Bagian 14

19 7 3
                                    

    Dilain tempat, terlihat Lucas sangat serius melakukan pekerjaan nya. Mimpinya hanya bisa menikahi Karla dan hidup bersama.

     Setelah selesai mengantar pelanggan terakhir, tiba tiba saja hujan mulai berjatuhan. Karna hari mulai gelap, Lucas segera berangkat pergi dari sana.

     Diperjalanan, Ponsel Lucas tiba tiba berbunyi, ia mengambil nya dan terlihat nama orang yang ia cintai disana. "Karla menelepon" Ujarnya.

     "Kau sudah selesai?" Tanya Karla.
     "Aku sedang akan pulang,kenapa sayang?"
    "Ada sesuatu yang harus kukatakan, datanglah..aku sudah memasak makanan kesukaan mu dirumah"

     Lucas tersenyum dan meng iyakan nya . Langsung ia injak pedal gas untuk lebih cepat sampai ketempat Karla.

     Setelah menutup telepon Lucas, Karla yang tersenyum dihampiri wanita yang mereka bawa.

   "Kau tampak bahagia,apa dia suamimu?" Seru wanita itu.

    Karla yang merasa malu pun langsung pergi tanpa menjawab. Sang Wanita itu tersenyum dan mengikuti Karla sambil terus bertanya.

     "Dia adalah kekasih ku dari sejak aku SMA nyonya,melepasnya akan sangat berat rasanya" ujar Karla bahagia.

     Perlu kita ketahui wanita itu bernama Bianca. Melihat betapa bahagianya Karla saat mengatakan itu, nyonya Bianca ikut merasakan kebahagiaan.

     "Kalau begitu,jaga dia ya, jangan membuat dia pergi darimu" ujar Nyonya Bianca.

    "Aishh bibi terdengar seperti ibuku,aku janji,akan membuat mu terbebas dan menghukum Joseph itu"

   ****

     Hujan semakin deras, membuat Lucas kesulitan menyetir, mengingat perkataan Karla tadi menjadi penyemangat nya untuk terus berjalan.

     Hingga sampai ketika ia hampir sampai ke apartemen Karla, seorang wanita yang sudah basah kuyup mencoba meminta tumpangan.

     Ini bukan jam kerjanya,tapi ia tak tega meninggalkan seseorang dalam hujan.

      Ia menepi dan membuka kaca mobilnya. "Butuh tumpangan Nona?" Tanya Lucas.

    Saat gadis itu menunduk untuk menjawab, Lucas tertegun. Itu adalah gadis yang ia temui di toserba beberapa hari yang lalu.

    "Kenapa aku terus bertemu dengannya?" Ucapnya dalam hati lalu tersenyum.

    "Aku tertinggal bus terakhir, bisakah kau mengantar ku?" Jawab gadis itu.

    "Tentu saja, naiklah"

     "Maaf seperti nya aku akan membasahi mobilmu"

    "Oh tidak masalah,buatlah dirimu nyaman"

     "Pakaian gadis ini terlihat mahal, tapi kenapa dia tak punya kendaraan nya sendiri" pikir Lucas sambil terus menyetir.

     Sementara itu Karla mulai cemas karna Lucas belum juga sampai. Seharusnya sudah dari 20 menit yang lalu Lucas sampai.

    Gadis itu berjalan mondar mandir sambil terus mengecek ponselnya. Nyonya Bianca mencoba menenangkan gadis itu mungkin saja Lucas kesulitan menyetir

     Untuk sesaat ia lega,tapi semakin lama menunggu, Lucas juga tak menghubungi nya.

     *****

    Setelah cukup lama dan hujannya juga mulai reda, akhirnya Lucas sampai kerumah gadis itu. Betapa terkejutnya Lucas ketika melihat rumah mewah yang dimiliki gadis itu.

     Tebakannya selama ini benar. Gadis ini bukan gadis biasa. Dia adalah putri seorang pengusaha kaya raya.

     "Sebentar,aku akan meminta seseorang mengantarkan payung" Kata gadis itu sambil menghubungi seseorang di ponselnya.

     Tak lama kemudian, Seorang pria berbadan besar tinggi datang bersama beberapa orang yang sama dengannya juga.

    Mereka membukakan pintu taxi milik Lucas dan memberi banyak upah untuk Lucas. Tentu saja Lucas tak dapat menerima semua.

    Ia berusaha mengembalikan nya tapi pria bertubuh besar itu tak menghiraukan nya lagi.

     Sambil terus berjalan,gadis itu menoleh kebelakang dan tersenyum kearah Lucas.

     Sambil terus berjalan,gadis itu menoleh kebelakang dan tersenyum kearah Lucas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Setelah gerbang pintu rumah itu tertutup, Lucas langsung mengecek ponselnya. Banyak sekali panggilan masuk dari Karla.

     Sempat lupa, tak membuang waktu lagi Lucas langsung tancap gas menuju ke apartemen kekasihnya lagi.

       ****

    Sesampainya disana, Lucas merasa bersalah ketika melihat Karla duduk didepan meja makan sendiri sambil termenung .

     Lucas langsung menghampiri Karla dan duduk didepan gadis itu. "Maafkan aku sayang ....tolong maafkan aku" Pinta Lucas sambil menggenggam tangan gadisnya itu.

    Karla kecewa,tapi ia tak dapat marah lama lama pada kekasihnya itu.

    "Ambil piring dibelakang sana!!" Suruh Karla.

    Lucas kaget karena Karla sama sekali tidak marah. Ia kembali menanyakan nya untuk memastikan.

   "Kau memaafkan ku?"
   "Iya" jawab Karla santai.

    Lucas terdiam lalu kembali menanyakan lagi. Merasa benar-benar dimaafkan, pria itu langsung mendekati Karla dan mengecup pipinya.

    "Maafkan aku heum?" Seru Lucas dengan ekspresi imutnya.

    "Iyaaaaaaaaaaaaaaaaaa"

   Ditengah tengah kemesraan mereka itu, nyonya Bianca tiba tiba datang sambil membawa sup yang ia masak.

     "EKHEUMM" Seru Nyonya Bianca.

    Lucas tentu saja kaget, wanita itu seperti pernah ia lihat sebelumnya. "Sayang?ini kerabatmu?"

    "Itulah yang aku ingin katakan,setelah kita makan aku akan menceritakan semua nya"

   Lucas yang tadinya cerewet tiba tiba menjadi pendiam saat duduk bersama disatu meja.

     Biasanya cuma berdua kini harus beradaptasi dengan wanita asing.

    "Astaga...aku pasti terlihat menyedihkan sekarang,canggung sekali" pikir Lucas sambil memejamkan matanya.

    

    

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang