Bagian 6

28 8 0
                                    

   Keesokan nya Anna,Juan,dan Karla pun pergi ke kantornya.

  Disana,mereka langsung dibanjiri pujian terutama Karla yang saat itu langsung sigap.

   Walaupun Karla yang dipuji, Anna adalah teman yang baik. Ia tak pernah merasa benci atau iri kepada Karla melainkan menambah pujian itu.

   Dikantornya mereka bekerja berempat dalam satu ruangan. Karna itulah mereka makin akrab hari ke hari. Apakah ini hanya perasaan nya saja,tapi hari itu Karla memiliki firasat baik.

   Dan benar saja,tak lama setelah masuk ke ruangan dan bercerita satu sama lain, Mr.Bimo datang untuk menemui Karla.

   Yuna menaikkan alisnya sambil memonyongkan bibirnya. Melihat hal itu Juan langsung mencubit pelan lengan Yuna.

"Awhh" Rintih Yuna sambil menatap Juan.

" Selamat datang tuan" ujar Anna.
"Iya.., Karla kerja bagus,temui bapak nanti diruangan saya ya" Kata Mr.Bimo lalu pergi.

   Setelah Mr.Bimo pergi, mereka berempat melompat lompat kegirangan.
"Kau pasti akan dapat promosi Karla" Seru Yuna.

"Kuharap begitu,aku ingin Tinggal di apartemen bersama kekasih ku kau tau" Kata Karla penuh senyuman terukir diwajahnya.

"Ah iya iya bagaimana kabar Lucas sekarang kar?" Tanya Anna.

" Kabarnya?dia......"

***

"CUT!!" Seru seorang sutradara.

Terlihat Lucas sedang istirahat sambil minum air. Ia memakai jas hitam berkilap indah, ia menatap dirinya di cermin.

    Seketika raut wajah nya berubah. Saat ini ia bekerja sebagai artis figuran. Kemampuan Lucas dalam bela diri membuat nya terpilih menjadi peran pengganti bagi peran utama nya.

Walau itu sangat melelahkan, Lucas tetap menjalaninya. Memang gajinya tak sebanding dengan kerja keras nya,akan tetapi saat ia mengingat akan bersama Karla ia begitu semangat.

    Hingga pada suatu waktu, ketika ia mengganti kan tokoh utama disebuah film, Lucas harus mengalami kecelakaan karna jatuh dari tangga.

    Saat itu mereka sedang syuting kejar mengejar dengan perampok, tapi ada sesuatu di anak tangga membuat Lucas terjatuh.

    Memang adegan saat itu tokoh utamanya akan Kecelakaan,tapi kecelakaan yang tidak nyata. Bagaimana dengan Lucas? Ia benar benar jatuh hingga ia terluka.

    Bukannya merasa iba, sang sutradara malah memuji Lucas karna aktingnya yang terlihat sangat nyata. Ia menyuruh Lucas untuk melakukan hal itu lagi ketika syuting berikut nya.

  " Tapi pak,a-aku..-" rintihan Lucas terpotong saat sang sutradara menyuruh para kru nya untuk istirahat.
  "Mari kita istirahat sebentar"

   Lucas mati Matian menahan rasa sakitnya. Melihat sutradara dan yang lainnya meninggal kan Lucas disana. Ia merasa sangat marah,tapi tak bisa diluapkan.

    Ia tertatih tatih berjalan kearah kamar mandi. Pria itu melepaskan pakaiannya dan melihat memar parah di punggungnya.

"Aishh sudah kuduga" Ujar Lucas sambil menyentuh pelan memarnya .

    Saat sedang memakai pakaian nya kembali,ia merasakan sesuatu mengalir dari kepalanya. Ia langsung menuju cermin dan memeriksa cairan apa yang mengalir itu.

   Iyapp!! Benar sekali itu adalah....

" Darah?kenapa ini- ahhh" Rintih Lucas saat menyentuh luka dikepalanya.

Tanpa ia sadari, para kru film sudah kembali. Sang sutradara dari tadi mencari keberadaan Lucas.

   Dan beberapa saat kemudian, Lucas keluar dari kamar mandi.

"Hey!! kau pikir apa yang sedang kau lakukan hah? Syuting tertunda gara gara dirimu. Cepat bersiap kau akan direkam!!" Kata sutradara.

   Lucas yang tak tahan lagi pun melepas kartu pegawainya dan melemparkannya kewajah sang sutradara.

    "DASAR RENDAHAN !! KAU BERANI DENGA-"  dan BUSHH !! Suara tonjokan diwajah sang sutradara terdengar satisfying akibat ulah Lucas.

   " Aku keluar dari sini" Tegas Lucas dan pergi dari sana.

  Semua orang disana terpenganga melihatnya.
     Tak ada yang dapat menghentikan Lucas karna ia terlihat mengerikan apalagi ia tidak memakai pakaian nya sehingga memar dipunggung dan darah di dahinya tampak dengan jelas.

    "Dasar berengsek!! Hentikan pria itu aaaahhhhh" teriak sang sutradara saat melihat Lucas pergi.

    Seperti yang diduga,tak ada yang berani mengikuti Lucas.

   Lucas mangambil  jaketnya dan pergi dari gedung itu.

   Dilain tempat , dipinggir jalan kota, terlihat Karla sedang berjalan dengan bahagia. Senyumnya yang manis terus terpasang diwajahnya dan keberadaan nya seakan membawa kan kebahagiaan bagi pejalan kaki lainnya saat itu.

    Ia pun mengeluarkan ponsel dari tasnya dan menghubungi kekasihnya.

"Sayang,ayo bertemu...aku ingin memberitahu mu sesuatu" Kata Karla.

   Ia menutup ponselnya dan melangkah kan kakinya sambil menyanyi dengan pelan berjalan menuju stasiun bawah tanah.

   Karla dan Lucas berencana bertemu di kereta api saat itu.

    Ketika sedang santai santainya , tiba tiba Karla ditabrak oleh wanita yang terlihat ketakutan.

Wanita itu hanya dilapisi baju tidur putih tipis, rambutnya berantakan dan riasan dimatanya luntur keseluruh wajahnya. Keadaannya benar benar kacau.

   Karla langsung berdiri dan membantu wanita itu. "Kau tak apa apa nona?" Tanya Karla pada wanita yang terlihat sedikit lebih tua darinya.

   "Tolong aku... Tolong selamatkan aku...mereka mengejar ku" Pinta wanita itu sambil menggoyang goyangkan tangan Karla histeris.

    "Apa maksudmu nona,apa?siapa yang mengejar mu hah?" Balas Karla.

    Dan tak lama kemudian,ada banyak pria berjas hitam datang dan mengambil wanita itu dari Karla.

   Karna wanita itu tak mau melepaskan tangan Karla,salah seorang pria itu terpaksa mendorong Karla sampai jatuh.

    "Maafkan aku nona" teguh pria itu pada Karla.

   Mereka pun segera membawa wanita itu pergi padahal wanita itu terus meminta untuk dilepaskan dan terus menangis.

    Karla merasa kasihan dan hendak mengikuti mereka. Tapi pria yang mendorong nya tinggal disana dan menghentikan rencana Karla.

" Ini masalah keluarga nona,tolong jangan ikut campur" kata pria itu.

    Karla hanya dapat melihat wanita itu diseret dengan tidak manusiawi. Apalagi ia adalah seorang reporter yang jujur.

    Walau sudah diperingati pria didepannya, Karla tetap memiliki firasat buruk. Setelah pria itu pergi, Karla langsung bergegas mengikuti mereka.

    Wanita itu dimasukkan kesebuah mobil Alphard hitam mewah. Karla diam diam memotret plat nomor kendaraan mewah itu untuk mencari tau apa yang sebenarnya terjadi.

    Seusai mengambil gambar itu, Karla mendapat telfon dari Lucas.

   "Astaga!! Lucas ku sudah menunggu" Seru Karla menepuk dahinya dan segera pergi kembali ke stasiun.

****


  

  

 

   

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang