belas

99 38 19
                                    

Kami melewati banyak suka duka bersama selama bersekolah. Terhitung setahun lebih dan aku semakin menyayangi seorang Abimanyu.

Kalau ditanya karena apa? Aku tidak bisa menjawab pasti. Karena kadang, ketika menyukai seseorang, kita seringkali bukan menyukai salah satu aspek, melainkan seluruhnya.

Aku menyukai semua sisi Abimanyu Giandra. Singkatnya, aku menyayangi seorang Bima.

Dan kini, karena aku menyayanginya, aku rela menghabiskan sebagian waktu belajarku untuk mengajari Bima. Tentu agar kami berdua berhasil bersama, bahagia bersama. Begitu kan konsepnya?

"Kay, aku menyerah—"

"Nggak," selaku, menahan punggung Bima yang hendak tiduran di lantai rumahku sore ini. "Kurang sedikit, ayo."

Ini hari kedua kami belajar bersama untuk ujian kelulusan. Benar, kami, karena Bima ikut belajar meski kami berbeda jurusan.

Di depan mata sekarang ada setumpuk soal hitungan matematika yang menyiksa. Salah satu mata pelajaran yang diujikan wajib nantinya, baik IPA dan IPS.

Bima mendengus, tidak jadi tiduran dan memilih berdiri. Pemuda itu bertanya, "Mau kopi atau soda?"

Aku menoleh, melihat Bima berjalan santai ke arah kulkas dan melihat isinya. Lantas aku menjawab, "Soda."

"Sejak kapan lo doyan soda?" Bima datang membawa sekaleng soda dan sekaleng kopi di tangannya.

Usai meletakkan kaleng soda di depanku, aku terkikik, "Kamu juga sejak kapan suka kopi?"

"... Tahun lalu kayaknya..." Bima menyesap kopi sembari membuang muka, entah kenapa dia malu.

Lucu.

"Sama," jawabku. "Sejak kamu kasih aku soda, ternyata enak."

Rambutku diacak gemas setelah itu, terkekeh kecil, "Lo mah semua yang gue kasih pasti doyan. Nasi uduk, batagor, nasi goreng, soda."

Kami sama sama tertawa, melepas penat sejenak sebelum kembali belajar. Aku serius ketika mengatakan ingin bahagia bersama Abimanyu. Biasanya, aku akan menjadi sangat individualis di masa masa ujian begini. Tapi kali ini aku rela mengajari seseorang.

Memang cinta sebuta ini, ya?

Memang cinta sebuta ini, ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sastra Rasa dari Karsa [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang